16 April 2013

Ketika Harapan Terpatahkan


Kita berhak membuat rencana, sebagus mungkin, sebaik mungkin dan sedapat apa yang kita bisa dengan rencana yang kita buat. Namun, jika rencana tinggallah rencana, maka apa yang harus kita perbuat? Sebenarnya, ini akan menjadi dilemma bagi kita, ketika harapan yang ingin kita capai tak sesuai dengan harapan. Bahkan rencana yang telah disusunkan atas nama harapan itu terpatahkan.

Namun, kita perlu melihat kembali ke belakang. Benarkah bahwa kita telah berusaha dengan sungguh-sungguh dalam harapan kita, dalam rencana-rencana yang kita buat. Takdir memang tak bisa dipungkir, dan harapan yang dibangunpun harus kita paksakan dengan kenyataan yang bersebrangan. Ketika kita telah bersungguh dengan rencana itu, maka disinilah takdir Tuhan yang berbicara, dan itu mutlak. Tak dapat diganggu gugat melalui konspirasi apapun.

Inilah saatnya menentukan pilihan berat, saat harapanmu tak sejalan dengan keinginan orang lain, saat harapanmu tak semestinya ada pada harapan orang lain. Namun, ambil saja kebaikan dari harapan yang terpatahkan itu.

Semua pasti ada hikmahnya …” begitu kebanyakan orang berkata. Hikmah disni bermakna pasti ada kebaikan yang tersembunyi yang diinginkan Tuhan untuk kita, hikmah disini berarti bahwa Tuhan menginkan yang berbeda untuk kita dan menginginkan kebaikan atas harapan yang terpatkan itu untuk kita. Ya, harapan kita sedang tak sesuai dengan Rencana Tuhan.

Berserah diri pada-Nya adalah jalan terbaik jika rencana telah kita susunkan sebaik yang kita bisa, jika usaha telah kita lakukan sekuat tenaga, jika harapan telah kita gantungkan setinggi yang kita mampu yang kita dapat. Berserah diri bukan berarti kalah kemudian menyerah, tapi berserah diri untuk kembali menyuguhkan rencana, usaha dan segala harapan yang lebih baik lagi.

Yakinlah, dalam setiap harapan yang kita junjungkan pada-Nya telah tercatat dengan rapi, dan Dia Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita. Tugas kita adalah menyesuaikan rencana kita dengan rencana-Nya. Lalu, bagaimana agar kita tahu bahwa rencana kita sejalan dengan rencana-Nya? Disinilah firasat yang berbicara, disinilah prasangka yang berbuat. Jika firasat kita diasah ketajamannya dengan senantiasa berdekatan dengan-Nya, dan jika kita selalu berprasangka baik pada-Nya, maka yakinlah kita pasti tahu bahwa rencana kita sesuai dengan rencana-Nya.

Bahkan ketika firasatmu telah terbisaa bersama-Nya, aroma kemenangan itu pasti tercium. Ya, harum kesuksesan itu akan Dia siratkan untuk kita. Jadi, tugas kita tak pernah usai, susunkan rencana dengan apik, gantungkan harapan dengan tinggi, sungguhkan usaha, tetap bergantung dan bermunajat pada-Nya, maka yakinlah kau kan menggenggam sukses itu dan yakinlah harapan itu masih ada. 

Tidak ada komentar: