Oleh karena itu, dibawah pengaruh Islam terbentuk rasa nasionalisme tumbuh berkembang di wilayah Nusantara Indonesia yang terbentang dari Barat Sabang dan Timur Merauke. Di Utara Kepulauan Talaud, di Selatan Pulau Rote. Wilayah Nusantara demikian sama panjangnya Dari Inggris melampaui Eropa hingga Irak. Batas barat Nusantara Indonesia adalah Sabang berada di Greenwich London. Batas Timurnya, Merauke berada di Baghdad Irak. Batas utaranya, Kepulauan Talaud berada di Jerman. Sedangkan batas selatannya, Pulau Rote ebrada di Aljazair.
Di wilayah seluas Nusantara Indonesia yang demikian itu, matahari harus terbit sampai tiga kali. Dampaknya menimbulkan perbedaan tiga waktu: Waktu Indonesia Timur (WIT) matahari terbit lebih awal daripada Waktu Indonesia Barat (WIB). Sedangkan Waktu Indonesia Tengah (WITA), matahari terbit satu jam lebih dahulu daripada Waktu Indonesia Barat (WIB).
Betapa dahsyatnya produk dakwah para da’i dan wirausahawan masa lalu, mampu menjangkau wilayah sangat luas, jika kita bandingkan antara luas Negara-negara di Eropa dengan provinsi atau pulau di Nusantara Indonesia:
Inggris Raya : 244.046 Km2
Romania : 237.500
Yunani : 131.944
Sumatra dan Pulau sekitarnya : 473.605,9 Km2
Perancis : 547.026
Spanyol : 504.782
Swedia : 449.964
Kalimantan Indonesia : 549.424.53 Km2
Jerman : 346.784
Norwegia : 386.64
Polandia : 312.677
Italia : 301.225
Irian Jaya atau Papua : 421.951 Km2
Swiss : 41.280
Denmark : 43.069
Belanda : 41.160
Belgia : 30.513
Austria : 83.853
Portugal : 92.082
Pulau Jawa dan Madura : 132.174.1
Provinsi Jawa Barat : 44.170
Provinsi Jawa Tengah : 34.966
Provinsi Jawa Timur : 47.921.98
Vatikan : 0.44
Monako : 1.81
Luksemburg : 2.586
D.I. Yogyakarta : 3.142 Km2
Dari perbandingan diatas, terbaca Negara-negara barat di Eropa, misalnya Perancis 547.026 Km2 ternyata luas wilayahnya hanya seluas satu pulau, Kalimantan Indonesia, 549.424.53 Km2. Dan Kerajaan Protestan Belanda 41.160 Km2 luasnya lebih kecil dari Provinsi Jawa Timur 47.921.98 Km2. Bahkan ada yang luas wilayahnya sangat kecil, walau sangat terkenal nama dan perannya: Negara Kota Vatikan 0.44 Km2, Monako 181 Km2 lebih kecil dari Daerah Istimewa Yogyakarta 3.142 Km2. Menurut R.M.G. Soegondo dalam Ilmu Bumu Militer Indonesia, luas daratan Indonesia 1.904.305,7 Km2 atau 2.000.000 Km2, sama luasnya dengan jumlah luas Belanda, Belgia, Jerman, Perancis, Italia dan Spanyol.
Di wilayah Nusantara Indonesia yang demikian luas ini, mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Karena pengaruh ajaran Islam, pada masa Kerajaan Protestan Belanda, rakyat yang tertindas tumbuh kesadarannya: rasa memiliki kesamaan sejarah, dan rasa tanggungjawab terhadap tanah air, bangsa dan agama. Terutama karena dibangkitkan kesadaran Islam dengan sumpah syahadatnya. Menjadikan berani memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan penjajahan.
Ditengah wilayah yang demikian luas ini pula, Ulama dan Santri mampu menumbuhkan kesadaran nasionalisme dan patriotisme. Cinta dan membela tanah air dan bangsa serta gama Islam. Tindakan yang terakhir ini, membela agama Islam, sebagai jawaban terhadap penjajah yang melancarkan gerakan pemurtadan. Pada saat itu disebut dengan politik kristenisasi. Dilaksanakan oleh missi Katolik dan Zending Protestan yang membantu penjajahan Barat.
Perjuangan dakwah umat Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia menjadikan bangsa Indonesia memiliki kesamaan Bendera Merah Putih sebagai Bendera Rasulullah Saw. Memiliki bahasa kesatuan perjuangan, Bahasa Indonesia semula sebagai Bahasa Melayu Pasar dan Bahasa Diplomatik pada masa kekuasaan politik Islam atau kesultanan. Dan memiliki kesadaran satu nusa Indonesia. Pada masa penjajahan Barat, rakyat menjadikan Islam sebagai symbol kesatuan dan persatuan Islam.
Semua ini terjadi sebagai kelanjutan sejarah bangsa Indonesia yang diletakan fondasi sejarahnya oleh para Ulama dan Santri serta wirausahawan. Berjuang dengan penuh keikhlasan secara estafet sejak masuknya agama Islam ke Nusantara pada abad ke-1 H/7 M.
Diambil dari buku 'API SEJARAH' karya Prof. DR. KH. AHMAD MANSUR SURYANEGARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar