11 September 2011

KAJIAN BUKU MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DI PENDIDIKAN TINGGI (3)


BAB  7
MENERAPKAN KONSEP BARU MANAJEMEN SUMBER DAYA

            Untuk mengilustrasikan aplikasi elemen-elemen dan prinsip yang dijabarkan pada  bab 6, bab ini akan menjabarkan usaha yang dilakukan hampir satu dekade untuk meningkatkan sistem manajemen sumber daya di University of California. Ilustrasi ini menjabarkan apa yang dapat dilakukan guna meningkatkan praktik manajemen juga menunjukankesalahan-kesalahan yang harus dihindari dalam merubah praktik  fiskal  dan anggaran yang sudah lama berlaku.
Tahapan Pertama    : Manajemen Sumber Daya Selama Masa Pertumbuhan Yang Lamban.
            Ketika pertumbuhan menjadi tantangan utama selama tahun 1950-an dan 1960-an, University of California, seperti halnya kebanyakan kampus negeri lainnya, mengadopsi formula yang menghubungkan kebutuhan sumber daya dan kriteria  beban kerja pada tingkat pendaftaran mahasiswa, baik untuk mengajukan kebutuhan anggaran pada gubernur dan dewan legislatif ataupun untuk membenarkanalokasi internal.
Ketika pertumbuhan teus berlanjut hingga tahun 1960-an, pormula anggaran tersebut menjadi lebih detil dan mutaakhir. Pada akhir tahun 1960-an,  negara mulai menentang rumusan tersebut, hal ini dikarenakan penilaiannya atas masa pertumbuhan depan dan karena ketidak puasan dengan manajemen internal kampus.
Ketika Universitas mulai perencanaan baru paada awal tahun 1970-an guna mengantisipasi melambannya pertumbuhan pada tahun 1980-an, sekelompok staf administratip berpengalaman ditugaskan untuk menentukan bagaimana rencana akademik baru dapat di operasionalkan melalui manajemen sumber daya. Kuatnya pengaruh proses anggaran negara, khususny astaf anggaran, sangat berorientasi pada kontrol bukan pada kebijakan.
Tahapan Kedua   : Manajemen Sumber Daya untuk Keterbasan Fiskal.
            Studi untuk melakukan perubahan signifikan alam proses atau organisasi serta kepegawaian dalam manajemen sumber daya  dan pelayanan pendudkung keuangan. Perubahan yang dilakukan meliputi :
·             Pengembangan informasi dan analisa atas asumsi, pilihan dan resiko perencanaan guna memandu pengambilan keputusan.
·             Kalender perencanaan  sumber daya baru yang menetapkan jadwal perencanaan internal dan kleputusan manajemen sumber daya bukan semata hanya pemerolehan dan alokasi sumber daya baru.
·             Mode interaksi baru antara pengelola sistem yang luas dengan pengelola kampus, sebuah cara dari saling tukar pemikiran yang formal dan tertulis mengenai anggaran tahunan ke diskusi informal mengenai perencanaan dan isu-isu program, dengan keputusan sumber daya sebagai hasil kesepakatan pada perubahan program.
·             Komitmen administrasi sistem yang luas untuk pendanaan diluar anggaran tahun sekarang guna menambah kepastian bagi pengambilan keputusan kampus dan mendorong pentingnya perencanaan program dimasa depan.
·             Memfokuskan kembali pada aktifitas analisa finansial dan akunting terkini dengan  tiga cara :
a.                  Mengestimasikan tingkat sumber daya dimasa depan guna mendorong komitmen;
b.                  Menggunakan dana dari berbagai sumber yang berbeda sebagai sebuah kemasan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya yang ada;
c.                  Mengalokasikan mayoritas dana sekaligus pada siklus perencanaan guna semakin meningkatkan kepastian.
Tahapan Ketiga : Manajemen Sumber Daya untuk masa Ketidakpastian.
-           Memperkirakan pendapatan masa depan.
-           Meraih fleksibilitas dalam penggunaan sumber daya
-           Desentralisasi manjemen sumber daya
-           Mengurangi beban kerja staf
-           Menjamin partisipasi fakultas dalam manajemen sumber daya

Tidak ada komentar: