BAB 7
MENERAPKAN KONSEP BARU MANAJEMEN SUMBER DAYA
Untuk
mengilustrasikan aplikasi elemen-elemen dan prinsip yang dijabarkan pada bab 6, bab ini akan menjabarkan usaha
yang dilakukan hampir satu dekade untuk meningkatkan sistem manajemen sumber
daya di University of California. Ilustrasi ini menjabarkan apa yang dapat
dilakukan guna meningkatkan praktik manajemen juga
menunjukankesalahan-kesalahan yang harus dihindari dalam merubah praktik fiskal dan anggaran yang sudah lama berlaku.
Tahapan
Pertama :
Manajemen Sumber Daya Selama Masa Pertumbuhan Yang Lamban.
Ketika pertumbuhan menjadi tantangan
utama selama tahun 1950-an dan 1960-an, University of California, seperti
halnya kebanyakan kampus negeri lainnya, mengadopsi formula yang menghubungkan
kebutuhan sumber daya dan kriteria beban
kerja pada tingkat pendaftaran mahasiswa, baik untuk mengajukan kebutuhan
anggaran pada gubernur dan dewan legislatif ataupun untuk membenarkanalokasi
internal.
Ketika
pertumbuhan teus berlanjut hingga tahun 1960-an, pormula anggaran tersebut
menjadi lebih detil dan mutaakhir. Pada akhir tahun 1960-an, negara mulai menentang rumusan
tersebut, hal ini dikarenakan penilaiannya atas masa pertumbuhan depan dan
karena ketidak puasan dengan manajemen internal kampus.
Ketika
Universitas mulai perencanaan baru paada awal tahun 1970-an guna mengantisipasi
melambannya pertumbuhan pada tahun 1980-an, sekelompok staf administratip
berpengalaman ditugaskan untuk menentukan bagaimana rencana akademik baru dapat
di operasionalkan melalui manajemen sumber daya. Kuatnya pengaruh proses
anggaran negara, khususny astaf anggaran, sangat berorientasi pada kontrol
bukan pada kebijakan.
Tahapan Kedua : Manajemen Sumber Daya untuk
Keterbasan Fiskal.
Studi untuk melakukan perubahan
signifikan alam proses atau organisasi serta kepegawaian dalam manajemen sumber
daya dan pelayanan
pendudkung keuangan. Perubahan yang dilakukan meliputi :
· Pengembangan informasi dan analisa
atas asumsi, pilihan dan resiko perencanaan guna memandu pengambilan keputusan.
· Kalender perencanaan sumber daya baru yang menetapkan
jadwal perencanaan internal dan kleputusan manajemen sumber daya bukan semata
hanya pemerolehan dan alokasi sumber daya baru.
· Mode interaksi baru antara pengelola
sistem yang luas dengan pengelola kampus, sebuah cara dari saling tukar
pemikiran yang formal dan tertulis mengenai anggaran tahunan ke diskusi
informal mengenai perencanaan dan isu-isu program, dengan keputusan sumber daya
sebagai hasil kesepakatan pada perubahan program.
· Komitmen administrasi sistem yang luas
untuk pendanaan diluar anggaran tahun sekarang guna menambah kepastian bagi
pengambilan keputusan kampus dan mendorong pentingnya perencanaan program
dimasa depan.
· Memfokuskan kembali pada aktifitas
analisa finansial dan akunting terkini dengan tiga cara :
a. Mengestimasikan tingkat sumber daya
dimasa depan guna mendorong komitmen;
b. Menggunakan dana dari berbagai sumber
yang berbeda sebagai sebuah kemasan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya
yang ada;
c. Mengalokasikan mayoritas dana
sekaligus pada siklus perencanaan guna semakin meningkatkan kepastian.
Tahapan
Ketiga : Manajemen
Sumber Daya untuk masa Ketidakpastian.
- Memperkirakan pendapatan masa depan.
- Meraih fleksibilitas dalam penggunaan
sumber daya
- Desentralisasi manjemen sumber daya
- Mengurangi beban kerja staf
- Menjamin partisipasi fakultas dalam
manajemen sumber daya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar