Mentari yang memayungi harapan kita, ia akan selalu setia menyambut ketika pagi, dan saat malam beranjak ia menitahkan bulan untuk menumpahkan cahayanya di kepala kita.
Aku terus berjalan dengan kaki yang mesti tersandung dan tertusuk onak,
Namun bersamamu semua terasa indah.
Hanya bersamamu kutemukan arti sebuah pijakan
Untuk menatap detik yang bergulir dengan kerlipan yang cukup terang
Berusaha menguak setiap misteri pagi buta
Dan mengurainya saat siang menjelma
Untuk berlayar di antara tetesnya yang bening dan kilaunya yang memesona pada setiap dahan
Memeras setiap kepediah bersama
Mengendap dan berpaling dari kejaran ragu
Menghindari setiap sergapan curiga yang membisu namun mampu mematahkan ranting-ranting asa di dada kita
Jikapun masa teramat panjang, aku berdo'a semoga semua terjalani dengan kelembutan hatimu dengan tangan yang diberi kekuatan untuk menggenggam keindahanmu dan memeluk setiap gelisahmu
Aku memang tak punya sayap, namun aku berusaha untuk membawamu ke angkasa penuh cinta dan mengitari dunia mimpi dari balik-balik tirai langit yang pernah kita sulam
Dan dari semua yang kutemukan
Dari setiap penjelajahan yang terabadikan
Aku mengingatmu dalam haus rindu
Mengenangmu dalam senja yang risau
Karena aku hanya ingin
Bersamamu ...
Jikapun masa teramat panjang, aku berdo'a semoga semua terjalani dengan kelembutan hatimu dengan tangan yang diberi kekuatan untuk menggenggam keindahanmu dan memeluk setiap gelisahmu
Aku memang tak punya sayap, namun aku berusaha untuk membawamu ke angkasa penuh cinta dan mengitari dunia mimpi dari balik-balik tirai langit yang pernah kita sulam
Dan dari semua yang kutemukan
Dari setiap penjelajahan yang terabadikan
Aku mengingatmu dalam haus rindu
Mengenangmu dalam senja yang risau
Karena aku hanya ingin
Bersamamu ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar