Sudah cukup banyak bukti yang menunjukan keabadian Islam, yaitu bahwasannya ia adalah agama Allah yang dipilih Nya bagi kehidupan manusia higg akhir zaman. Islam abadi menyertai keabadian umat ini,dan mereka umat terakhir yang menghasilkan karya nyata. Mereka ibarat pohon rindang dengan bunga-bunga yang bersemi indah. Mereka laksana kinanah (tempat menyimpan anak panah) Allah yang busurnya tak pernah habis untuk dilesatkan kepada sasarannya dengan tepat.
Semua itu cukup sebagai bukti eksistensi kaum reformis dan pejuang kebajikan; manusia-manusia cerdas dan brilian. Merekalah yang diberi karunia, para pendukung dan pendidik. Mereka pemimpin kebajikan yang lahir dan tumbuh ditengah kondisi yang carut marut dan situasi yang tidak tepat. Mereka bahkan hadir ditengah zaman yang gelap gulita. Ditengah masyarakat yang ditimpa penyimpangan berfikir, kegersangan jiwa, perasaan beku, tekad lemah, takut pada kekuatan musuh, dan putus asa dalam melakukan perbaikan.
Sesungguhnya para pejuang kebajikan sesungguhnya memiliki pilar-pilar agug yang menyangga kekuatan mereka. Mereka memperindah sejarah panjang perjalanan dakwah dengan seruan kebajikan.
Ikhwah Fillah …
Alangkah indah apa yang digambarkan oleh Ust. Abu Hasan An-Nadwi (Pendiri Jama’ah Islamiyah di India) yang dikutip dari buku Hasan Al-Banna Da’i, Murobbi dan Pemimpin yang Mengabadi. Adalah harapan kita menjadi generasi yang digambarkan dalam kutipan tersebut, yakni generasi yang senantiasa menyeru kepada kebajikan, generasi yang cerdasn dan brilliant.
Karena hakikat dari pergerakan dan perjuangan kita adalah dakwah, dan perjalan dakwah ini amatlah panjang dan melelahkan. Hanya saja apakah kita ingin berada diantara petarung yang merelakan jiwa kita untuk menebusnya dengan Syurga ataukah kita akan lari dengan penuh ketakutan dan membawa gelar pecundang.
Akhi, ini adalah harapan besar untuk memperkuat fikroh kita dan memperjuangkannya dengan penuh kesungguhan dan berusaha bahu-membahu menyebarkannya di lingkungan sekitar kita. Berupaya menjadikan kita sebagai panah-panah yang siap dilesatkan, menembus lini peradaban dan merentang jauh mengitari semesta.
Banyak sudah permasalahan yang ada di negeri ini, dan kita tidak bisa menutup mata dari keadaan yang sebenarnya atau menutup telinga untuk tidak mendengar apa yang terjadi disekeliling kita. Saatnya kita membuat formulasi dan racikan khusus untuk menuntaskan keadaan ini. Bukan hanya berkumpul yang tiada artinya, bukan hanya berhimpun tapi tak menghasilkan apa-apa, tugas kita adalah Kerja. Ya, Kerja nyata. Jika tidak ada yang menyemangati kita biarlah Allah saja memayungi harapan saat kita terjatuh, biarpun tak ada yang menghibur kita dalam kesedihan yakinilah bahwa Allah mnjanjikan hadiah terindah untuk hamba Nya yang senantiasa berada dalam kebaikan dan memperjuangkan kebaikan.
Peran penting yang harus dilakonkan oleh kita sebagai da’I dan pejuang kebaikan adalah bagaiman merangkul setiap orang untuk berada dalam shaf kita, untuk memperkuat ikatan kita, untuk meneguhkan langkah kita, sebelum kematian mendahului kita dan sebalum penyesalan itu ada. Karena dakwah kita adalah dakwah yang merangkul setiap orang dan setiap golongan bukannya memukul dan memusuhi, kecuali kebathilan yang telah menjadi musuh abadi kita.
Ini hanya tulisan, nukilan dan bisikan isi hati –seperti kata Thoo Phat- yang ingin menjadikan setiap mementum pertemuan kita adalah sebagai bukti rasa cinta dan bangga kita sebagai Mahasiswa, sebagai Muslim dan sebagai warga Negara Indonesia. Mungkin hanya percikan yang telah kita lakukan, namun semoga percikan-percikan ini menjadi saksi bahwa kita telah berbuat dan bertindak, kita tidak hanya diam karena jika air tidak mengalir ia akan terkontaminasi dan menjadi keruh, itu pun kita jika kita hany berdian diri tanpa berbuat apapun, sesuangguhnya kita telah terjangkit virus, dan virus kemalasan itu lebih asusiala daripada mencuri atau merampok.
Marilah kita bersiap untuk satu perubahan pasti, menjadi Muslim Negarawan dan mewarnai Indonesia dengan karya nyata dan prestasi. Kita buktikan bahwa kita adalah generasi cerdas dan brilliant dan sebaik-baik ummat yang menyeru kepada kebaikan dan melarang kapada keburukan sebagaimana yang digambarkan Allah dalam Al-Qur’an. Kitalah generasi harapan itu yang akan memimpin dunia dengan tangan terkepal penuh kekuatan, dengan semangat keikhlasan dan membentengi negeri ini dengan keadilan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar