Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw
bersabda: Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Ta'ala pada hari yang
tidak ada naungan kecuali naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam
beribadah kepada Allah, seorang lelaki yang hatinya selalu terpaut dengan
mesjid, dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah dan berpisah karena
Allah, seorang lelaki yang dipanggil untuk berbuat mesum oleh seorang wanita
yang memiliki kekuasaan dan kecantikan dan dia berkata saya takut kepada Allah,
dan seorang lelaki yang bershedekah dengan sebuah sedekah kemudian dia
merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah
dishedekahkan oleh tangan kanannya".[1]
Allah mengumpulkan seluruh makhluk pada hari
kiamat dari makhluk yang pertama sehingga makhluk yang terakhir:
yÌôfuÏ9 tûïÏ%©!$# (#q䫯»yr& $yJÎ/ (#qè=ÏHxå yÌøgsur tûïÏ%©!$# (#qãZ|¡ômr& Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÌÊÈ
31. "..Supaya dia memberi balasan kepada
orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang Telah mereka kerjakan dan
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih
baik (syurga)".[2]
Pada hari yang sangat panjang, dahsyat dan
genting. Allah Ta'ala memperingatkan para hambaNya terhadap hari tersebut dan
Dia memerintahkan agar mereka bersiap-siap menghadapinya. Firman Allah Ta'ala:
$ygr'¯»t â¨$¨Z9$# (#qà)®?$# öNà6/u 4 cÎ) s's!tø9y Ïptã$¡¡9$# íäóÓx« ÒOÏàtã ÇÊÈ tPöqt $ygtR÷rts? ã@ydõs? @à2 >pyèÅÊöãB !$£Jtã ôMyè|Êör& ßìÒs?ur @à2 ÏN#s @@ôJym $ygn=÷Hxq ts?ur }¨$¨Z9$# 3t»s3ß $tBur Nèd 3t»s3Ý¡Î0 £`Å3»s9ur U#xtã «!$# ÓÏx© ÇËÈ
1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;
Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat).
2. (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat
kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang
disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal Sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangat kerasnya".[3]
Pada
hari yang agung tersebut matahari didekatkan dengan mahkluk sehingga jaraknya
menjadi satu mil, maka setiap manusia akan
tenggelam dalam keringat mereka sesuai dengan tingkat amal mereka
masing-masing; di antara mereka ada yang peluhnya sampai kedua mata kaki mereka, dan di antara
mereka ada yang peluhnya sampai kepada kedua lutut mereka, diantara mereka ada
yang peluhnya meliputi kedua pinggang mereka bahkan ada orang yang tengelam
dalam peluh mereka sendiri.[4]
Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda:
Manusia akan berkeringat pada hari kiamat sehingga kedalaman keringat mereka
pada bumi mencapai tujuhpuluh hasta dan menenggelamkan mereka sehingga sampai
pada telinga mereka".[5]
Dalam keadaan yang genting tersebut Allah menaungi
tujuh golongan ini, dan marilah kita renungkan apakah perbuatan mereka sehingga
menyebabkan mereka bisa mendapatkan balasan seperti ini:
Pertama: Pemimpin yang adil yang
menghakimi manusia secara adil dan tidak
mengikuti hawa nafsu. Sebagaimana firman Allah ta'ala:
ß¼ãr#y»t $¯RÎ) y7»oYù=yèy_ ZpxÿÎ=yz Îû ÇÚöF{$# Läl÷n$$sù tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# Èd,ptø:$$Î/ wur ÆìÎ7®Ks? 3uqygø9$# y7¯=ÅÒãsù `tã È@Î6y «!$# 4 ¨bÎ) tûïÏ%©!$# tbq=ÅÒt `tã È@Î6y «!$# öNßgs9 Ò>#xtã 7Ïx© $yJÎ/ (#qÝ¡nS tPöqt É>$|¡Ïtø:$# ÇËÏÈ
26. Hai Daud, Sesungguhnya kami menjadikan kamu
khalifah (penguasa) di muka bumi, Maka berilah Keputusan (perkara) di antara
manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, Karena ia akan
menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin
jalan Allah akan mendapat azab yang berat, Karena mereka melupakan hari
perhitungan".[6]
Dia
menjalankan perintah Tuhannya yang memerintahkan kepadanya:
* ¨bÎ) ©!$# öNä.ããBù't br& (#rxsè? ÏM»uZ»tBF{$# #n<Î) $ygÎ=÷dr& #sÎ)ur OçFôJs3ym tû÷üt/ Ĩ$¨Z9$# br& (#qßJä3øtrB ÉAôyèø9$$Î/ 4 ¨bÎ) ©!$# $KÏèÏR /ä3ÝàÏèt ÿ¾ÏmÎ/ 3 ¨bÎ) ©!$# tb%x. $JèÏÿx #ZÅÁt/ ÇÎÑÈ
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha Melihat.[7]
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya orang-orang yang berbuat
adil di sisi Allah (balasan) adalah mereka berada di atas mimbar dari cahaya di
sisi kanan Allah yang Maha Al-Rahman dan kedua tanganNya adalah kanan, yaitu
orang-orang yang berlaku adil di dalam menghukumi dan adil terhadap keluarga
mereka serta adil terhadap apa yang menjadi tanggung jawab mereka".[8]
Inilah balasan yang diberikan terhadap orang yang
berlaku adil di dalam berhukum dan
memberikan hak terhadap orang yang berhak menerimanya, lalu perhatikanlah bagaimanakah
balasan orang yang berlaku zalim dan tidak berlaku adil. Firman Allah Ta'ala:
wur útù|¡óss? ©!$# ¸xÏÿ»xî $£Jtã ã@yJ÷èt cqßJÎ=»©à9$# 4 $yJ¯RÎ) öNèdã½jzxsã 5QöquÏ9 ßÈyô±n@ ÏmÏù ã»|Áö/F{$# ÇÍËÈ
42. Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad)
mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu
itu mata (mereka) terbelalak,[9]
Dari
Abi Umamah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang lelaki yang
menanggung perkara sepuluh orang atau lebih kecuali dia akan menghadap Allah
Azza Wajalla pada hari kiamat dalam keadaan terbelenggu di mana tangannya
terbelenggu pada leher mereka dia akan terlepas karena tindakannya yang baik
atau akan dibinasakan oleh dosanya , permulaan
(jabatan itu) adalah cercaan orang lain, pertengahannya adalah
penyesalan dan akhirnya adalah kehinaan pada hari kiamat".[10]
Dari
Ma'qil bin Yasar ra berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: Tidaklah
seorang hamba diberikan oleh Allah untuk mengurusi perkara rakyat kemudian dia
mati dalam keadaan menipu rakyatnya kecuali
Allah akan mengharamkan surga atas dirinya".[11]
Yang kedua: Pemuda yang hidup dalam
beribadah kepada Allah. Allah telah memberikan taufiq kepadanya sejak kecil untuk
selalu beramal shaleh dan Dia menjadikannya cinta terhadap amal shaleh
tersebut, dan Dia menghunjamkan rasa benci terhadap amal buruk dan memberikan
kemudahan baginya untuk meninggalkannya, hal ini terbentuk baik dengan tarbiyah
yang baik, taman yang shaleh atau yang lainnya. Allah telah menjaganya dari apa
yang mempengaruhi sebagian besar pemuda seperti perbuatan yang sia-sia,
bermain-main, menyia-nyiakan shalat tenggelam dalam nafsu dan kesanangan
belaka. Allah memuji generasi yang berkah ini dengan firmanNya:
4 öNåk¨XÎ) îpu÷FÏù (#qãZtB#uä óOÎgÎn/tÎ/ óOßg»tR÷Îur Wèd ÇÊÌÈ
13. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah pula untuk mereka petunjuk.[12]
Melihat
bahwa bahwa masa muda adalah masa
bergejolaknya syahwat maka sungguh sebuah perkara yang menakjubkan jika kita
mendapatkan ada sekelompok pemuda yang menghibahkan dirinya dalam ketaatan
kepada Allah dan bersungguh-sungguh padanya maka dengannya dia berhak mendapat
naungan Allah.
Dia menyadari bahwa dirinya akan bertanggung jawab
di hadapan Allah tentang masa mudanya
pada apakah dia habiskan, lalu dia bergegas mengamalkan wasiat nabinya
yang mengatakan: Manfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang
lain: manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, manfaatkan masa
kosongmu sebelum datang masa sibukmu, manfaatkan hidupmu sebelum kematianmu,
manfaatkan sehatmu sebelum datang sakitmu dan manfaatkan masa kayamu sebelum
datang masa kemiskinanmu".[13]
Ketiga: Seorang lelaki yang
hatinya selalu terpaut dengan mesjid. Maka dia tidak merasa tentram jika keluar dari mesjid sehingga dirinya
kembali masuk ke mesjid. Sebab mesjid adalah rumah Allah maka barang siapa yang
memasukinya berarti dia telah bertamu kepada Allah. Maka tidak ada hati yang
lebih baik dan tidak ada jiwa yang lebih senang dari seorang lelaki yang
bertamu terhadap Tuhannya di rumahNya dan di bawah pengawasanNya. Mereka inilah
yang sebenarnya layak disebut sebagai orang yang memakmurkan mesjid, di mana
Allah berkata tentang mereka:
$yJ¯RÎ) ãßJ÷èt yÉf»|¡tB «!$# ô`tB ÆtB#uä «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# tP$s%r&ur no4qn=¢Á9$# tA#uäur no4q2¨9$# óOs9ur |·øs wÎ) ©!$# ( #|¤yèsù y7Í´¯»s9'ré& br& (#qçRqä3t z`ÏB úïÏtFôgßJø9$# ÇÊÑÈ
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain
kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.[14]
Dari Abi Darda' ra dia berkata: Rasulullah saw
bersabda: Mesjid adalah rumah untuk setiap orang yang bertaqwa. Allah akan
memberikan jaminan bagi orang yang menjadikan mesjid sebagai rumahnya dengan ruh, rahmat dan bisa melewati sirath
dengan selamat menuju ridha Allah yang menyampaikannya ke dalam surga".[15]
Jamuan
ini terjadi di dunia, di mana orang yang memasuki mesjid merasakan adanya
kertenangan, kebahagiaan dan ketentraman jiwa sementara di akherat mereka akan
mendapatkan kemuliaan di dalam surga.
Dari
Abi Hurairah ra dia berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang pergi ke
mesjid atau kembali darinya maka Allah menyiapkan bagi dirinya sebuah tempat
setiap kali dia pergi atau kembali".[16]
Keempat:
Dua
orang lelaki yang saling mencintai karena Allah di mana dia berkumpul dan
berpisah kerena Allah. Sebab ikatan keimanan yang paling kuat adalah
cinta karena Allah dan benci karena Allah. Firman Allah Ta'ala:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä `tB £s?öt öNä3YÏB `tã ¾ÏmÏZÏ t$öq|¡sù ÎAù't ª!$# 5Qöqs)Î/ öNåk:Ïtä ÿ¼çmtRq6Ïtäur A'©!Ïr& n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# >o¨Ïãr& n?tã tûïÍÏÿ»s3ø9$# crßÎg»pgä Îû È@Î6y «!$# wur tbqèù$ss sptBöqs9 5OͬIw 4 y7Ï9ºs ã@ôÒsù «!$# ÏmÏ?÷sã `tB âä!$t±o 4 ª!$#ur ììźur íOÎ=tæ ÇÎÍÈ
54. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di
antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap
lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap
orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada
celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada
siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha
Mengetahui.[17]
Di dalam sebuah hadits disebutkan dari Abi Umamah
ra berkata: Rasullah saw bersabda: Barangsiapa
yang saling mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi
karena Allah dan menahan karena Allah maka iman telah sempurna pada
dirinya".[18]
Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Demi
jiwaku yang berada di tanganNya kalian tidak akan masuk surga sehingga kalian
beriman, dan kalian tidak beriman sehingga saling mencintai tidakkah aku
tunjukkan kepada kalian kepada suatu amalan yang apabila kalian kerjakan
niscaya kalian saling mencintai?, sebarkanlah salam di antara kalian".[19]
Ini
adalah salah satu perkara yang apabila terdapat di dalam pribadi seseorang maka
dia akan merasakan kenikmatan dan kelezatan keimanan. Dua orang lelaki ini
tidak dipertemukan oleh hubungan kekerabatan, kekeluargaan dan kepentingan
duniawi, mereka hanya dipertemukan oleh rasa saling mencintai karena Allah Ta'ala
dan mereka tetap dalam kondisi yang demikian itu sehingga kematian menjemput
mereka.
Dari Abi Malik Al-Asy'ari ra bahwa Nabi saw
bersbda: Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok hamba di mana mereka bukanlah
para Nabi dan bukan pula para syuhada, kedudukan mereka diharapkan oleh para
Nabi dan para syuhada sebab posisi mereka yang dekat dengan Allah".
Lalu seorang lelaki badui berdiri secara
berlutut pada tempat yang jauh dan mengacungkan tangannya kepada Nabi saw dan
berkata: Wahai Nabi utusan Allah!, mereka bukan golongan para nabi dan bukan
pula para syuhada dan posisi mereka diharapkan oleh para Nabi dan syuhada
karena kedekatan mereka dengan Allah. Beritahukan kepada kami bagimanakah sifat
mereka?. Maka muka Rasulullah saw berseri-seri
dengan pertanyaan orang badui tadi. Maka Rasullah menjawab: Mereka
adalah golongan orang yang tidak dikenal
oleh manusia, dan dari kabilah yang berbeda-beda tidak ada hubungan
kekeluargaan antara mereka, di mana mereka saling mencintai karena Allah dan
bersatu, Allah akan mempersiapkan bagi mereka mimbar dari cahaya, mereka duduk
padanya, wajah mereka cahaya, pakaian
mereka cahaya. Manusia merasa ketakutan
pada hari kiamat namun mereka tidak ketakutan, mereka itulah kekasih Allah yang
tidak ada ketakutan pada diri mereka dan tidak pula bersedih".[20]
Kelima: Seorang lelaki yang
diajak oleh seorang wanita untuk berbuat mesum dengan dirinya, dia bukanlah
wanita biasa, namun dia adalah wanita yang memiliki kedudukan dan jabatan yang
tinggi, dan Allah memberinya kecantikan yang membuat dorongan fitnah semakin
besar, dan ketertarikan hati semakin kuat. Ya Allah!, bagiamana bisa selamat
orang menghadapi fitnah yang begitu besar kecuali dengan iman yang dalam dan
mata hati yang tajam.
Qadhi Iyadh berkata: Dikhususkan penyebutan
wanita yang memiliki kekuasaan dan kecantikan karena faktor kecenderungan yang
lebih dahsyat terhadap mereka, sulit mendapatkan orang yang sepertinya,
sementara dia mengumpulkan dua kekuatan fitnah yaitu kekuasaan dan kekuatan
kecantikan, terlebih kenyataannya adalah bahwa wanita itulah yang meminta dan
menggoda secara langsung, tidak ada halangan apapun untuk menggoda seseorang
atau yang lainnya, maka bersabar dalam menghadapinya karena takut Allah Ta'ala,
pada saat yang menggoda adalah wanita
terpandang dan cantik adalah termasuk
sabar yang sempurna dan ketaatan yang
paling agung, maka Allah menjanjikannya untk dinaungi pada naungan yang tidak
ada naungan kecuali naungan Allah. Maksud: "dzatul manshib" sebagaimana
disebutkan di dalam hadits di atas adalah wanita yang terpandang dan berdarah
biru atau bangsawan".[21]
Firman
Allah Ta'ala:
$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
40. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, 41. Maka Sesungguhnya syurgalah tempat
tinggal(nya).[22]
Dari bnu Umar ra dia berkata: Rasulullah saw
bersabda: Pada saat tiga orang sedang berjalan dan mereka kehujanan, maka
merekapun segera berteduh pada sebuah gua lalu mulut gua itu dijatuhi sebuah batu
besar dan menutupinya. Sebagian mereka mengusulkan kepada sebagian yang
lain: Ingatlah amal shaleh yang pernah
kalian amalkan karena Allah lalu berdo'alah dengan bertawassul dengan amal
shaleh tersebut semoga Allah membukakan kesulitan kalian. Maka salah seorang
dari mereka berkata: Ya Allah, sesungguhnya saya memiliki seorang anak paman
yang sangat saya cintai sama seperti seorang lelaki mencintai seorang wanita,
maka akupun menggodanya agar dia menyerahkan dirinya kepadaku namun dia enggan
sehigga aku bisa memberikannnya seratus dinar. Akhirnya, akupun pergi
menghilang beberpa sehingga dapat mengumpulkan seratus dinar lalu aku segera
meneminya, lalu pada saat aku sudah siap menerjang dirinya di antara kedua
kakinya dia berkata: Wahai hamba Allah takutlah kepada Allah dan janganlah
engkau membuka cincin kecuali dengan cara yang hak, maka akupun bangkit meninggalkannya.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa
apa yang aku lakukan tersebut semata-mata untuk mendapatkan kerelaanMu
maka bebaskan kami dari kesulitan ini maka batu itupun sedikit bergeser…."[23]
Keenam: Seorang lelaki yang
bershedekah dengan suatu shedekah. Banyak orang bershedakah dan sungguh besar
pahala yang mereka dapatakan di sisi Allah,
namun hal istimewa yang membedakan orang ini sehigga mendapatkan naungan Allah
adalah keikhlasan dirinya dalam bershedekah tersebut, karena ikhlasnya yang
begitu tinggi sehingga hampir saja dia menyembunyikannya dari pribadinya. Allah
telah memuji orang-orang yang selalu bershedekah dengan firmanNya:
bÎ) (#rßö6è? ÏM»s%y¢Á9$# $£JÏèÏZsù }Ïd ( bÎ)ur $ydqàÿ÷è? $ydqè?÷sè?ur uä!#ts)àÿø9$# uqßgsù ×öyz öNà6©9 4 ãÏeÿs3ãur Nà6Ztã `ÏiB öNà6Ï?$t«Íhy 3 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î6yz ÇËÐÊÈ
271. Jika kamu menampakkan sedekah(mu) Maka itu
adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan kamu berikan
kepada orang-orang fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah
akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah
mengetahui apa yang kamu kerjakan.[24]
Dari
Abdllah bin Ja'far ra berkata: Rasullah saw bersabda: Shadaqah yang rahasia
akan memadamkan kemurkaan Rabb Azza Wa Jalla".
Ketujuh: Lelaki yang hatinya penuh dengan takut dan
mengagungkan Allah, dia menyendiri dalam zikir kepada Allah tanpa
diketahui oleh seorangpun, dia
merenungkan kebesaran Allah, karunia dan rahmatNya sehingga air matanya
berlinang karena rindu kepada Allah. Allah memberikan penghargaanNya kepada
orang seperti ini:
$yJ¯RÎ) cqãZÏB÷sßJø9$# tûïÏ%©!$# #sÎ) tÏ.è ª!$# ôMn=Å_ur öNåkæ5qè=è% #sÎ)ur ôMuÎ=è? öNÍkön=tã ¼çmçG»t#uä öNåkøEy#y $YZ»yJÎ) 4n?tãur óOÎgÎn/u tbqè=©.uqtGt ÇËÈ
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah
mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal.[25]
#sÎ)ur (#qãèÏJy !$tB tAÌRé& n<Î) ÉAqߧ9$# #ts? óOßguZãôãr& âÙÏÿs? ÆÏB ÆìøB¤$!$# $£JÏB (#qèùztä z`ÏB Èd,ysø9$# ( tbqä9qà)t !$uZ/u $¨YtB#uä $uZö;çGø.$$sù yìtB tûïÏÎg»¤±9$# ÇÑÌÈ
83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang
diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata
disebabkan kebenaran (Al Quran) yang Telah mereka ketahui (dari kitab-kitab
mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami Telah beriman, Maka
catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Quran
dan kenabian Muhammad s.a.w.).[26]
Dari
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah saw bersabda: Dua mata yang tidak akan pernah
disentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis karena takut kepada Allah
dan mata yang berjaga-jaga di jalan Allah".[27]
Rasulullah
saw adalah orang yang sering menangis karena takut kepada Allah, begitu juga
dengan orang-orang yang shaleh pada masa silam dan masa-masa setelahnya, bahkan
Allah telah mengancam orang yang memiliki hati yang keras dengan ancaman yang
keras di dalam firmanNya:
4 ×@÷uqsù ÏpuÅ¡»s)ù=Ïj9 Nåkæ5qè=è% `ÏiB Ìø.Ï «!$# 4 y7Í´¯»s9'ré& Îû 9@»n=|Ê AûüÎ7B ÇËËÈ
22. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka
yang Telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. mereka itu dalam kesesatan
yang nyata.[28]
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam dan
shalawat serta salam kepada Nabi kita Muhammad saw, kepada keluarga dan seluruh
para shahabatnya
[13] HR. Al-Hakim dalam kitab: Almustadrok no: 7844, dia berkata bahwa
hadits ini shahih dengan syarat Ashahihaini dan dishaihkan oleh Albani dalam
kitab Al-ajmi'us shagir: 1077
[20] HR. Ahmad: 5/343, Syarhussunnah no: 3464 dan dishahihkan oleh
Al-hakim dan dishahihkannya dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban: 2508
Tidak ada komentar:
Posting Komentar