Sudah lebih dari prediksi dokter. Karena
tanggal 26 Maret telah berlalu (sesuai prediksi dokter tentang kelahiran buah
hati kami) dan sekarang tanggal 30 Maret dan Istri saya masih belum merasakan
tanda-tandanya. Semoga ini bukan masalah, dan saya yakin bahwa Allah belum
menentukan takdir-Nya pada buah hati kami untuk lahir sesuai dengan perkiraan.
Ini berarti usia kandungan istri saya 9 bulan lebih 2 hari jika merunut
perhitungan dari berhentinya haidl istri saya, yaitu tanggal 29.
Kami hanya harus terus menguatkan do’a,
berfikir positif dan senantiasa memenuhi hari-hari dengan semangat bahwa
semuanya akan berjalan baik-baik saja dan akan berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Proses kelahiran normal, dimudahkan dan tentu dijauhkan dari
hal-hal yang tidak baik. Allahumma inna
na’udzubika minjahdil bala’I wadzarqisaqa wasuu’il qadla. Inilah sebaris
do’a yang selalu say abaca dalam setiap kesempatan jika mengingat hal-hal yang
tidak baik.
Kelahiran, kematian, jodoh, derita dan
bahagia sejatinya telah Dia tentukan bagi makhluk-Nya. Perkara itu tak bias
ditunda-tunda atau didahulukan. Tak bisa diganggu gugat meski penghuni langit
dan bumi berserikat untuk menghindari suatau ketetapan-Nya. Semua kami
kembalikan pada Allah. Dia Maha Mengetahui atas kondisi istri saya, dan Dia
pula yang akan menentukan takdir atas kelahiran buah hari kami. Dan semoga
harapan kami sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan-Nya bagi kami. Semua
dalam kebaikan dan kesehatan.
Ada waswas menyelinap. Ada ketegangan yang
hinggap. Juga ada sedikit ketakutan yang berbisik. Namun, sekali lagi, saya
selalu diingatkan oleh perkataan guru-guru saya, berprasangkalah yang baik,
karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka biarlah setiap rasa khawatir,
cemas dan gundah dibalas oleh Allah dengan ketenangan nantinya.
Segala yang pertama tentu penuh dengan
tandatanya, penuh dengan ketidaktahuan dan selalu merasa penuh dengan
kekhawatiran. Itulah yang kami rasakan saat ini. Kami diberi kesempatan pertama
untuk memiliki buah hati dari pernikahan kami. Maka, senantiasa kami haturkan
sekuntum do’a pada-Mu ya Rabbi ….
Duhai
calon buah hatiku
Kapanpun
engkau akan dilahirkan ke alam fana ini
Dimanapun
engkau akan masuk ke dunia baru ini
Kami
akan menyambut tangismu dengan senyum bahagia
Kasih
ibumu akan tetap menaungimu
Cinta
ayahmu akan menyelimutimu
Dan
semoga Allah memilihmu sebagai pemimpin orang-orang bertaqwa
Pembaharu
peradaban dan generasi yang dibanggakan
Kami
menanti kehadiranmu nak ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar