BAB
I
PENDAHULUAN
Kebaikan itu memiliki tingkatan yang
berbeda-beda. Demikian juga halnya dengan kejahatan dan dosa. Kebaikan apa saja
yang mempunyai manfaat besar, maka pahalanya di sisi Allah akan besar juga.
Sedangkan kebaikan yang manfaatnya lebih rendah, maka pahalanya pun seimbang
dengan kebaikan tersebut. Sebaliknya, setiap kejahatan yang mudharatnya lebih
besar, maka ia disebut sebagai dosa-dosa besar yang membinasakan dan siksanya
pun sangat berat. Adapun kejahatan yang mudharatnya lebih rendah dari itu, maka
ia tergolong kepada dosa-dosa kecil yang dapat terhapus dengan jalan menjauhi
dosa-dosa besar.
Allah SWT
berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 31:
bÎ) (#qç6Ï^tFøgrB tͬ!$t62 $tB tböqpk÷]è? çm÷Ytã öÏeÿs3çR öNä3Ytã öNä3Ï?$t«Íhy Nà6ù=ÅzôçRur WxyzôB $VJÌx.
“Apabila kamu menjauhi dosa-dosa
besar yang telah dilarang bagimu untuk mengerjakannya, maka Kami hapuskan
dosa-dosamu yang kecil dan Kami masukkan kamu kedalam tempat yang mulia
(Surga).”
Dari ayat di atas, jelas terdapat dua macam dosa, yakni dosa besar dan dosa
kecil. Jelas pula bahwa Allah SWT berjanji bahwa jika seorang hamba menjauhkan
diri dari dosa-dosa besar, maka Allah SWT memaafkan kesalahan/dosa kecil yang
pernah dilakukannya. Haruslah kita ingat bahwa terdapat prasyarat untuk
terpenuhinya (janji Allah SWT itu) yakni, semua yang fardlu (wajib) seperti
halnya shalat, zakat, dan puasa, harus tetap dikerjakan dengan tertib dan
teratur, sambil terus berusaha menjauhi dosa-dosa besar, sebab meninggalkan
yang fardlu itupun tergolong melakukan dosa besar. Jadi, jika seorang hamba
melaksanakan semua yang diwajibkan (fardlu) dan meninggalkan perbuatan dosa
besar maka Allah SWT akan memaafkan dosa-dosa kecilnya.
Apakah dosa
itu? Apa sajakah dosa-dosa kecil itu? Dan, apa saja pulakah yang tergolong
dosa-dosa besar?
Dosa adalah
segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak dan perintah Allah SWT.
Sampai disini belum dibedakan besar kecilnya dosa. Abdullah bin Abbas berkata, “ Setiap perbuatan menentang
ajaran Islam adalah dosa besar.”
Berdasarkan
penjelasan diatas, maka setiap seorang muslim sudah selayaknya mampu menjaga
dirinya untuk menghindari dosa-dosa yang dapat menjerumukan dia kedalam lubang
kenestapan, baik di dunia maupun di akhirat, adapun dosa yang tak akan mendapat
ampunan dari Allah Swt. Adalah syirik atau menyekutukan Allah.
InsyaAllah
penulis akan membahas tentang hadits yang berkaitan dengan syirik sebagai
salahsatu dosa besar dari tujuh dosa besrta hadits-hadits lainnya yang mebahas
tentang bahayanya dosa syirik serta ancaman bagi orang-orang musyrik.
BAB
II
PEMBAHASAN
TUJUH MACAM DOSA BESAR
1.
Beberapa
Hadits tentang Syirik
a.
7
Dosa Besar
اِجْتَنِبُواالسَّبْعَ الْمُوْ بِقَاتِ اَلشِّرْكُ
بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِىْ حَرَّمَ اللهُ اِلاَّ بِالْحَقِّ
وَاٰكِلُ الرِّبَا وَاٰكِلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَالتَّوَ لِّى يَوْمَ الزَّحْفِ
وَقَذْ فَ الْمُحْصَنَا تِ الْغَا فِلاَ تِ الْمُؤْ مِنَا تِ. رواه البخار ى و
مسلم.
ﺍﺨﺭﺠﻪﺍﻟﺑﺨﺎﺭﻯﻓﻰ ׃٥٥ـ ﮐﺘﺎﺏﺍﻟﻭﺻﺎﻴﺎ׃٢٣ـ
ﺑﺎﺏﻗﻭﻝﺍﷲﺗﻌﺎﻟﻰ׃ﺍﻦﺍﻟﺬﻴﻥﻴﺄﻛﻟﻮﻦﺍﻤﻭﺍﻞ ﺍﻟﻴﺘﺎﻤﻰﻈﻟﻤﺎ.