Luka dan bisa kubawa
berlari
Berlari
Hingga hilang pedih
peri
Dan aku akan lebih
tidak perduli
Aku mau hidup seribu
tahun lagi
("Aku" Chairil
Anwar)
Ikhwah fillah, jika diumpamakan
kita adalah anak kecil yang jatuh ke dalam sumur, disiarkan secara live
oleh berbagai media dan ditonton oleh seluruh manusia, jangan memikirkan apa
yang ada dalam benak orang yang menonton kita. Berpikirlah untuk berusaha
naik.. look inside, jangan merasa malu, jangan merasa bersalah, jangan
merasa tidak berdaya. Karena musuh terbesar kita adalah perasaan tidak berdaya
itu.
Itulah mengapa Nabi SAW mengajarkan pada kita doa : "Allahumma
inni a 'udzubika minal 'ajzi wal kasl....."
Jika kita terus berusaha untuk keluar sumur, maka yakinlah
orang-orang yang semula menonton itu tidak akan lagi berfikir mengapa antum
berada dalam sumur, tetapi mereka akan bergabung bersama antum untuk
mengeluarkan antum dari sana. Kita harus tunjukkan pada bangsa ini bahwa kita
adalah partai yang cepat belajar, bisa segera sadar jika ada kesalahan, juga
pintar dalam recovery.
Dalam perang Uhud 70 sahabat syahid, bukan karena kehebatan
musuh, tetapi karena keteledoran pasukan pemanah. Tetapi Rosul tidak menegur
mereka saat mereka melakukan kesalahan. 3 hari setelah itu nabi kirim pasukan
ke qabilah-qabilah diskitar Madinah yang sudah menunjukkan gejala melepas diri
dari madinah karena mereka berfikir Madinah sudah lemah, sudah habis.. Tapi
Nabi tidak mau memberi ruang dan waktu bagi mereka untuk berfikir melepaskan
diri..
Satu-satunya cara untuk menghilangkan musibah dalam pikiran
kita adalah dengan melupakannya. Kita tidak punya waktu untuk dikasihani.
Jangan sampai energi kita habis hanya untuk menyesali diri.. Salurkan energi
kita untuk perbaharui diri. Sekaranglah waktunya kita untuk naik.... ALLAHU
AKBAR !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar