Seringkali kini, atas nama karier, kita sering terjebak dalam keegoisan bermimpi. Kita hanya bermimpi dengan orientasi pribadi. Tujuan untuk diri sendiri. Jadilah akhirnya, jalan yang kita tempuh tanpa melihat kanan kiri. Atau istilahnya, “Asal mimpiku tuntas, semua jalan akan kulibas.” Padahal, akibatnya sangat merugikan kita sendiri.
Lain halnya dengan orang yang bermimpi dengan menyertakan orientasi kemanfaatan untuk orang lain. Tercapai, tertunda, atau tidak tercapainya sama sekali mimpi-mimpinya, mereka tetap enggan berhenti untuk berbuat dan tidak ada kata istirahat.
Pilihan ditangan kita, baik atau buruk, hitam atau putih, terang atau gelap, lurus atau bengkok, pilih jalanmu dengan bijak.