31 Maret 2020

Ghadul Bashar

"Setiap bencana berawal dari pandangan mata, Sebagaimana api yang besar berasal dari percikan bara.

Berapa banyak pandangan sanggup menembus relung hati, Seperti  kekuatan anak panah yang lepas dari busur tali.

Seorang hamba, selama mengumbar pandangannya untuk memandang selainnya, Maka dia berada dalam bahaya.

Ia menyenangkan mata dengan sesuatu yang membahayakan hatinya,

Maka janganlah menyambut  kesenangan yang akan membawa bencana."

-(Ibnu Qayyim Rahimahullah)-

Seorang suami mengadukan apa yang ia rasakan kepada seorang Syekh.


Dia berkata : “Ketika aku mengagumi calon istriku seolah-olah dalam pandanganku Allah tidak menciptakan perempuan yang lebih cantik darinya di dunia ini. Ketika aku sudah meminangnya, aku melihat banyak perempuan seperti dia. Ketika aku sudah menikahinya aku lihat banyak perempuan yang jauh lebih cantik dari dirinya. Ketika sudah berlalu beberapa tahun pernikahan kami, aku melihat seluruh perempuan lebih manis dari pada istriku.”


Syeikh berkata :  “Apakah kamu mau aku beritahu yang lebih dahsyat dari pada itu dan lebih pahit?” Laki-laki penanya: “Iya, mau.”


Syekh : “*Sekalipun kamu menikahi seluruh perempuan yang ada di dunia ini pasti anjing yang berkeliaran di jalanan itu lebih cantik dalam pandanganmu dari pada mereka semua*.”

Laki-laki penanya itu tersenyum masam, lalu ia berujar: “Kenapa tuan Syekh berkata demikian?”

Syeikh menjawab*:  “Karena masalahnya terletak bukan pada istrimu. Tapi masalahnya adalah bila manusia diberi hati yang tamak, pandangan yang menyeleweng, dan kosong dari rasa malu kepada Allah, tidak akan ada yang bisa memenuhi pandangan matanya kecuali tanah kuburan.


Sekarang, apakah kamu menginginkan sesuatu yang akan mengembalikan kecantikan istrimu seperti pertama kali kamu mengenalnya? Ketika ia menjadi wanita tercantik di dunia ini?”


Laki-laki penanya: “Iya, mau sekali.”
Syeikh: “TUNDUKAN PANDANGAN MU


Begitu pula sebaliknya bagi istri yang ingin agar suaminya terlihat lebih ganteng, tundukanlah pandanganmu di hadapan pria lain. Karena perintah untuk menundukan pandangan dan kemaluan berlaku untuk pria dan wanita.


14 Maret 2020

Siapa Kita?

Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.

لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ

Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik... Tapi berusahalah terus melakukan kebaikan dan menjalankan apapun dengan keikhlasan.

Selamat menjalani Sabtu Malam ...

Berbicaralah Yang Baik Semampumu


"Betapa banyaknya orang yang berbicara bagai gemuruh laut tetapi hidup mereka dangkal dan mandeg, bagai rawa-rawa busuk. Banyak orang mengangkat kepala mereka di atas puncak-puncak gunung, tapi jiwa mereka terlelap dalam keremangan gua-gua raksasa."

Jangan terlalu percaya pada tampilan dan pencitraan yang tampak dalam pose, karena "Percaya adalah suatu hal yang bagus, tetapi menempatkan kepercayaan-kepercayaan ke dalam pelaksanaan adalah suatu ujian kekuatan"

Kahlil Ghibran dalam 'Prahara'

Taken by @ramdani011_wahyu

10 Maret 2020

Kang Nanang Permana Ka Kwarcab Ciamis 20-25

Setiap orang ada masanya
Setiap masa ada orangnya

Begitulah Alloh mempergulirkan keadaan, Dia memberikan isyarat yang mungkin tak terbaca oleh kasat mata. Tapi pada saatnya, kita akan menyadari bahwa dalam setiap kejadian, sekecil apapun itu akan bermuara pada satu alasan, ya, semua atas kehendak-Nya.

Tugas kita hanya berencana, dan Allah sebaik-baik Pembuat Rencana. Kewajiban kita selanjutnya adalah menyesuaikan rencana kita dengan rencana-Nya. Semoga yang terbaik menurut harapan kita, adalah yang terbaik pula dalam pandangan-Nya.

Terimakasih atas segala dedikasi teruntuk Guru sekaligus orang tua kami di Pramuka, Kang H. Iing Syam Arifien yang telah rela mengabdikan hidupnya selama 10 tahun (2009-2020) untuk @kwarcab.ciamis dan Selamat mengemban amanah teruntuk 'Sang Guru' Kang Nanang Permana, atas tanggungjawab dengan penuh sukarela diambilnya menjadi pelanjut sejarah menuju arah baru @kwarcab.ciamis 5 tahun yang akan datang (2020-2025) dalam 'samudra kemungkinan'.

Salam Pramuka !

#PramukaCiamis #KwarcabCiamis #OnomGaluh #PramukaGaluhTangguh