اَللَّهُمَّ إِنِّىْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ
وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِوَالْكَسَلِ وأَعُوْذُبِكَ مِنَ
الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِالرِّجَالِ
Ya Allah ...
Aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kemalangan,
Aku berlindung kepada-Mu
dari kelemahan dan kemalasan,
Aku berlindung kepada-Mu
dari sifat pengecut dan bakhil,
Dan aku berlindung
kepada-Mu dari beban hutang dan
kesewenang-wenangan orang lain.
Do’a diatas adalah salahsatu
do’a masyhur dikalangan umat muslim, dan do’a ini senantiasa dibaca oleh
baginda Nabi Saw. Bahkan do’a ini menjadi bagian salahsatu do’a dalam
Al-Ma’tsurat (do’a-do’a ma’tsur) yang disusun oleh Hasan Al-Banna dan menjadi
amalan bagi para ikhwan setiap pagi dan petang.
Subhanallah …
Baginda Nabi
mengajarkan kita tentang betapa banyaknya kelemahan manusia, betapa banyaknya
masalah yang menimpa pada manusia, dan salahsatu cara terampuh untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah do’a.
Do’a bisa menembus
apa yang tak bisa ditembus oleh bor baja, do’a dapat mengangkasa menuju
telinga-Nya, bahkan do’a dapat menggetarkan ‘arasy. Karena do’a adalah sebentuk
keyakinan diri kepada Allah bahwa kita mengakui diri yang kerdil, bahwa kita
hanyalah titik debu dalam lautan cinta Nya di kampong kecil dunia ini.
Kegalauan,
kegelisahan, kemalangan dan berbagai penyakit jiwa yang terangkum dalam do’a
diatas menunjukan bahwa manusia sangat rentan terjangkit penyakit hati dan jiwa
tersebut, dan do’a menjadi alternatif ampuh untuk meleburkan hati kita dalam
ketenangan bersama-Nya.
Do’a ini sekaligus
menjadi pengingat bagi kita, bahwa tiada yang memberikan ketenangan jiwa
kecuali Allah, tak ada yang menganugerahkan kedamaian hati kecuali Allah, tiada
yang mencurahkan rizki bahagia kecuali Allah, tak ada yang menyejukan fikiran
kecuali Allah, dan tak ada yang menyembuhkan setiap luka selain Allah, karena
Allah lah tempat bergantung atas segala urusan dan Allah pula yang akan
menguatkan tekad kita untuk tetap melangkah.
Marilah kita menjadi
bagian dari orang-orang yang terbebas dari kegalauan, terlepas dari kekangan
gelisah dan merdeka dari setiap kerancuan hati, jiwa dan fikiran dengan
senantiasa mennadikan do’a diatas sebagai bagian untuk mengawali hari kita dan
untuk menutup hari kita. Karena, hanya dengan berdzikir (mengingat) Allah hati
akan menjadi tenang, dan Allah tak pernah mengingkari atas setiap janji-Nya.
Selamat mengamalkan dan selamat tinggal Kegalauan ...
Wallahu A’lam …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar