BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Arab
adalah bahasa Islam, bahasa Al-Quran, bahasa sunnah dan bahasa ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, maka mempelajari bahasa Arab tujuannya adalah
untuk dapat memahami Al-Quran dan As-Sunnah serta kitab-kitab pengetahuan yang
berbahasa Arab secara baik dan benar.
Mempelajari
bahasa Arab tidaklah sama dengan mempelajari bahasa-bahasa lain seperti bahasa
Indonesia, bahasa Inggris dan sebagainya. Di dalam mempelajarinya, memerlukan
berbagai macam ilmu, diantaranya adalah ilmu nahwu. Dan ilmu nahwu
inilah yang akan kita kita pelajari saat ini.
Untuk memahami
apa yang dimaksud dengan ilmu nahwu, mari kita perhatikan perbandingan
antara bahasa Arab dengan bahasa Indonesia pada contoh berikut ini:
هَذَا
كِتَا بٌ : " Ini sebuah buku "
اِشْتَرَيْتُ
كِتَا بًا : "Saya membeli sebuah buku"
وَجَدْتُ
العُلُومَ مِنْ كِتَا بٍ : "Saya mendapatkan pengetahuan dari sebuah
buku"
Kata
"buku" dalam bahasa Indonesia pada tiga buah contoh di atas, tidak
mengalami perubahan bunyi akhir kalimat sedikitpun, sedangkan kata "Kitab"
dalam bahasa Arab pada ketiga contoh di atas, bunyi akhir kalimatnya
berbeda-beda, ada yang berbunyi "bun", "ban" dan "bin".
Hal itu terjadi karena ada perbedaan hukum I'rab pada kata kitab
tersebut.
Dalam bahasa
Arab, perubahan-perubahan seperti di atas dipelajari dalam ilmu nahwu. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu nahwu itu adalah:
عِلْمٌ تُُبْحَثُ فيهِ أََحْوَالُ
الكَلِمَاتِ العَرَبِيَّةِ مِن حَيْثُ الأِعْرَبُ
و البِنَاءُ وَ التّركِيبُ
"Ilmu yang dipelajari di
dalamnya, keadaan-keadaan kalimat-kalimat bahasa Arab ditinjau dari segi I'rab,
Bina dan Susunan kalimatnya".
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kalam
اَلْكَلَامُ : هو اَللَّفْظُ اَلْمُرَكَّبُ, اَلْمُفِيدُ
بِالْوَضْعِ وَأَقْسَامُهُ ثَلَاثَةٌ : اسم وَفِعْلٌ وَحَرْفٌ جَاءَ لِمَعْنًى
Artinya Kalam adalah ucapan yang
tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan objek
pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Sehingga suatu
ucapan disebut kalam apabila memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
a. Diucapan
( مَلْفُوْظٌ ) /
Lafadz; yaitu :
الصَّوْت
المُشْتَمِلُ على بَعْضِ الحُرُوفِ الهِجَائيةِ
“Suara yang
melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah”
b. Disusun
( مُرَكَّبٌ ),
yaitu :
مَا تَرَكَّبَ مِنْ كَلِمَتَيْنِ
فــاكْثَرَ
“sesuatu yang
tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih dari pada dua, yaitu
tiga kalima, empat dan setrusnya)”
c. Difahami
dan (مُفِيْدٌ ), yaitu:
ما أَفَادَ فائِدَةً يَحْسُنُ
السُّكُوتُ مِن المُتَكَلِّمِ وَ السَّامِعِ عَلَيها
"Sesuatu yang memberikan faidah dengan
sempurna yaitu sekiranya mutakallim (pembicara) dan pendengar diam (tidak
memberikan tanggapan)".
Pada
saat menyebut oleh si Mutakallim (orang yang berbicara), terdiamlah si sami'
(orang yang mendengar). Dalam arti orang yang mendengar mengerti atas apa yang
di capkan oleh orang yang berbicara, tidak timbul pertanyaan terhadap yang di
sampaikan itu.
d. Berbahasa
Arab ( وَضْعُ اْلعَرَبِيَّة);
Ada
dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata
الوَضْع tersebut. Yang pertama adalah القَصْدُ
artinya bahwa lafadz yang
tersusun serta memberikan pengertian sempurna itu "dimaksudkan" oleh
mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa الوَضْع itu maksudnya adalah الوَضْعُ العَرَبِيُّ artinya bahwa lafadz yang sudah
tersusun dan memberikan pengertian
sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah
ditetapkan oleh orang Arab.
Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang
yang berbicara. Dalam hal ini maka tiada termasuklah kalam-kalam orang yang
lagi mengigau.
Sedangkan
menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah :
وَاْلكلــِْمَةُ
اللَّفْظُ اْلمُفِيْدُ اْلمُفْرَدُ. ¤
َكلاَمُهُمْ
لَفْظٌ مُفِيْدٌ مُسْــــــنَدُ
Kalam Menurut ulama Nahwu
: adalah lafadz
yang berfaedah serta dimusnadkan dengan lafadz
yang lain. Dan Kilmah adalah lafadz mufid
yang tunggal
B.
Pembagian Kalam
Spektrum
kalam (kalimat) inilah yang akan
mewarnai femahaman kita dalam klasifikasi kalam. Para ulama nahwu (Nuhhaat)
mengklasifikasikan kalam ke dalam 3 jenis, yakni: Kalimat Isim, Kalimat Fi’il
dan Harf.
1)
Kalimat
isim,
a.
Pengertian
Isim
Kalimat isim (kata benda) adalah setiap kata
yang menunjukan:
a.
Nama
benda, seperti: مَحْفَظَةٌ tas, كِتَابٌ buku, قَلَمٌ pena, مِمْسَحَة penghapus,مِسْطَرَةٌ penggaris,
dan lain-lain.
b.
Orang,
seperti: اَحْمَدُ Ahmad, فَاطِمَة Fatimah, ُ
اَبُوْ
هُرَيْرَةَ
Abu Hurairah, جِبْرِيْلُ Jibril, اِبْلِيْسُ Iblis,
dan lain-lain
c.
Gelar,
seperti:مُهَنْدِسٌ insinyur, دُكْتُوْرٌ Doktor, مُدِيْرٌ مَدْرَسَةٌٌ Kepala Seklah, رَئِسْ Ketua, ٌ حُفَّاظٌ penghafal,
dan lain-lain
d.
Kota,
seperti:مَدِيْنَةُ
اْلَمُنَوَّرَةِ Madinah Munawarah, مِصْرٌ Mesir, سُوْكَابُوْمِىْ Sukabumi, جَاكَرْتَا Jakarta,
dan lain-lain
e.
Negara,
seperti:اَمْرِيْكًا Amerika, اِنْدُوْنِيْسِيَّ Indonesia, , عَرَبٌ سَعُوْدِيٌّ Arab Saudi, فَلِيْستِيْنَا Palestina, dan lain-lain
f.
Binatang/tumbuhan,
seperti: dan سَمَكٌ, ikan جَامُوْسٌ, kerbau دِيْكٌ, فَأْرٌ, tikus هِرَّةٌ, tikus, فِلْفِلٌ cabe,, خُضَرٌ sayuran,
dan lain-lain
dan
Tempat, seperti: حَمَّامٌ toilet, فَصْلٌ kelas,غُرْفَةٌ kamar,
مَدْرَسَةٌ sekolah,مَكْتَبَةٌ perpustakaan,
dan lain-lain.
b.
Ciri-Ciri
Isim
فَالِاسْمُ يُعْرَفُ بالخفض
وَالتَّنْوِينِ, وَدُخُولِ اَلْأَلِفِ وَاللَّام
Adapun
Isim itu bisa diketahui melalui :
·
Khafadh (Berharkat Kasrah disebabkan Huruf
Huruf Khafadh)
·
Tanwin (Dengan Harkat Yang bertanwin)
·
Dan
kemasukan alif-lam.
وَحُرُوفِ اَلْخَفْضِ, وَهِيَ مِنْ, وَإِلَى, وَعَنْ, وَعَلَى,
وَفِي , وَرُبَّ, وَالْبَاءُ, وَالْكَافُ, وَاللَّامُ
Adapun
huruf khafadh ialah :
·
Huruf
mim (Dari)
·
Huruf
Ila (Ke/Kepada/Sampai)
·
Huruf
'An (DariPada)
·
Huruf
'alaa (Atas)
·
Huruf
Fii (pada/Didalam)
·
Huruf
Rubb (Berapa Banyak)
·
Huruf
Ba (dengan)
·
Huruf
Kaaf (Seperti)
·
Huruf
Laam (Untuk/Bagi/milik)
وَحُرُوفُ اَلْقَسَمِ, وَهِيَ
اَلْوَاوُ, وَالْبَاءُ, وَالتَّاءُ
Adapun
huruf qasam (sumpah)adalah :
·
Huruf
waw, (Demi)
·
Huruf
ba (Demi)
·
Huruf
ta. (Demi)
2) Kalimat fi’il (kata kerja)
a. Pengertian Fi’il
Kalimat fi’il adalah setiap kata yang
menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu.
ذَهَبَ
يَذْهَبُ = pergi,
berangkat
دَخَلَ
بَدْخُلُ = masuk
جَلَسَ
يَجْلِسُ = duduk
تَعَلَّمَ يَتَعَلَّمُ
= belajar
كَتَبَ يَكْتُبُ
= menulis
b. Ciri-ciri Fi’il
.وَالْفِعْلُ يُعْرَفُ بِقَدْ,
وَالسِّينِ وَسَوْفَ وَتَاءِ اَلتَّأْنِيثِ اَلسَّاكِنَةِ
Adapun
Ciri alamat Fiil bisa di ketahui dengan adanya :
·
Qod (Bawhasannya)
·
Sin (Nanti)
·
Saufa(Nanti akan)
·
Ta Ta'nits sakiinah ( Pelaku perempuan)
3) Kalimat huruf (kata keterangan)
.وَالْحَرْفُ مَا لَا يَصْلُحُ مَعَهُ
دَلِيلُ اَلِاسْمِ وَلَا دَلِيلُ اَلْفِعْلِ
Adapun
"Huruf" adalah Lafadz Yang tidak pantas disertai Alamat (Tanda) Isim
dan juga alamat (Tanda) Fi’il.
Kalimat Huruf adalah
kata yang tidak memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata benda.
·
مِن =
dari. Contoh kalimat, اَنَا اَخْرُجُ مِنَ اْلبَيْتِ =
saya keluar dari rumah
·
اِلىَ = ke. Contoh kalimat, هُوَ
بُسَلِّمُ اْلكِتَابَ اِلىَ اْلاُسْتَاذِ = dia menyerahkan buku itu ke gurunya.
·
فِىْ= dalam. Contoh kalimat, تَقْرَأُ
اْلقُرْاَانَ فِىْ اْلمَسْجِدِ =
anda membaca al-quran di masjid
·
عَنْ = dari. Contoh kalimat, يَسْأَلُ
شَهِيْدٌ عَنِ الشَّهْرِيَّةِ =
syahid menanyakan tentang infak bulanan.
·
عَلىَ = ke (atas). Contoh kalimat,قَامَ
التَّلاَ مِيْذُعَلىَ اْلبِلاَطِ = para siswa berdiri di atas lantai.
·
بِ = oleh. Contoh kalimat, اَنَا
اَقْطَعُ التُّفَّاحَ بِالسِّكِّيْنِ = saya memotong buah apel dengan pisau.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
diatas dapat disimpulkan bahwa Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan
yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan objek
pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalam terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Kalimat
Isim;
2. Kalimat
Fi’il;
3. Kalimat
Harf;
Al
Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam (kalimat),
Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti
oleh yang diajak berbicara.
Perlu
diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu
yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim) atau lebih, baik
berfaidah atau tidak.
B. Saran
Semoga dengan pembuatan makalah ini senatiasa
menambah wawsan serta pengetahuan dan yang terpenting adalah menjadi motivasi,
baik bagi penyusun maupun rekan-rekan sekalian.
Dengan penuh pengharapan kepada Allah Swt. semoga
makalah ini bisa bisa menjadi pembuka jalan untuk mendapatkan ilmu yang lebih
banyak dan manfaat lgi guna bekal untuk kehidupan yang akan datang.
Wallâhu
a‘lam bi ash – shawâb …
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
H. Mochammad. Ilmu Nahwu.
Syarah Nadzomil Maqshud.
Amtsilatutashrifiyyah.
Abdul Chaer, Linguistik Umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar