Bekerja kersalah, karena
sesungguhnya kelezatan hidup itu ada pada kerja keras …
Itulah kalimat yang
menguatkan saya hari ini, kalimat yang dulu pernah dilontarkan ustadz saya
ketika di pesantren pelajaran mahfudzat, salahsatu pelajaran favorit saya.
Kalimat singkat, namun menyengat. Menyengat karena memang memberikan motivasi
tersendiri bagi saya, membangunkan saya saat berleha-leha atau bahkan ketika
hampir saya putus asa, seolah-olah kalimat itu menyenandungkan nasyid
perjuangan dalam telinga saya, jangan meyerah dan jangan berhenti sampai
disini.
Hari ini kekalutan yang
menyita pikiran kini terpuaskan sudah, Allah memberikan jawaban melalui seorang
yang bijak, setelah saya melakukan perjalanan yang harus dijalani dengan
kesabaran, sabar menanti bus yang datang terlambat, sabar diguyur hujan dan
sabar untuk menerima kenyataan bahwa saya harus menyusul untuk melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bersama kawan-kawan satu angkatan di ARMADA
Semester VII PAI karena satu nilai penting belum cair, mata kuliah Micro Teaching.
Sebenarnya, ketakutan
terbesar saya adalah bahwa saya harus menyusul tahun depan pelaksanaan PPL ini,
ketika pelaksanaan PPL ini belum maka rentetan seremonial akhir Tahun Akademik
di kampus yang maha penting akan tertinggal pula bersama yang lain. Saya harus
rela tidak ikut KKn tahun sekarang bahkan saya sudah membayangkan bahwa
kawan-kawan yang lain dalam luapan sujud syukur wisuda, saya hanya mampu
tersenyum kecut. Ternyata, semua yang saya bayangkan terlalu berlebihan, saya
masih ada kesempatan dan saya selalu yakin bahwa Allah memberikan jalan kepada
siapapun yang mau bersungguh-sungguh.
Ketika saya tertunda
melaksanakan PPL ini, sebenarnya saya tidak sendiri, karena ada satu orang lagi
kawan saya yang ber’masalah’ seperti saya, hanya saja masalah yang dihadapinya
lebih berat dibanding saya, ya dia tidak ikut UAS mata kuliah Micro Teaching
sedangkan saya belum tahu apa kekurangan saya sehingga saya harus bertemu langsung
dengan sang Ibu Dosen untum menanyakn perihal tidak keluarnya nilai saya. Tatap
muka selalu hadir meski ada bolosnya, UTS ikut, tugas terlaksana, dan UAS
sudah. Jadi apa yang kurang ?
Ini adalah pelajaran
berharga bagi saya, dan saya selalu ingat Sabda Nabi Saw. … Faman wajada khairan falyahmudillah waman
wajada ghaira dzalik fala yalumanna illa nafsah … Barangsiapa yang mendapat
kebaikan maka hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa yagn mendapat selain
itu janganlah ia menyalahkan siapa-siapa kecuali dirinya sendiri. Ya, Allah
tengah menegur saya untuk tidak terlalu banyak berleha-leha, bersantai ria atau
bahkan mungkin adal satu amalan yang tidak saya kerjakan secara istiqomah.
Astaghfirullah …
Saya hanya berdo’a, semoga
Allah memberikan yang terbaik untuk saya, untuk sahabat-sahabat seperjuangan
yang tengah berjuang menuntaskan pendidikan di Fakultas Tarbiyah Prodi
Pendidikan Agama Islam (PAI) semester akhir, sahabat ARMADA. Semoga Allah
melimpahkan semangat yang membaja, keyakinan yang kokoh, motivasi yang tinggi
untuk menuju satu cita didepan mata, WISUDA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar