Terlambatkah Aku …
Ketika sedih meramas segala naluriku
Dan rintik air yang turun di piiku
Seakan tak bias tersumbat
Bahkan pelampiasan sebesar gunungpun
Sedahsyat samudera pun,
Sehebat topanpun
Tak pernah bias
Untuk menunda keterakhiran kita
Sebuah keakraban yang teraih
Dari hari-hari berlalu …
Sahabatku …
Pertemuan sukar termiliki
Bahkan kepedihan tak cukup sebagai kendaraan
Pengorbanan pun hanya sekail harapan saja
Untuk dikenangkan saat terpejam
Dan persahabatan tak tercemari
Sulit terdapati dan terhampiri
Kadang kita terlupa diri
Padahal segala sesuatu akan terakhiri
Ya …
Semoga kau dapati kebahagiaan hakiki.
(Sahabat, ingatlah selalu saat kita berbagi kecemasanada dinding kcerobohan dan tangga kebodohan yang ernah kita lalui bersama.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar