3 Juli 2011

Ketika Seorang Ibu Palestina Melahirkan Anaknya


(Sajak ini ditulis untuk mengenang terbunuhnya Shafia, bocah Palestina
berumur tiga tahun yang ditembak tentara Israel beberapa hari setelah
tertembaknya Muhammad Al Dorrah )

Ketika seorang ibu Palestina melahirkan anaknya
Ia lantunkan suara adzan di telinga kanannya
Dan pangggilan qamat di telinga kirinya
Lantas ia tanamkan sebuah pesan suci dalam hatinya

Anakku, ayo sebut nama Allah,
Cepatlah bangkit, ambillah surgamu, ambillah mahkotamu
Yang dirampas ular bersisik bintang setan bernama Israel durhaka.
Anakku, Ular itu menjijikkan ibumu,
Ular itu menjijikkan seluruh umat manusia
Ular itu meresahkan dunia
Cepat bunuh dia, rajam dia dengan batu-batu neraka.

Tantangan Si Kecil Muhammad Al Dorrah


Tantangan Si Kecil Muhammad Al Dorrah kepada Seluruh Tentara Israel sedetik Sebelum Ajalnya Datang Menjelang





Dengan membusungkan dada
Dada yang merah menyala
Dengan mengepalkan tangan kanannya
Tangan yang merah menyala
Ia teriakkan sebuah tantangan
Tantangan yang merah menyala
Kepada seluruh tentara Israel yang durjana
Ayo tembakkan seluruh peluru kalian ke dadaku
Dan dada anak-anak Palestina
Maka kalian akan kalah bersama keputusasaan
Dan kami akan menang bersama keyakinan
(Puisi ini pernah dibacakan dalam Kuala Lumpur Word Poetry Reading, Oktober 2002. Dibacakan kembali pada acara Asia-Pacific Community Conference for Palestine di Jakarta 29 Juni 2011)

Isra’ Mi’raj: Inspirasi Mengintegrasikan Sains dalam Aqidah dan Ibadah



Isra’ mi’raj bukanlah kisah perjalanan antariksa. Aspek astronomis sama sekali tidak ada dalam kajian Isra’ mi’raj. Namun, Isra’ mi’raj mengusik keingintahuan akal manusia untuk mencari penjelasan ilmu. Aspek aqidah dan ibadah berintegrasi dengan aspek ilmiah dalam membahas Isra’ mi’raj. Inspirasi saintifik Isra’ Mi’raj mendorong kita untuk berfikir mengintegrasikan sains dalam aqidah dan ibadah.
Mari kita mendudukkan masalah Isra’ mi’raj sebagai mana adanya yang diceritakan di dalam Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih. Kemudian sekilas kita ulas kesalahpahaman yang sering terjadi dalam mengaitkan Isra’ mi’raj dengan kajian astronomi. Hal yang juga penting dalam mengambil hikmah peringatan Isra’ mi’raj adalah menggali inspirasi saintifik yang mengintegrasikan sains dalam memperkuat aqidah dan menyempurnakan ibadah.

25 Juni 2011

Beginilah Jika Bersaudara ...

Adalah fitrah manusia untuk memiliki perasaan sayang dan cinta kasih dalam sebuah persaudaraan. Dimana perasaan ini timbul karena empati dan bermula dari prasangka baik. Saya masih teringat pada seseorang yang menceritakan sebuah kisah menarik tentang persaudaraan yang dilandasi ketulusan. Berikut ceritanya …

Suatu ketika, ada dua orang saudara yang diberikan warisan oleh orang tuanya berupa ladang gandum yang cukup luas, sehingga mereka menggarap lahan gandum tersebut berdua dan selalu membaginya sama rata. Satu orang yang lebih tua telah menikah dan dikaruniai beberapa anak, sedangkan yang muda berencana tidak akan menikah.

24 Juni 2011

Palestina di Dadaku ...

Satu satunya Negara di dunia , yang hingga saat ini belum merdeka, adalah Palestina. Ada sejuta asa ketika mendengar nama itu. Cinta tentang kebebasan, cita tentang Perjuangan, dan harap yang akan terus melambung, bahwa mereka sama seperti kita, HARUS MERDEKA. Ketika menyebut atau mendengar nama itu, serta merta timbul berjuta tanya. Tanya pilu seorang muslim yang merindukan kemuliaan agamanya. Apa yang menyebabkan konflik Palestina – zionis berkepanjangan?. Konflik yang terjadi sejak 1967 M ini seakan tidak berujung, berjalin kelindan dan sepertinya, minim solusi. Mengapa palestina tidak segera merdeka.? mengapa Israel terus menerus melancarkan kebiadabannya terhadap sesama makhluk ciptaan Tuhan.? Dan pertanyaan yang paling krusial, bagaimanakah mereka ( bangsa Palestina ) akan memerdekakan diri ? Bilakah masanya tiba.? Kapankah.? Akankah kita menjadi pelaku pembebasan atau sekedar bertepuk dipingir atau bahkan mencela mereka yang tengah berjuang demi kemerdekaan saudara sesama muslim di negeri para Nabi Itu ?.

Palestina, adalah bumi suci. Kiblat pertama umat islam. Di sanalah, masjid Al Aqsha, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam rehat sholat ketika melaksanakan Mi’roj. Di sana, beliau menjadi Imam bagi para Nabi sebelumnya. Di sana pula terletak salah satu pusat peradaban Islam. Semenjak nabi Musa ‘alaihissalam. Di sana pula, terjadi peristiwa peristiwa bersejarah yang tidak terlupakan.

AL-BARRA BIN MALIK

“ALLAH DAN SURGA … !”

Dia adalah salah seorang di antara dua bersaudara yang hidup mengabdikan diri kepada Allah, dan telah mengikat janji dengan Rasulullah saw. yang tumbuh dan berkembang bersama sama. Yang pertama bernama Anas bin Malik khadam Rasulullah saw. Ibunya yang bernama Ummu Sulaim membawanya kepada Rasul, sedang umurnya pada waktu itu baru sepuluh tahun, seraya katanya: “Ya Rasulallah Ini Anas, pelayan anda yang akan melayani anda, doakanlah ia kepada Allah!
Rasulullah mencium anak itu antara kedua matanya lalu mendoakannya, doa mana tetap membimbing usianya yang panjang ke arah kebaikan dan keberkahan. Rasul telah mendoakannya dengan kata-kata berikut: “Ya Allah banyak­kanlah harta dan anaknya, berkatilah ia dan masukkanlah ia ke surga.
Ia hidup sampai usia 99 tahun dan diberi-Nya anak dan cucu yang banyak, begitu pula Allah memberinya rizqi, berupa kebun yang luas dan subur, yang dapat menghasilkan panen buah-buahan dua kali dalam setahun.

ABU SUFYAN BIN HARITS

Habis Gelap Terbitlah Terang

Ia adalah Abu Sufyan bin Harits, dan bukan Abu Sufyan bin Harb ayah Mu’awiyah. Kiaahnya merupakan kiaah kebenaran setelah kesesatan, sayang setelah benci dan bahagia setelah celaka. Yaitu kiaah tentang rahmat Allah yang pintu-pintu­nya terbuka lebar, demi seorang hamba menjatuhkan diri di haribaan-Nya, setelah penderitaan yang berlarut-larut.
Bayangkan, waktu tidak kurang dari 20 tahun yang dilalui Ibnul Harits dalam kesesatan memusuhi dan memerangi Islam ! Waktu 20 tahun, yakni semenjak dibangkitkan-Nya Nabi saw. sampai dekat hari pembebasan Mekah yang terkenal itu. Selama itu Abu Sufyan menjadi tulang punggung Quraisy dan sekutu-sekutunya, menggubah syair-syair untuk menjelekkan serta menjatuhkan Nabi, juga selalu mengambil bagian dalam peperangan yang dilancarkan terhadap Islam.
Saudaranya ada tiga orang, yaitu Naufal, Rabi’ah dan Ab­dullah, semuanya telah lebih dulu masuk Islam. Dan Abu Sufyan ini adalah saudara sepupu Nabi, yaitu putera dari parnannya,. Harits bin Abdul Mutthalib. Di samping itu ia juga saudara sesusu dari Nabi karena selama beberapa hari disusukan oleh ibu susu Nabi, Halimatus Sa’diyah.

21 Juni 2011

TENTANG KONFRENSI RAJAB HIZBUT TAHRIR INDONESIA



“ … Karena itu, mengadakan banyak seminar tentang Khilafah bukan jalan untuk mendirikan Daulah Islam. Upaya keras untuk menyatukan negara-negara yang memerintah bangsa-bangsa Islam bukan menjadi sarana menuju terbentuknya Daulah Islam. Demikian pula kesepakatan berbagai konfrensi untuk bangsa-bangsa Islam bukanlah jalan yang dapat merealisir upaya melanjutkan kehidupan Islam. Tegasnya hal tersebut dan yang sejenisnya bukan  merupakan metode, melainkan sekedar hiburan sesaat yang sedikit menyegarkan jiwa kaum Muslim. Kemudian semangat dari berbagai  aktivitas tersebut lambat laun menjadi padam dan akhirnya berdiam diri tidak lagi melakukan aksi apa pun. Lebih dari itu, semuanya adalah jalan yang bertentangan dengan thariqah Islam.”

Kutipan diatas saya ambil dari sebuah buku dengan judul Ad-Daulah Islamiah pada Bab “Bagaimana Mendirikan Daulah Islamiah” halaman 319 yang ditulis oleh Ust. Taqiyudin Al-Nabhani, dimana kita ketahui bersama bahwa beliau adalah tokoh pendiri Hizbut Tahrir yang berkembang ke berbagai Negara bahkan di Indonesia.