Jika hari ini masih ada yang dipusingkan oleh pilihan yang harus diambil, maka bersyukurlah karena masih diberikan pilihan. Tapi saya tidak bisa membayangkan jika pusing karena tidak punya pilihan sama sekali, bingung karena tak ada sesuatu yang harus dikerjakan, galau karena tak ada yang perlu dilakukan. Ini pertanda bahwa anda dalam kebimbangan senyata-nyata bimbang.
Sahabat dan saudaraku tercinta, sungguh kehidupan ini teramat simpel. Lalu, mengapa terasa menjadi ribet dan terasa begitu berat ? Ya, kitalah yang membuatnya demikian. Diri kitalah yang membuatnya menjadi ribet, menjadi kompleks dan menjadi membingungkan.
Saya teringat sebuah cerita yang begitu mencerahkan pemikiran saya, yaitu ...
Ada seorang pemuda yang datang kepada seorang yang bijak. Pemuda tersebut terlihat bermuka kusut dan nampak sangat penuh beban. Si Pemuda kemudian curhat kepada orang bijak tersebut. Setelah menyimak curhat si pemuda, ia pun beranjak dari tempat duduknya dan membawa segelas air beserta garam. Kemudian air tersebut dimasuki garam dan menyuruh kepada si pemuda untuk meminum air yang telah dimasuki garam tersebut.
"Bagaimana rasanya ?" tanya orang bijak "pahit ..." kata si pemuda tersebut.
Lalu, orang bijak tersebut mengajak si pemuda ke sebuah danau yang luas dan tenang, orang bijak itu menaburkan garam ke danau tersebut dan memerintahkan kemabli kepada si pemuda untuk meminum air tersebut.
"Bagaimana rasanya ?" tanya orang bijak "segar dan menyejukan ..." jawab si pemuda semabri tersenyum.
Orang bijak kemudian berkata " ... Ya, inilah perumpamaan kehidupan yang kau jalani anak muda ... setiap orang dihinggapi masalah hidup. Hanya saja, sebesar apapun masalah yang dihadapi tergantung sebesar apa ruangan yang ada dalam jiwa kita, selapang apa dada kita menghadapinya. Jika kita menghadapi masalah tersebut dengan pandangan yang sempit, maka masalah tersebut akan sangat tersa menghimpit. Namun, jika kita melapangkan dada, meluaskan pandangan, memperlebar ruang hati dan pikir kita, maka masalah itu akan larut bersama kelapangan jiwa kita ..."
Ya, setiap masalah dalam hidup ini simpel. Jadi, yang membuta diri kita merasa ribet adalah karena kekerdilan kita dalam menghadapi setiap masalah. Jika masalah tersebut terasa amat menyengsarakan hidup kita, karena kita menjawabnya dengan kenaifan dan tak mampu berlapang dada.
Sungguh, indah sebuah do'a yang dilantunkan Musa 'alaihissalam ...
... Rabbisyrahli shadrii wayassirlii amrii ...
"Tuhanku ... Lapangkan Dadaku ... Mudahkan urusanku ..."
Semoga Allah melimpahkan kelapangan jiwa kepada kita semua, semoga Allah menjadikan masalah bukanlah masalah yang sesuangguhnya, tapi menjadikan masalah sebagai modal untuk bertambah dekat kepada Nya, dan masalah tersebut menjadikan kita untuk lebih yakin bahwa Allah memberikan ujian kepada kita karena dasar Kasih dan Sayang Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar