Awan berarak menuju pada hasratnya
Menjatuhkan hujan menuju tempat yang ditujunya
Mentari terang menyinari
Panasnya terik menyinrai kulit
Tapi apa daya maksud hatiYang selalu tak dapat ku mengerti
Mentari terang menyinari
Panasnya terik menyinrai kulit
Tapi apa daya maksud hatiYang selalu tak dapat ku mengerti
Berharap mimpi tak terjadi
Mengharap kenyataan yang hanya bagai mimpi
Yang hingga kini tak berarti
Sebelum sejuta kata terucap padamu
Hanya satu kenangan yang ingin ku ukir kepadamu
Sebelum kau mengartikan kata-kataku
Hanya satu makna yang tersimpan didalamnya
Seiring kata dan kenangan yang terukir dalam hatimu
Kini ku mulai menyadari
Tak ada arti seorang diri yang tanpa tambatan hati disisi
Mengharap kenyataan yang hanya bagai mimpi
Yang hingga kini tak berarti
Sebelum sejuta kata terucap padamu
Hanya satu kenangan yang ingin ku ukir kepadamu
Sebelum kau mengartikan kata-kataku
Hanya satu makna yang tersimpan didalamnya
Seiring kata dan kenangan yang terukir dalam hatimu
Kini ku mulai menyadari
Tak ada arti seorang diri yang tanpa tambatan hati disisi
Kini ku coba tuk berlari
dengan sejuta khayal yang tak pasti
dan beribu tanya yang merasuki
yang membuatku tak mampu berdiri
Seulas senyum mampir dalam kesunyian hati
Seulas senyum yang sedari tadi tak ku sadari
Bahwa puisi yang menggugah hati
Ada didalam diri yang mau berbagi
Angin berlari membelasi lembut
Dengan sayapnya yang menemani
Hati yang termenung sepi
Membayangkan apa yng telah pergi
Dan apa yang kembali
Hanya satu yang terjadi
Bahwa pagi tak kembali
Hanya siang yang menghampiri
Sejenak merenungi apa yang telah terlupakan
Dari pagi yang telah pegi dan siang yang menghampiri
Tak ada yang peduli
Hanya mereka yang mengerti
Bahwa waktu tak kan terulang lagi
Dan hanya sesal yang menghampiri
Dengan ketulusan hati
Aku coba untuk berbagi
Dan ucapkan sampai jumpa lagi
dengan sejuta khayal yang tak pasti
dan beribu tanya yang merasuki
yang membuatku tak mampu berdiri
Seulas senyum mampir dalam kesunyian hati
Seulas senyum yang sedari tadi tak ku sadari
Bahwa puisi yang menggugah hati
Ada didalam diri yang mau berbagi
Angin berlari membelasi lembut
Dengan sayapnya yang menemani
Hati yang termenung sepi
Membayangkan apa yng telah pergi
Dan apa yang kembali
Hanya satu yang terjadi
Bahwa pagi tak kembali
Hanya siang yang menghampiri
Sejenak merenungi apa yang telah terlupakan
Dari pagi yang telah pegi dan siang yang menghampiri
Tak ada yang peduli
Hanya mereka yang mengerti
Bahwa waktu tak kan terulang lagi
Dan hanya sesal yang menghampiri
Dengan ketulusan hati
Aku coba untuk berbagi
Dan ucapkan sampai jumpa lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar