22 Januari 2011

1431 Dibungkus, 1432 Maju Terus



Dzahaba shiba watawaatil ayyam, wa’alas Shiba wa’ala zamaani salaam ...
Masa lampau telah berlalu, masa telah silih berganti. Maka, selamat tinggal masa muda dan selamat tinggal kepada segala masa.

Bukankah pergantian siang dan malam adalah sesuai dengan titah-Nya, lalu mengapa manusia masih saja jarang menyadari bahwa setiap perjalanan waktu dan pergerakan masa dilewati begitu saja tanpa diresapi begitu dalam. Ada yang melewatinya penuh suka cita dan tenggelam dalam euphoria kegembiraan, dan tak sedikit pula yang melaluinya dalam kesedihan dan berkubang dengan kekalutan. Inilah gambaran kehidupan dimasa depan, ya gambaran kehiduupan yang hakiki dan abadi. Bahwa kampung akhirat adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang berbahagia dan berkumpulnya orang-orang yang sengsara.

Sahabat sekalian, apapun yang terjadi hari kemarin, seperti apapun yang telah terjadi minggu lalu, bagaimanapun yang telah terjalani bulan ke belakang dan apapun yang telah terlakoni tahun yang lewat sesungguhnya tak akan mengubah keadaan kita untuk masa depan. Kecuali hanya dijadikan cermin untuk melangkah lebih hati-hati agar tidak terjebak pada lubang kegelapan yang kedua kalinya, agar kita tak terperosok pada jurang murka untuk yang kesekian kalinya. Dan disinilah kita akan mengawali kembali langkah gontai kita, mencoba bangkit dari keadaan yang melelahkan dengan semangat baru dan motivasi yang dilapisi semangat keikhlasan.

Delapan dasawarsa yang lalu khilafah islamiyah telah luluh lantak dibawah rezim tirani, namun apakah kita akan terus meratapi kejadian tersebut tanpa berbuat apa-apa. Berulangkali saya ingatkan, apakah kita para penganut perubahan yang membenci diam. Jika diam saja dikatakan emas, maka berbuat adalah mutiara. Dan jika diam adalah bongkahan batu yang sanggup menyangga gunung, maka berbuat adalah menyuburkan gunung itu.


Tidak ada komentar: