24 Oktober 2010

MAKNA BELAJAR DAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK


A.    Makna Belajar

Belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia sehari-hari. Karena telah sangat dikenal sekali mengenai belajar, seakan-akan orang telah mengetahui dengan sendirinya apakah yang dimaksud dengan belajar.namun jika ditanyakan kepada diri kita sendiri, maka akan muncul sebuah pertanyaan apakah yang dimaksud dengan belajar itu?
Kemungkinan akan banyak muncul berbagai definisi mengenai belajar, demikian pula di kalangan para ahli psikologi.

Berikut ini pendapat para ahli psikologi dalam memandang Belajar:
1.   Skinner (1958) memberikan definisi belajar “Learning is a process progressive behavior adaptation”.

AKU TAK PERCAYA PADA KEGAGALAN


Banyak orang yang berkata bahwa aku telah gagal
Banyak orang yang mengucapkan aku tidak berhasil
Tapi bagiku
Kegagalan hanya pantas diucapkan bagi mereka yang jatuh dan tak pernah mau berusaha untuk bangkit,
Dan tak mau beridiri dan berlari melanjutkan hidup
Kegagalan hanyalah pantas bagi mereka yang berdiam diri ketika mereka merasa tak ada jalan lagi dan tak ada cara lagi untuk dilakukan
Padahal masih sangat banyak cara dan jalan
Jika kita tak pernah menganal kegagalan

22 Oktober 2010

Arti Lambang KAMMI


Tafsir Lambang KAMMI pertamakali dibahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C. Pembuat tafsir Lambang KAMMI adalah Akh Yuli Widi Astono, waktu itu masih mnjabat Ketua KAMMI Bogor.
  • Warna Dasar putih adalah melambangkan kesucian.
  • Globe Dunia Warna Biru Laut adalah melambangkan dakwah universal mencakup bumi Allah dimanapun kita berada.
  • Tangan Kanan Yang Mengangkat Globe Dunia adalah dakwah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban dakwah ini.
  • Lima Bunga Mawar Warna Merah adalah melambangkan kelembutan dalam berdakwah dan Lima Kuntum Bunga Mawar adalah melambangkan Rukun Islam.
  • Gradasi Warna Hijau adalah melambangkan tahapan-tahapan dakwah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di bumi Allah.

MODEL-MODEL EVALUASI


1. RUANG LINGKUP EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi pendidikan mencakup dua sasaran pokok, yaitu : evaluasi makro (program) dan evaluasi mikro (kelas). Secara umum, evaluasi terbagi dalam tiga tahapan sesuai proses belajar mengajar yakni dimulai dari evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output.
Setiap jenis evaluasi memiliki fungsi yang berbeda satu dengan yang lain. Evaluasi input mencakup fungsi kesiapan penempatan dan seleksi. Evaluasi proses mencakup formatif, diagnostik dan monitoring, sedangkan evaluasi output mencakup sumatif.
Fungsi kesiapan penempatan dan seleksi adalah penilaian yang ditujukan untuk mengetahui ketrampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program tersebut.

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir proses pembelajaranyang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pebelajaran meruapakn bungkus atu bingkaidari penerapan suatu pendekatan, metode dan tekhnik pembelajaran.

Konsep dasa model-model pembelajaranadalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorialdan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk didalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum dan lain-lain. ( joyce, 1992).

TEORI-TEORI PEMBELAJARAN


Pemahaman guru akan pengertian dan makna belajar akan mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar. Guru yang hanya memahami belajar hanya agar murid bisa menghafal tentu beda cara mengajarnya dengan guru yang memahami belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku.Untuk itu guru penting memahami pengertian belajar dan teori-teori belajar . Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu beriteraksi dengan lingkungannya.

KARAKTERISTIK, MANIFESTASI DAN RAGAM BELAJAR


A. KARAKTERISTIK PERUBAHAN HASIL BELAJAR
Setiap prilaku belajar selalui ditandai oleh cirri-ciri perubahan belajar yang spesifik. Karakteristik prilaku belajar ini dalam beberapa literature perpustakaan antara lain psikologi pendidikan oleh Surya (1982) disebut sebagai prinsip-prinsip belajar. Diantara cirri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik prilaku yang terpenting adalah : perubahan itu intensional, perubahan itu positif dan aktif, serta perubahan itu efektif dan fungsional.

1. Perubahan itu intensional
Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktek yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan.

Kita Adalah Generasi Briliant


Sudah cukup banyak bukti yang menunjukan keabadian Islam, yaitu bahwasannya ia adalah agama Allah yang dipilih Nya bagi kehidupan manusia higg akhir zaman. Islam abadi menyertai keabadian umat ini,dan mereka umat terakhir yang menghasilkan karya nyata. Mereka ibarat pohon rindang dengan bunga-bunga yang bersemi indah. Mereka laksana kinanah (tempat menyimpan anak panah) Allah yang busurnya tak pernah habis untuk dilesatkan kepada sasarannya dengan tepat.

15 Oktober 2010

Definisi, Fungsi, Aspek & Tujuan Penilaian

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian hasil belajar pada Sekolah Menengah Kejuruan, selain dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat (Du/Di).
Penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat (Du/Di) merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.
Kurikulum berbasis kompetensi menuntut model dan teknik penilaian yang dilakukan secara internal dan eksternal sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik. Oleh karena itu, dibutuhkan petunjuk teknis penilaian yang diperuntukkan bagi pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan.