“Menjadi pohon memang bukan pilihan
yang mesti, namun jika kita ingin hidup lama melebihi umur fisik kita, maka
jadilah orang seperti pohon : tumbuh dan berbuah dalam segala situasi.”
ALHAMDULILLAH Anda termasuk di antara manusia yang
diberi kesempatan untuk membaca tulisan ini. Saya tidak tahu apa jadinya
tulisan ini jika Anda tidak berkesempatan untuk membacanya. Saya tidak
bermaksud mengajak Anda mengkultuskan tulisan ini, saya hanya mengapresiasi
Anda yang mau membaca dan mengambil manfaat terbaik darinya. Saya layak memberi
ucapan terima kasih untuk Anda. Mudah-mudahan Anda mengambil manfaat, dan saya
pun mendapat balasan terbaik dari Sang Kuasa!
Ya, setiap peristiwa dan kejadian yang
terjadi di dunia ini pasti memiliki pesan dan pelajaran berharga bagi siapapun,
termasuk Anda. Bergantinya siang dan malam, musim hujan dan kemarau, hidup dan
mati, sukses dan gagal dan seterusnya adalah di antara rentetan peristiwa dan
kejadian yang mengandung pelajaran gratis yang Allah Swt. sediakan bagi
siapapun, termasuk bagi Anda.
Ribuan buku yang ditulis oleh para
penulis mengenai semangat, motivasi, impian, manajemen dan sejenisnya. Semua
itu menurut saya memberi Anda ilmu, pengetahuan, pengalaman dan motivasi secara
gratis. Jika dibandingkan dengan manfaat yang Anda peroleh dari apa yang Anda
baca, maka seberapa pun besar uang yang Anda pakai untuk membeli buku-buku
tersebut itu belum sebanding. Manfaat buku-buku tersebut terlalu naïf jika
hanya dibandingkan dengan uang yang Anda miliki.
Ribuan motivator juga memberi Anda
motivasi, membagi pengalaman, menginfakkan tips bagaimana seharusnya Anda
melakoni kehidupan. Semuanya terbuka lebar dan gratis untuk Anda. Lagi-lagi,
apa yang mereka suguhkan untuk Anda adalah jutaan manfaat, dan tentu saja tidak
sebanding dengan uang yang Anda bayarkan kepada mereka ketika mengikuti seminar
yang menghadirkan mereka, misalnya.
“Dalam
diri Anda bahkan terdapat banyak keunikan yang mungkin jarang Anda renungi
lebih jauh. Anda sendiri bahkan sumber motivasi, guru gratis bagi Anda juga tempat
terdekat bagi Anda untuk mendapatkan jutaan manfaat dan pengalaman. Bukan kah
diri Anda selalu bersama dengan Anda setiap saat di mana pun Anda berada?”
Lalu, apa respon Anda terhadap
berbagai peristiwa, buku dan motivator tersebut? Apakah Anda berubah dari orang
yang malas berubah menjadi pelaku utama perubahan? Apakah Anda termotivasi
untuk menghargai potensi diri Anda dengan menuntaskan berbagai aktivitas yang
bisa Anda tunaikan? Apakah Anda menjadi orang yang tertampar untuk selalu
bangun dari kegagalan dan kekalahan yang pernah Anda alami selama ini?
Secara umum dalam menghadapi
kehidupan yang serba dinamis ini, orang memilih untuk :
Pertama, menyerah begitu saja tanpa
sedikitpun upaya mengambil manfaat dan hikmah. Sehingga apa yang terjadi di
sekelilingnya berlalu begitu saja. Yang mereka kenang dari berbagai peristiwa
hanya satu : bahwa peristiwa itu telah terjadi, kemudian selesai. Manusia
seperti ini layak ditolong, sebab bisa jadi mereka seperti itu karena tidak
tahu atau belum paham bagaimana seharusnya menjalani kehidupan.
Kedua, selalu mengambil manfaat, hikmah dan
pelajaran dari semua peristiwa dan kejadian. Apapun itu, termasuk
keunikan-keunikan yang terjadi pada ciptaan Allah di sekelilingnya. Mereka juga
tidak meremehkan begitu saja motivasi dan pengalaman dari mereka yang gagal
atau sukses dalam meniti kehidupan. Orang-orang seperti ini layak dijadikan
sumber inspirasi atau tempat mengambil hikmah.
Pertanyaannya :
Anda berada pada posisi yang mana?
Apapun jawaban Anda, yang pasti Anda-lah yang lebih layak memberikan jawab.
Sebab Anda-lah yang menjalani kehidupan Anda, dan Anda jugalah yang merasakan
manfaat dari setiap peristiwa, kejadian dan pengalaman dari mereka yang pernah
mengalami kegagalan juga kesuksesan.
Anda tentu tahu dan pernah melihat
pohon. Apa yang Anda pahami dari keberadaan dan filosofi pohon? Bagaimana pohon
menjalani kehidupan? Bagaimana pohon menghadapi musim kemarau dan musim hujan?
Bagaimana pohon menghadapi angin kencang? Bagaimana juga pohon menghadapi manusia
yang sering berbuat zolim kepadanya?
Pohon memiliki akar, dan dari situlah
dia memulai segalanya. Apapun kendala yang menghambatnya untuk tumbuh dan
apapun kondisi yang selalu dialaminya, dia tetap berpijak di situ, dia tetap
berpijak pada akar. Musim kemarau tak membuatnya cengeng untuk meminta hujan
agar segera datang. Ulah manusia yang melebihi batas kewajaran tak membuatnya
hilang rasa kasih sayang dan memberi manfaat. Begitulah pohon memberi ribuan
bahkan jutaan hikmah.
Visi bagi manusia, seperti akar bagi
pohon. Semakin kuat visi kita, maka kita pun akan semakin kuat menghadapi
berbagai tantangan hidup yang kita lalui. Musim kemarau dan musim hujan
idealnya bukanlah kendala utama yang membuat kita berhenti hidup, bahkan semua
itu justru membuat kita semakin tumbuh menjadi pohon yang kuat, dan kelak
menjadi pohon yang berbuah.
Orang yang tidak berpijak pada akar
akan dengan mudah goyah dalam menghadapi berbagai terpaan angin kehidupan yang
semakin kencang. Mereka selalu membuat alasan untuk jatuh dan tak bangun lagi.
Sebaliknya, orang yang berpijak pada akar adalah orang yang selalu melihat
segala yang ia lalui dari sudut visi kehidupan ideal : memberi manfaat bagi
yang lain. Ia terus tumbuh, walau hambatan selalu ada. Selebihnya, ia akan
berbuah atau memberi manfaat dan membiarkan potensi kebaikannya dinikmati oleh
siapapun di sekitarnya.
Dalam melakoni kehidupan yang kaya
problematika ini, kita perlu memahami kembali dan bertahan pada satu filosofi
kehidupan : menjadi
manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Apakah kita mendapat
balasan atau tidak, mendapat penghargaan atau tidak, itu tidak penting. Sebab,
kita adalah pohon rindang nan indah yang kaya akan buah. Biarlah buah atau
manfaat kita dinikmati oleh orang di sekitar kita. Kelak mereka akan tahu bahwa
kita adalah orang yang layak mereka hargai. Berilah manfaat sebanyak-banyaknya
kepada mereka. Kelak kita-lah yang menikmati hasil akhirnya, bukan saja di
dunia tapi juga di akhirat. Itulah yang membuat umur kita panjang. Jadi, apakah
Anda siap bersama dengan orang-orang di sekitar Anda?
“Ada banyak orang yang telah melakoni
peran mulia ini dalam sejarah peradaban manusia, atau pada sejarah hidup
orang-orang sukses. Mereka tulus membagi pengalaman kepada siapapun, mereka
begitu ikhlas memberi manfaat kepada siapapun di sekitar mereka. Tak sedikitpun
harapan dari orang yang mereka beri manfaat, selain kesuksesan. Yang ada dalam
kamus kehidupan mereka adalah manfaat apa yang diberikan bukan sesuatu atau apa
yang didapatkan.”
Saya belajar untuk melakukan hal yang
sama. Saya belajar dari mereka semua, bukan saja tentang bagaimana melakoni
kehidupan, tapi juga bagaimana menjadi manusia sosial yang hidup bersama dengan
manusia lain. Mereka seperti pohon yang tak lelah memberi saya buah berupa
pengalaman dan tips juga motivasi yang membuat saya terus semangat.
Bagi saya, buah yang mereka miliki
benar-benar menjadi “makanan” gratis bagi saya, dan mungkin juga Anda.
Karenanya saya berbagi, termasuk kepada Anda yang tak lelah mengambil hikmah
dari siapapun dan peristiwa apapun dalam kehidupan yang Anda lalui.
Hidup ini adalah misteri. Yang
mengetahui secara pasti apa yang terjadi pada setiap diri hanyalah Sang Kuasa.
Adapun setiap diri atau orang lain di sekitar hanya diberi kemampuan
“merencanakan” dan “memprediksi”. Adapun hasil dan kepastiannya tetap saja
dalam hitungan Sang Kuasa. Menjadi pohon memang bukan pilihan yang mesti, namun
jika kita ingin hidup lama melebihi umur fisik kita, maka jadilah orang seperti
pohon : tumbuh dan berbuah dalam segala situasi. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar