Sudah lama saya tak menulis dan blog ini tak terurus.
Kasihan. Tak ada alasan mendasar memang, semua karena rasa malas yang
menyelimuti diri. Duh. Astaghfirullahal’azhiim … saya sangat malu jika
dibandingkan kawan-kawan yang masih lebih muda dari saya tapi mereka masih bisa
menyempatkan diri untuk menulis. Saya selalu malu pada orang-orang yang
supersibuk tapi masih bisa menulis sebuh buku. Luar biasa. Semoga Allah
mengampuni dosa ini, mengubah rasa malas ini, dan mengembalikan semangat untuk tetap
menulis.
Waktu yang dilewati sangat tak terasa, usia puteriku, Anfielda
Rabania Kasyafa kini menginjak 6 bulan 8 hari. Sungguh, sebuah
keajaiban yang diberikan Allah kepada setiap manusia untuk memiliki seorang
anak. Dan karena ini adalah pengalaman pertama bagi saya dan istri saya, tentu
banyak yang hal yang mengejutkan, banyak hal yang luar biasa kami rasakan dan
banyak hal lagi yang tak dapat kami gambarkan tentang keajaiban saat
menyaksikan puteri tercinta kami bertumbuh setiap harinya, Subhanallah.
Di usia pernikahan kami 1 tahun 5 bulan ini,
setidaknya kami telah berpindah dari satu rumah ke rumah lainnya sebanyak 5
kali. Semuanya di tempat yang berbeda dan menyandang gelar ‘kontraktor’ alias
tinggal di kontrakan. 2 kali pindah di Panawangan, kemudian sempat tinggal di
Rajadesa, lalu 3 bulan mengontrak di Cihaurbeuti dan semoga kali ini, pindah
rumah saat ini adalah yang terakhir bagi kami, tepatnya kami akan tinggal di
Perumahan Jati Wangi, Cibodas-Cisayong, Tasikmalaya. Alhamdulillah …
InsyaAllah, di rumah inilah kami akan menghabiskan
masa hidup kami, setidaknya sampai rumah ini lunas cicilannya selama 15 tahun.
Aammiin. Ini bukan rumah impian kami, tapi ini adalah anugerah luar biasa bagi
kami karena pada usia pernikahan kami yang tergolong masih sangat muda telah
memiliki rumah yang bisa kami tempati, atas nama istri saya. Dan disinilah
peradaban baru akan dimulai.
Berjuta syukur senantiasa kami panjatkan, semoga
nikmat ini diberkahi dan semakin bertambah dan bertumbuh. Karena ternyata punya
rumah saja belum cukup, rumah ini harus diisi. Ya, perjuangan kami membangun
biduk rumah tangga masih sangat panjang dan semoga kami mampu mengarunginya
dengan kesabaran yang lebih dan kesyukuran yang luas. Sabar saat diuji dan
didera coba, serta syukur saat diberi nikmat dan sehat.
New
Home. Rumah Baru. New Hope. Harapan Baru.
Judul tersebut pernah saya posting sebelumnya, hanya
saja pada postingan sebelumnya saya masih ngontrak, dan saat yang tepat untuk
meneguhkan kembali judul diatas adalah saat ini. Ya saat ini. Karena sebelumnya
kami hanya ngontrak dan saat ini kami menetap, insyaAllah. Di rumah baru inilah
kami, keluarga kecil ini akan membangun berbagai agenda untuk menyemai harapan
itu dan dengan peluh perjuangan, kami akan memetik hasilnya. Dengan izin Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar