Pikiran kerdil adalah milik orang-orang
yang kerdil. "Buat apa mikirin Palestina, sementara masalah di negeri ini
saja sudah banyak?".
Pertama, orang yang mengatakan hal ini kerdil karena lupa hutang budi. Ketika RI merdeka, mufti Palestina adalah salah satu tokoh yg sangat kuat mendukung. Padahal saat itu masalah di negeri mereka sudah banyak.
Kedua, orang ini kerdil karena cuma mampu memikir
Pertama, orang yang mengatakan hal ini kerdil karena lupa hutang budi. Ketika RI merdeka, mufti Palestina adalah salah satu tokoh yg sangat kuat mendukung. Padahal saat itu masalah di negeri mereka sudah banyak.
Kedua, orang ini kerdil karena cuma mampu memikir
kan masalahnya
sendiri. Orang-orang besar pasti punya kebutuhan pribadi, dan kadang
kebutuhannya sendiri tdk terpenuhi juga. Tapi yg membedakan orang besar dan
orang kerdil adalah kenyataan bahwa orang-orang besar tidak hidup untuk dirinya
sendiri. Mereka memikirkan orang lain. Setiap Muslim harus bermental pemimpin,
harus berusaha menanggung beban orang lain. Kita semua diajarkan untuk tidak
berpikir kerdil.
Ketiga, orang ini sudah jelas kerdil di hadapan Allah SWT, karena kualitas keimanan seseorang dinilai dari besarnya rasa cinta kepada sesama Muslim. Kalau darah sudah tertumpah dan nyawa sudah melayang tapi amarah itu belum juga hadir, mungkin karena memang merasa tidak bersaudara. Jangan salahkan siapapun kalau kelak tak ada yang mau menolong manusia-manusia kerdil ini, karena tidak ada yang merasa bersaudara dengannya.
Oleh: Akmal Sjafril
Ketiga, orang ini sudah jelas kerdil di hadapan Allah SWT, karena kualitas keimanan seseorang dinilai dari besarnya rasa cinta kepada sesama Muslim. Kalau darah sudah tertumpah dan nyawa sudah melayang tapi amarah itu belum juga hadir, mungkin karena memang merasa tidak bersaudara. Jangan salahkan siapapun kalau kelak tak ada yang mau menolong manusia-manusia kerdil ini, karena tidak ada yang merasa bersaudara dengannya.
Oleh: Akmal Sjafril
Tidak ada komentar:
Posting Komentar