Kemenangan bukanlah hanya ketika
kita berhasil mengalahkan lawan dalam sebuah pertandingan, dan bukan hanya
ketika kita berhasil meraih prestasi tertinggi, dan bukan pula ketika kita
berhasil dalam mencapai setiap keinginan kita dalam hidup ini.
Tapi, kemenangan adalah saat
dimana kita mampu melawan suatu kegagalan. Saat dimana kita mengatasi musibah.
Saat dimana kita bisa bangkit dari suatu keadaan yang menyedihkan. Dan saat
dimana kita merasa terpuruk namun kita berjuangan dan mampu menghancurkan semua
kegagalan yang kita alami.
Jika seseorang mencintai seorang, maka ia akan
selalu mendekatinya. Selalu ingin berdekatan. Melihat wajahnya. Berusaha
memberi perhatian lebih. Lalu bagaimana jika Allah mencintai hamba-Nya?
Bukan bermaksud membandingkan dengan manusia atau
cinta sesama manusia, bukan. Tetapi hanya sedikit menyadarkan tanpa bermaksud
menyamakan dengan makhluk. Maaf Allah, aku yang salah berkata ini.
Jika Allah cinta, mungkin seperti cintanya manusia
dan lebih lagi. Allah akan membuat kita mendekat kepada Allah. Diberi cobaan
dan kesulitan agar selalu mendekat kepada Allah melalui doa dan rintihan
kesedihan.
PENGGETAR IMAN DI MEDAN
JIHAD HENTAKAN KE MEDAN JIHAD KUSERUKKAN PANGGILAN JIHAD UNTUKMU !
KUWARISKAN PANGGILAN JIHAD
UNTUKMU !
“Persiapkanlah jiwa-jiwa kalian untuk melakukan kerja yang mulia
dan besar, berusahalah untuk mati secara mulia sehingga Allah akan memberikan
kehidupan kepada kalian, dan ketahuilah bahwa kematian pasti akan datang, dan
hal itu terjadi hanya satu kali; jika kalian menjadikannya mati di jalan Allah
maka itulah sebuah keberuntungan di dunia dan ganjaran yang besar di akhirat…”
(Hasan Al-Banna, mengajak
seluruh umat Islam untuk berjihad Palestina pada tahun 1948).
“Islam
tidak terbatas pada aktivitas ritual muslim yang sempit, tapi pedoman
hidup bagi individu, masyarakat dan negara. Islam menentang
kesewenang-wenangan manusia terhadap saudaranya. karena itu, kaum
muslimin harus berjihad untuk mendapatkan kemerdekaan. Islam menyetujui
prinsip-prinsip negara yang benar. Karena itu, kaum muslimin harus
mengelola negara yang merdeka berdasarkan nilai-nilai Islam. Tujuan ini
tidak terwujud jika kaum muslimin tidak punya keberanian berjihad
untuk mendapatkan kemerdekaan, sesuai dengan nilai-nilai yang diserukan
Islam. Mereka juga harus serius membentuk kader dari kalangan pemuda
muslim yang terpelajar.” -Muhammad Nastir-
Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak Alloh SWT
Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali berjinak dengan Alloh SWT
Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali mengenali Alloh SWT
Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai kecuali berlindung, bertemu dan berjumpa denganNya
Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali ridho
dengan suruhan dan laranganNya serta qodho dan qodarNya serta
senantiasa sabar sehingga menemui Nya
Di dalam hati manusia ada keinginan menggebu,tidak akan berhenti selain memohon kepadaNya..
Di dalam hati manusia ada kekurangan, tidak dapat dipenuhi, kecuali dengan mencintai, mengingati, dan ikhlas kepadaNya