24 Juli 2011

SHUHAIB BIN SINAN


Abu Yahya Pedagang yang Selalu Mendapat Laba

Ia dilahirkan dalam lingkungan kesenangan dan kemewahan. Bapaknya menjadi hakim dan walikota “Ubullah” sebagai pejabat yang diangkat oleh Kisra atau maharaja Persi. Mereka adalah orang-orang Arab yang pindah ke Irak, jauh sebelum datangnya Agama Islam. Dan di istananya yang terletak di pinggir sungai Efrat ke arah hilir “Jazirah” dan “Mosul”, anak itu hidup dalam keadaan senang dan bahagia.
Pada suatu ketika, negeri itu menjadi sasaran orang-orang Romawi yang datang menyerbu dan menawan sejumlah pen­duduk, termasuk di antaranya Shuhaib bin Sinan. Ia diper­jual belikan oleh saudagar-saudagar budak belian, dan per­kelanaannya yang panjang berakhir di kota Mekah, yakni setelah menghabiskan masa kanak-kanak dan permulaan masa remaja­nya di negeri Romawi, hingga lidah dan dialeknya telah menjadi lidah dan dialek Romawi.

SAID BIN ‘AMIR


-Pemilik Kebesaran di Balik Kesederhanaan-

   Siapa yang kenal nama ini, dan siapa pula di antara kita yang pernah mendengarnya sebelum ini ?
Berat dugaan bahwa banyak di antara kita — kalau tidak semua —yang belum pernah mendengarnya sama sekali. Dan saya yakin bahwa anda sekalian sekarang sama menunggu dan bertanya­-tanya, siapakah kiranya Sa’id bin ‘Amir ini ?
Tentu. Saat ini akan anda ketahui juga siapa dia tokoh tersebut. Ia adalah salah seorang shahabat Rasulullah yang utama, walaupun namanya tidak seharum nama mereka yang telah terkenal. Ia adalah salah seorang yang taqwa dan tak hendak menonjolkan diri.

Ri'ayah Dakwah


Oleh: KH. Hilmi Aminuddin, Lc.

Untuk menjamin nishabul baqa (angka atau quota yang aman bagi eksistensi gerakan dakwah),qudratu ‘ala tahammul (kemampuan memikul beban / tanggung jawab), dan hayawiyatul harakah(dinamika gerakan); perlu dilakukan ri’ayah da’wah, yang meliputi:

Ri’ayah Tarbawiyah
Ini sangat penting sebagai basis dari sebuah program.  Sebuah recovery tarbiyyah. Walaupun kita juga harus tawazzun (seimbang), dalam arti, sering saya ingatkan bahwa kita ini harakah Islamiyahbukan harakah tarbawiyyah. Walaupun kita faham bahwa tarbiyah itu bukan segala sesuatu dalam jamaah ini—karena ia hanya juz’iyyatul ‘alal amal islami, tapi dia sangat menentukan segala sesuatu. Makanya jangan lalai dalam tarbiyah ini.  Saya pun bertanggung jawab jangan sampai terjadi tawaruth siyasi (larut dalam dunia politik).

A Ba Ta Tsa - WALI Band




Mak minta izin tuk pergi ku mushola itu
Mak tolong izinin ketemu sama kawan-kawanku
Mak minta izin lanjutkan pengajian kemarin
Mak tolong izinin belajar sama Ustadz Mahmudin

Alif ba ta tsa jim ha Allah Tuhan kita semua
Kha dal dzal ro zai sin syin dari yang kaya sampai yang miskin
Alif ba ta tsa jim ha mari kita tingkatkan takwa
Kha dal dzal ro zai sin syin masuk syurga yok bilang amin

23 Juli 2011

SA’AD BIN UBADAH


Pembawa Bendera Anshar"

Setiap menyebut nama Sa’ad bin Mu’adz, pastilah diaebut pula bersamanya Sa’ad bin Ubadah. Kedua mereka adalah pemuka-pemuka penduduk Madinah. Sa’ad bin Mu’adz pemuka suku Aus, sedang Sa’ad bin Ubadah pemuka suku Khazraj. Keduanya lebih dini masuk Islam, menyaksikan bai’at ‘Aqabah dan hidup di samping Rasulullah sebagai prajurit yang taat dan Mu’min sejati.
Mungkin kelebihan Sa’ad bin Ubadah karena dia satu-satunya dari golongan Anshar yang menanggung siksaan Quraisy yang dislami hanya Kaum Muslimin penduduk Mekah! Adalah suatu hal yang wajar andainya Quraisy melampiaskan amarah dan kekejaman mereka kepada orang-orang yang sekampung dengan mereka yaitu warga kota Mekah. Tetapi jika siksaan itu mencapai pada laki-laki warga Madinah, padahal ia bukan laki-laki ke­banyakan, tetapi seorang tokoh di antara para pemimpin dan pemukanya, maka keiatimewaan itu telah ditaqdirkan hanya bagi Sa’ad bin Ubadah seorang.
Ceritanya demikian, setelah selesainya perjanjian ‘Aqabah yang dilakukan secara rahasia, dan orang-orang Anshar telah bersiap-siap hendak kembali pulang, orang-orang Quraisy mengetahui janji setia dari orang-orang Anshar ini Serta persetujuan mereka dengan Rasulullah saw. di mana mereka akan berdiri di belakangnya dan menyokongnya menghadapi kekuatan­kekuatan musyrik dan kesesatan.

SA’AD BIN MU’ADZ


“Kebahagiaan Bagimu, Wahai Abu Amr!”

Pada usia 31 tahun ia masuk Islam. Dan dalam usia 37 tahun ia pergi menemui syahidnya. Dan antara hari keislamannya sampai saat wafatnya, telah diisi oleh Sa’ad bin Muadz dengan karya-karya gemilang dalam berbakti kepada Allah dan Rasul-Nya.
Lihatlah:  Gambarkanlah dalam ingatan kalian laki-laki yang anggun berwajah tampan berseri-seri, dengan tubuh tinggi jangkung dan badan gemuk gempal ? Nah, itulah dia.
Bagai hendak dilipatnya bumi dengan melompat dan berlari menuju rumah As’ad bin Zurarah, untuk melihat seorang pria dari Mekah bernama Mush’ab bin Umeir yang dikirim oleh Muhammad saw. sebagai utusan guna menyebarkan tauhid dan Agama Islam di Madinah.
Memang, ia pergi ke sana dengan tujuan hendak mengusir perantau ini ke luar perbatasan Madinah, agar ia membawa kembali Agamanya dan membiarkan penduduk Madinah dengan agama mereka.
Tetapi baru Saja ia bersama Useid bin Zurarah sampai ke dekat majlis Mush’ab di rumah sepupunya, tiba-tiba dadanya telah terhirup udara segar yang meniupkan rasa nyaman.

QEIS BIN SA’AD BIN ‘UBADAH


Kalau Tidaklah Karena Islam, Maka Ialah Ahli Tipu Muslihat Arab Yang Paling Lihai

Walaupun usianya masih muda, orang-orang Anshar me­mandangnya seperti seorang pemimpin. Mereka mengatakan: “Seandainya kami dapat membelikan janggut untuk Qeis dengan harta kami, niscaya akan kami lakukan”. Sebabnya is berwajah licin, tak ads suatu pun kekurangan dari sifat-sifat kepemimpin­annya yang lazim terdapat pada adat kebiasaan kaumnya, selain soal janggut yang oleh para pria dijadikan sebagai tanda ke­jantanan pada wajah-wajah mereka.
Nah, siapakah kiranya pemuda yang sangat dicintai kaumnya ini, sampai-sampai mereka siap mengurbankan harta untuk membelikan janggut yang akan menghiasi mukanya, sebagai penyempurnaan  bentuk luarnya bagi kebesaran hakiki dan kepemimpinan yang    tinggi yang sudah dimilikinya ?
Itulah dia Qeis bin Sa’ad bin ‘Ubadah!
Berasal dari keluarga Arab yang paling dermawan dari turunan­nya yang mulia, suatu keluarga yang Rasulullah saw. pernah berkata terhadapnya:
“Kedermawanan menjadi tabi’at anggota keluarga ini!”
Ia adalah seorang lihai yang banyak tipu muslihat, seorang Yang mahir, licin dan cerdik, dan orang yang terus terang mengatakan secara jujur tentang dirinya:
“Kalau bukan karena Islam, saya sanggup membikin tipu muslihat yang tidak dapat ditandingi oleh orang Arab mana pun!” Sebabnya, karena ia adalah seorang yang tinggi kecerdasannya, banyak akal dan encer otaknya.

Tarhib Ramadhan


Said Hawwa menuliskan dalam Buku Al Islam (1) Tindak Lanjut Syahadatain bahwa pada hakikatnya Ramadhan merupakan madrasah, jika orang yang berpuasa pandai memanfaatkannya. Mereka akan menjadi manusia baru, tidak seperti sebelumnya. Ramadhan adalah madrasah tempat seorang Muslim memperbarui ikatan-ikatan Islam pada dirinya dan mengambil bekal yang dapat menutupi segala kekurangan sebelumnya. Ramadhan adalah sebuah latihan (dauriyah) bagi kaum Muslimin untuk menyambut dunia baru dan meninggalkan dunia lama. Dunia yang penuh cita-cita, semangat dan kehidupan baru serta harapan yang membebaskan mereka dari keserakahan dunia dan mengingatkan akhirat serta Ridha Allah sebagai puncak tujuan yang tidak boleh hilang dari hati kaum Muslimin. Di bulan Ramadhan kaum Muslimin menyemarakkan masjid dengan berbagai halaqah ilmu, pengajian, dan dzikir. Sehingga orang yang dahulunya bodoh, di bulan Ramadhan, menjadi mengerti, yang dulunya lalai menjadi sadar dan yang dulunya acuh tak acuh menjadi ingat. Di bulan Ramadhan seluruh kaum muslimin mendapatkan Islam.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Ra. bahwa Nabi Saw. bersabda ketika datang bulan Ramadhan yang artinya : “Sesungguhnya telah datang kepadamu suatu bulan yang penuh berkah dimana Allah mewajibkan kepadamu berpuasa kepadanya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu surga dan ditutupi pintu-pintu neraka. Setan-setan dibelenggu. Padanya satu malam yang nilai beramal padanya lebih baik dari seribu bulan, maka barangsiapa yang tidak berhasil memperoleh kebaikannya maka sungguh dia tidak akan dapat lagi memperoleh kebaikan selama-lamanya”. 

Lirih Sendu

Renungan hari ini: 


Seandainya kau tangisi kematianku 


dan kau siram pusaraku dengan air matamu.


Maka, diatas tulangku yang hancur luluh nyalakan obor buat UMMAT ini 


dan teruskan perjalanan ke gerbang jaya kematianku 


adalah suatu perjalanan mendapatkan kekasih yang sedang merinduiku 


taman-taman indah di surga bangga menerimak,


burung-burungnya berpesta menyambutku 


dan bahagialah hidupku disana ...

18 Juli 2011

Panglima Prang -IZZIS)

“panglima prang deuh panglima prang katroh geuwo
ngon raja nanggroe ngon raja nanggroe hate lam suka”

makna:
panglima perang telah kembali
dengan raja negeri dalam keadaan senang gembira

“kru seumangat meukru seumangat seuot judo dro
cutbang ka neuwo cutbang ka neuwo seunang ka neuba
Alhamdulillah alhamdulillah Tuhan lon pujo
beudoh cut putro beedoh cut putro seumah kakanda”

makna:
mari kita sambut dengan gembira
kakanda yang telah pulang
Alhamdulillah segala puji bagi Tuhan
bangunlah adinda sambut kakanda pulang

Wali - SEJUTA (Setia, Jujur, Taqwa)


pemudi pemuda hei harapan bangsa
berhati-hatilah bila dilanda asmara
jangan hanya rupa, jangan hanya harta
awas awas kau terjebak terbuai dunia
itu tak akan menjamin hidupmu bahagia

boleh boleh saja kau punya rupa yang indah
boleh boleh saja kau bergelimangan harta
tapi maaf maaf aku hanya ingin kau setia
kau jujur dan taqwa

boleh boleh saja kau terlahir bagus rupa
boleh boleh saja kau punya harta berlimpah
tapi maaf maaf aku hanya ingin kau setia
kau jujur dan taqwa

17 Juli 2011

MU’ADZ BIN JABAL

Cendekiawan Muslim Yang Paling Tahu Mana Yang Halal dan Mana Yang Haram

Tatkala Rasulullah mengambil bai’at dari orang-orang Anshar pada perjanjian ‘Aqabah yang kedua, di antara para utusan yang terdiri atas 70 orang itu terdapat seorang anak muda dengan wajah berseri, pandangan menarik dan gigi putih berkilat serta memikat perhatian dengan sikap dan ketenangannya. Dan jika bicara maka orang yang melihat akan tambah terpesona karena­nya
Nah, itulah dia Mu’adz bin Jabal r.a.
Dan kalau begitu, maka ia adalah seorang tokoh dari kalangan Anshar yang ikut bai’at pada perjanjian ‘Aqabah kedua, hingga termasuk Assabiqunal Awwalun, golongan yang pertama masuk Islam. Dan orang yang lebih dulu masuk Islam dengan keimanan serta keyakinannya seperti demikian, mustahil tidak akan turut bersama. Rasulullah dalam setiap perjuangan. Maka demikianlah halnya Mu’adz.
Tetapi kelebihannya yang paling menonjol dan keistimewa­annya yang utama ialah fiqih atau keahliannya dalam soal hukum. Keahliannya dalam fiqih dan ilmu pengetahuan ini mencapai taraf yang menyebabkannya berhak menerima pujian dari Rasulullah saw. dengan sabdanya: “Ummatku yang paling tahu akan yang halal dan yang haram ialah Mu’adz bin Jabal”.

Rekonsiliasi, Jeda Cinta Yang Menepi

 “Dia,” kata Ammar bin Yasir kepada Utsman bin Affan, “Berwasiat agar engkau tidak menshalatkannya.” Kalimat menyesakkan tentang akhir kisah Abdullah bin Mas’ud itu ditulis dalam kitab Ansabul Asyraf jilid V halaman 36.
Ini tentang cinta manusia-manusia utama yang berjeda. Manusia-manusia yang belajar di sekolah rabbani bersama murabbi qur’ani. Manusia-manusia yang telah mendapat keridhaan Allah dan keadilannya diakui. Cinta di antara manusia-manusia ini begitu dalam dan senantiasa dinaungi keikhlasan, keimanan, dan ketakwaan, begitu indah.
Meski di antara manusia-manusia pilihan ini cinta dan ukhuwah telah menjadi napas kehidupannya, bukan berarti mereka senantiasa seiya sekata dalam urusan kehidupannya. Mereka adalah manusia seutuhnya dengan perbedaan karakter, pemikiran, dan pandangan. Oleh karena itu, kadangkala, di antara mereka pun muncul perselisihan dan perbedaan pendapat. Saat itulah, sang murabbi, Rasulullah Muhammad, akan memutuskan perkara mereka dengan keputusan langit ataupun pendapat hukumnya sendiri.

MIQDAD BIN ‘AMR

Pelopor Barisan Berkuda dan Ahli Filsafat

Ketika membicarakan dirinya, para shahabat dan teman sejawatnya berkata: “Orang yang pertama memacu kudanya dalam perang sabil ialah Miqdad ibnul Aswad”. Dan Miqdad ibnul Aswad yang mereka maksudkan itu ialah tokoh kita Miqdad bin ‘Amr ini. Di masa jahiliyah ia menyetujui dan membuat perjanjian untuk diambil oleh al-Aswad ‘Abdi Yaghuts sebagai anak, hingga namanya berubah menjadi Miqdad ibnul Aswad. Tetapi setelah turunnya ayat mulia yang melarang merangkaikan nama anak angkat dengan nama ayah angkatnya dan mengharuskan merangkaikannya dengan nama ayah kan­dungnya, maka namanya kembali dihubungkan dengan nama ayahnya yaitu. ‘Amr bin Sa’ad.
Miqdad termasuk dalam rombongan orang-orang yang mula pertama masuk Islam, dan orang ketujuh yang menyatakan ke­islamannya secara terbuka dengan terus terang, dan menanggung­kan penderitaan dari amarah murka dan kekejaman Quraisy yang dihadapinya dengan kejantanan para ksatria dan keperwiraan kaum Hawari!
Perjuangannya di medan Perang Badar tetap akan jadi tugu peringatan yang selalu semarak takkan pudar. Perjuangan yang mengantarkannya kepada suatu kedudukan puncak, yang dicita dan diangan-angankan oleh seseorang untuk menjadi miliknya.

KHUBAIB BIN ‘ADI

Pahlawan Yang Syahid di Kayu Salib

Dan kini …
Lapangkanlah jalan kepada pahlawan ini, wahai para shahabat. Mari kemari, dari segenap penjuru dan tempat. Datang­lah ke sini, secara mudah atau bersusah payah. Kemarilah bergegas dengan menundukkan hati. Menghadaplah untuk mendapatkan pelajaran dalam berkurban yang tak ada tandingan­nya. Mungkin anda sekalian akan berkata: “Apakah semua yang telah anda ceritakan kepada kami dulu bukan merupakan pelajaran-pelajaran tentang pengurbanan yang jarang tanding­annya?”
Benar, semuanya pelajaran, dan kehebatannya tak ada tandingan dan imbangannya. Tapi kini kalian berada di muka seorang maha guru baru dalam mata pelajaran seni berqurban Seorang guru, seandainya anda ketinggalan menghadiri kuliahnya, anda akan kehilangan banyak kebaikan-kebaikan yang tidak terkira. Mari bersama kami, wahai penganut aqidah dari setiap ummat dan tempat. Mari bersama kami, wahai pengagum ketinggian dari segala masa dan zaman. Kamu juga, wahai orang-orang yang telah sarat oleh beban penipuan diri dan berprasangka buruk terhadap Agama dan iman.

KHABBAB BIN ARATS

Guru Besar Dalam Berqurban

Serombongan orang Quraisy mempercepat langkah mereka menuju rumah Khabbab, dengan maksud hendak mengambil pedang-pedang pesanan mereka. Memang, Khabbab seorang pandai besi yang ahli membuat alat-alat senjata terutama pedang, yang dijualnya kepada penduduk Mekah dan dikirimnya ke pasar-pasar.
Berbeda dengan biasa, Khabbab yang hampir tidak pernah meninggalkan rumah dan pekerjaannya, ketika itu tidak dijumpai oleh rombongan Quraisy tadi di rumahnya. Mereka pun duduklah menunggu kedatangannya.
Beberapa lama antaranya, datanglah Khabbab, sedang pada wajahnya terlukis tanda tanya yang bercahaya dan pada kedua matanya tergenang air alamat sukacita, maka diucapkannya salam kepada teman-temannya itu lalu duduk di dekat mereka.
Mereka segera menanyakan kepada Khabbab:
“Sudah selesai­kah pedang-pedang kami itu, hai Khabbab?”

Jangan Pernah Takut untuk Menikah

dakwatuna.com - Islam telah menjadikan istri sebagai tempat yang penuh ketenteraman bagi suaminya. Allah SWT berfirman: “Di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya”. (QS Ar Rum: 21).
Secara fitrah, dengan menikah akan memberikan ketenangan bagi setiap manusia, jika pernikahan yang dilakukan sesuai dengan aturan Allah SWT. Pastinya setiap mukmin punya harapan yang sama tentang keluarganya, yaitu ingin berbahagia, menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Namun, sebagian orang menganggap bahwa untuk menjadikan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta langgeng hingga kakek nenek adalah hal yang tidak mudah dibuat begitu saja. Ia penuh onak dan duri, lika-liku, serta jalan yang cukup panjang.

11 Juli 2011

SALMAN AL-FARISI

   Dari Persi, datangnya pahlawan kali ini. Dan dari Persi pula Agama Islam nanti dianut oleh orang-orang Mu’min yang tidak sedikit jumlahnya, dari kalangan mereka muncul pribadi­ pribadi istimewa yang tiada taranya, baik dalam bidang ke­ilmuan dan keagamaan, maupun dalam ilmu pengetahuan dan keduniaan.
Dan memang, salah satu dari keistimewaan dan kebesaran al-Islam ialah, setiap islam memasuki suatu negeri dari negeri-negeri Allah, maka dengan keajaiban luar biasa dibangkitkannya setiap keahlian, digerakkannya segala kemampuan serta digalinya bakat-bakat terpendarn dari warga dan penduduk negeri itu, hingga bermunculanlah filosof-filosof Islam, dokter-dokter Islam, ahli-ahli falak Islam, ahli-ahli fiqih Islam, ahli-ahli ilmu pasti Islam dan penemu-penemu mutiara Islam.

EKSEKUSI MILAD KU ...


Malam ini, atau tepatnya dini hari ... jarum jam menunjukan Pkl. 01.35 WIB. Dimana Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kab. Ciamis masih ramai karena kedatangan peserta Jambore Nasional dari OKI. Ya, saya hendak tidur di kursi butut yang ada Barak Putera. Namun, belum sepuluh menit saya berbaring dikursi tersebut sambil mencet-mencet HP, tiba-tiba ... A Iwan datang memegangi tanganku ...

So, what the Next ...

10 Juli 2011

JA’FAR BIN ABI THALIB

Jasmani Maupun Perangainya Mirip Rasulullah

    Perhatikan kemudaannya yang gagah tampan serta berwibawa. Perhatikan warna kulitnya yang cerah bercahaya Perhatikan kelemah lembutannya, sopan santun, kasih sayangnyaj kebaikannya, kerendahan hati serta ketaqwaannya.
Perhatikan keberaniannya yang tak kenal takut, kepemurahannya yang tak kenal batas. Perhatikan kebersihan hidup dan kesucian jiwanya. Perhatikan kejujuran dan amanahnya.
Lihatlah, pada dirinya bertemu segala pokok kebaikan, keutamaan dan kebesaran.

IMRAN BIN HUSHAIN

“Menyerupai Malaikat

   Di tahun perang Khaibarlah ia datang kepada Rasulullah saw. untuk bai’at. Dan semenjak ia menaruh tangan kanan­nya di tangan kanan Rasul, maka tangan kanannya itu mendapat penghormatan besar, hingga bersumpahlah ia pada dirinya tidak akan menggunakannya kecuali untuk perbuatan utama dan mulia.
Ini pertanda merupakan suatu bukti jelas bahwa pemiliknya mempunyai perasaan yang amat halus.

HUDZAIFAH IBNUL YAMAN

Seteru Kemunafikan, Kawan Keterbukaan

Penduduk kota Madain berduyun-duyun keluar untuk nyambut kedatangan wali negeri mereka yang baru diangkat dipilih oleh Amirul Mu’minin Umar r.a
Mereka pergi menyambutnya, karena lamalah sudah hati mereka rindu untuk bertemu muka dengan shahabat Nabi yang mulia ini, yang telah banyak mereka dengar mengenai keshalihan ketaqwaannya, begitu pula tentang jasa-jasanya dalam membebaskan tanah Irak.
Ketika mereka sedang menunggu rombongan yang hendak datang, tiba-tiba muncullah di hadapan mereka seorang laki-laki dengan wajah berseri-seri. la mengendarai seekor keledai yang beralaskan kain usang, sedang kedua kakinya teruntai kebawah, kedua tangannya memegang roti serta garam sedang mulutnya sedangmengunyah.
Demi ia berada di tengah-tengah orang banyak dan mereka tahu bahwa orang itu tidak lain dari Hudzaifah ibnul Yaman, mereka jadi bingung dan hampir-hampir tak percaya. Tetapi apa yang Akan diherankan ?

HABIB BIN ZAID

-LAMBANG KECINTAAN DAN PENGORBANAN-

Pada bai’at ‘Aqabah ke-II yang telah Sering kita sebut-sebut, di mana 70 orang laki-laki dan dua orang wanita mengangkat bai’at kepada Rasulullah saw. maka Habib bin Zaid dan bapaknya Zaid bin ‘Ashim termasuk 70 orang yang turut mengambil bagian. Ibunya yang bernama Nusaibah binti Ka’ab me­rupakan salah seorang dari dua wanita pertama yang bai’at kepada Rasulullah tersebut sedang satunya lagi ialah bibinya saudara dari ibunya Habib bin Zaid.
Dengan demikian Habib adalah seorang Mu’min dari ang­katan lama, di mana keimanan telah menjalari persendian sampai ke tulang sumsumnya. Dan semenjak hijrahnya Nabi ke Madinah, ia selalu berada di sampingnya tak pernah ketinggalan dalam suatu peperangan dan tidak pula melalaikan suatu kewajiban.
Pada suatu ketika, di selatan jazirah Arab muncullah dua pimpinan pembohong durjana yang mengakui diri mereka sebagai nabi dan menggiring manusia ke lembah kesesatan.

AMR IBNUL JAMUH

Dengan Cacad Pincangku Ini, Aku Bertekad Merebut Surga …”

Ia adalah ipar dari Abdullah bin Amr bin Haram, karena menjadi suami dari saudara perempuan Hindun binti ‘Amara Ibnul Jamuh merupakan salah seorang tokoh penduduk Madinah dan salah seorang pemimpin Bani Salamah.
Ia didahului masuk Islam oleh putranya Mu’adz bin Amr yang termasuk kelompok 70 peserta bai’at ‘Agabah. Bersama shahabatnya Mu’adz bin Jabal, Mu’adz bin Amr ini menyebarkan Agama Islam di kalangan penduduk Madinah dengan keberanian luar biasa sebagai layaknya pemuda Mu’min yang gagah per­wira.
Telah menjadi kebiasaan bagi golongan bangsawan di Madi­nah, menyediakan di rumah masing-masing duplikat berhala­ berhala besar yang terdapat di tempat-tempat pemujaan umum yang dikunjungi oleh orang banyak. Maka sesuai dengan ke­dudukannya sebagai seorang bangsawan dan pemimpin, Amr bin Jamuh juga mendirikan berhala di rumahnya yang dinamakan Manaf.
Putranya, Mu’adz bin Amr bersama temannya Mu’adz bin Jabal telah bermufakat akan menjadikan berhala di rumah bapaknya itu sebagai barang permainan dan penghinaan.

KHALID BIN WALID

Ia Selalu Waspada, dan Tidak Membiarkan Orang Lengah dan Alpa


Keadaannya memang aneh. Dia lah yang dulunya menjadi pembunuh kejam yang menggentarkan Kaum Muslimin dalam perang Uhud, kemudian ia pula yang jadi komandan perang yang mengecutkan hari setiap penentang Islam di belakang hari … !
Marilah kita ceriterakan kiaahnya dari bermula. Tetapi dari permulaan yang mana, ya? Karena ia sendiri hampir tak tahu di mana kehidupannya bermula, kecuali di hari itu, di mana ia bersalaman dan berjabatan tangan dengan Rasulullah, berjanji dan bersumpah setia.
Kalau sekiranya ia mampu, ia ingin sekali mengikia habis dari sejarah hidupnya semua periatiwa dan kejadian di hari-hari dan tahun-tahun yang telah berlalu.

‘AMR BIN ‘ASH

-PEMBEBAS MESIR DARI CENGKERAMAN ROMAWI-

   Ada tiga orang gembong Quraisy yang amat menyusahkan Rasulullah saw. disebabkan sengitnya perlawanan mereka ter­hadap da’wahnya dan siksaan mereka terhadap shahabatnya. Maka Rasulullah selalu berdoa dan memohon kepada Tuhannya agar menurunkan adzabnya pada mereka. Tiba-tiba sementara ia berdoa dan memohon itu, turunlah wahyu atas kalbunya berupa ayat yang mulia ini: 
“Tak ada sesuatu pun kekuasaanmu mengenai urusan itu, apakah la akan menerima taubat mereka atau akan me­nyiksa mereka, sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang aniaya(Q.S. 3 Ali Imran: 128)

Jangan Putus Asa ...


Alkisah, tersebutlah seorang pria yang putus asa dan ingin meninggalkan segalanya.
Meninggalkan pekerjaan, hubungan, dan berhenti hidup.
Ia lalu pergi ke hutan untuk bicara yang terakhir kalinya dengan Tuhan Sang Maha Pencipta.

“Tuhan,” katanya. “Apakah Tuhan bisa memberi saya satu alasan yang baik
untuk jangan berhenti hidup dan menyerah ?”
Jawaban Tuhan sangat mengejutkan.
“Coba lihat ke sekitarmu. Apakah kamu melihat pakis dan bambu ?”.
“Ya,” jawab pria itu.

8 Juli 2011

MUSH’AB BIN UMAIR

Duta Islam Pertama & Bapak Tauhid

Mush’ab bin Umair salah seorang di antara para shahabat Nabi. Alangkah baiknya jika kita memulai kisah dengan pribadi­nya: Seorang remaja Quraisy terkemuka, seorang yang paling ganteng dan tampan, penuh dengan jiwa dan semangat kepe­mudaan.
Para muarrikh dan ahli riwayat melukiskan semangat kepe­mudaannya dengan kalimat: “Seorang warga kota Mekah yang mempunyai nama paling harum”.
Ia lahir dan dibesarkan dalam kesenangan, dan tumbuh dalam lingkungannya. Mungkin tak seorang pun di antara anak-anak muda Mekah yang beruntung dimanjakan oleh kedua orang tuanya demikian rupa sebagai yang dialami Mush’ab bin Umair.

HAMZAH BIN ABDUL MUTHALLIB

SINGA ALLAH DAN PANGLIMA SYUHADA

    Kota Mekah masih mendengkur dalam tidur nyenyaknya, yakni setelah Siang yang penuh dengan usaha dan kesibukan dengan ibadat dan aneka permainan.
Orang Quraisy tidur lelap dan membalik-balikkan diri mereka di atas ranjang, tetapi di sana ada seorang insan yang resah geliaah dan matanya tak hendak terpejam. Ia cepat masuk kamar tidur dan beriatirahat dalam waktu singkat, lalu bangkit dengan penuh kerinduan karena rupanya ada janji dengan Allah. Ia menuju tempat shalat yang terletak di biliknya, lalu munajat kepada Allah dan berdu’a dengan tekunnya.
Dan setiap istrinya terbangun demi mendengar gemuruh dada­nya yang turun naik dan bunyi du’anya yang hangat serta terus- menerus, menyebabkannya merasa kasihan dan memohon agar ia memperhatikan dirinya dan mengambil waktu iatirahat yang cukup. Maka dengan air mata mengalir yang mendahului kata-­katanya dijawabnya:“Wahai Khadijah, Masa untuk tidur berlalulah sudah“

BILAL BIN RABAH

Muadzin Rasullulah & Lambang Persamaan Derajat Manusia

Bila disebut nama Abu Bakar, maka Umar akan berkata: “Abu Bakar adalah pemimpin kita, yang telah memerdekakan pemimpin kita”. Maksudnya ialah Bilal.
seorang yang diberi gelar oleh Umar “pemimpin kita”, tentulah suatu pribadi besar yang layak memperoleh kehormatan seperti itu. Tetapi setiap menerima pujian yang ditujukan kepada dirinya, maka laki-laki yang berkulit hitam, kurus kerempeng, tinggi jangkung, berambut lebat dan bercambang tipis — sebagai dilukiskan oleh ahli-ahli riwayat — akan menundukkan kepala dan memejamkan mata, serta dengan air mata mengalir mem­basahi pipinya, akan berkata: Saya ini hanyalah seorang Habsyi, dan kemarin saya seorang budak belian!
Nah, siapakah kiranya orang Habsyi yang kemarin masih jadi budak belian ini ? Itulah dia Bilal bin Rabah, muaddzin Islam dan penggoncang berhala yang dipuja Quraisy sebagai Tuhan. la merupakan salah satu keajaiban iman dan kebenaran. Salah satu mujizat Islam yang maka besar.
Dari tiap sepuluh orang, semenjak munculnya Agama itu sampai sekarang, bahkan sampai kapan saja dikehendaki Allah, kita akan menemukan sedikitnya tujuh orang yang kenal terhadap Bilal. Artinya dalam lintasan kurun dan generasi, terdapat jutaan manusia yang mengenal Bilal; hafal akan namanya dan tahu riwayatnya secara lengkap, sebagaimana mereka kenal akan dua Khalifah terbesar dalam Islam (Abu Bakar dan Umar).

6 Juli 2011

JIKALAH ...


JIKALAH AKAN MENJADI MASA LALU

Jikalah DERITA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa,
Sedang KETEGARAN akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah KESEDIHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa tidak DINIKMATI saja,
Sedang ratap tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah LUKA dan KECEWA akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa,
Sedang KETABAHAN dan KESABARAN adalah lebih utama.

Jikalah KEBENCIAN dan KEMARAHAN akan menjadi masa lalu pada akhirnya,
Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa,
Sedang MENAHAN DIRI adalah lebih berpahala.

MENGAPA BERTERIAK



Suatu hari sang Guru bertanya kepada murid-muridnya:
“Mengapa saat seseorang sedang marah ia akan berbicara dengan  kuat atau berteriak ?”

Seorang murid setelah berfikir cukup lama kemudian ia mengangkat tangan dan menjawab:
“Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, makanya ia berteriak …”

“Tapi …” sang Guru melanjutkan “Lawan bicaranya ada disampingnya, mengapa ia harus berteriak, apakah ia tak bisa berbicara secara halus ?”

4 Juli 2011

I Believe


I Believe
Maher Zain Feat Irfan Makki

IRFAN MAKKI
When you’re searching for the light
And you see no hope in sight
Be sure and have no doubt
He’s always close to you

He’s the one who knows you best
He knows what’s in your heart
You’ll find your peace at last
If you just have faith in Him

Hijrah (BESTARI)

 
Telah kuputuskan untuk selalu taat hanya satu kepada Alloh
Bukan pada dunia yang membuatku lupa dan terjebak nafsu durjana
Sungguh aku ingin masuk surga, tak ingin neraka yang menyala

Lalu aku pun berubah tinggalkan masa laluku yang gulita
Berpakaian Islami walau dilarang mami namun Alloh tetap dihati.
Sungguh aku ingin masuk surga, jadi aku ingin insyaf saja..

**
Semua kawanku bilang
Aku tak lagi menawan
Rambut tak kelihatan
Muka tanpa polesan
Body kupun tidak dipamerkan {2 kali}

3 Juli 2011

Luasnya Nusantara Indonesia …


 Oleh karena itu, dibawah pengaruh Islam terbentuk rasa nasionalisme tumbuh berkembang di wilayah Nusantara Indonesia yang terbentang dari Barat Sabang dan Timur Merauke. Di Utara Kepulauan Talaud, di Selatan Pulau Rote. Wilayah Nusantara demikian sama panjangnya Dari Inggris melampaui Eropa hingga Irak. Batas barat Nusantara Indonesia adalah Sabang berada di Greenwich London. Batas Timurnya, Merauke berada di Baghdad Irak. Batas utaranya, Kepulauan Talaud berada di Jerman. Sedangkan batas selatannya, Pulau Rote ebrada di Aljazair.
Di wilayah seluas Nusantara Indonesia yang demikian itu, matahari harus terbit sampai tiga kali. Dampaknya menimbulkan perbedaan tiga waktu: Waktu Indonesia Timur (WIT) matahari terbit lebih awal daripada Waktu Indonesia Barat (WIB). Sedangkan Waktu Indonesia Tengah (WITA), matahari terbit satu jam lebih dahulu daripada Waktu Indonesia Barat (WIB).

MARI BELAJAR BERTERIMAKASIH …


MARI BELAJAR BERTERIMAKASIH …


 BERTERIMAKASIH KEPADA ORANG YANG TELAH MELUKAI HATIMU,
KARENA DIA TELAH MEMBUATMU KUAT.

BERTERIMAKASIH KEPADA ORANG YANG TELAH MEMBOHONGIMU,
KARENA DIA TELAH MEMBUAT DIRIMU BIJAKSANA.

BERTERIMAKASIH KEPADA ORANG YANG TELAH MEMBENCIMU,
KARENA DIA TELAH MENGASAH KETEGARANMU.

KARENA SUNGGUH,
DALAM SETIAP KEPEDIHAN, LUKA DAN LARA,
TERSIMPAN BERJUTA KEBAIKAN.

LAKSANA KUPU-KUPU …
DIA TAK TAHU BETAPA INDAH DIRINYA
DIA TAK TAHU BETAPA MENAKJUBKAN WARNA-WARNI SAYAPNYA
TAPI ORANG-ORANG TAHU BETAPA MEMPESONA DAN CANTIK DIRINYA.

SEPERTI HALNYA DIRIMU …
TIDAK TAHU BETAPA ISTIMEWANYA DIRIMU
TAPI ALLAH MAHA TAHU BETAPA ISTIMEWANYA DIRIMU

KETIKA ENGKAU TUNDUK DALAM SYARI’AT-NYA
RIDLO ATAS TAKDIR-NYA
TERSENYUM DALAM MUSIBAH
TEGAR DALAM UJIAN
TEGUH DALAM PENDIRIAN

SUBHANALLAH …
SEMOGA KITA BISA TERBANG KE ANGKASA CINTANYA-NYA
SEBAGAI MAKHLUK ISTIMEWA DAN PILIHAN-NYA.