26 Januari 2012

Hanya Galau ...


Ribuan jarum yang menusuk tak akan terasa sakit ketika jiwa kita tenggelam dalam kekhusyuan puja puji cinta pada-Nya, bahkan sedahsyat gelombangpun tak akan mampu menggoyahkan kaki yang tengah berdiri saat terlarut munajat kepada-Nya.

Allah …
Mengapa setiap hari selalu saja diri ini dihantui kegelisahan, dibuntuti keraguan, selalu saja dibayang-bayangi takut kehilangan. Padahal aku tahu bahwa semua yang aku miliki hanyalah titipan dari MU, padahal aku telah faham bahwa ketika kau memberi sesuatu aku harus rela untuk kehilangannya. Tetapi kerap kali kegalauan ini timbul, baik saat senyap atau ramai, baik dalam sunyi atau bersama kawan, meski aku tak pernah mengeluh tentang kegalauan ini namun tetap kerapuhan itu terasa menghimpit jiwaku.

Dunia ini begitu luas namun hati tetap saja sempit ketika kegalauan ini menghimpit. Senyum dan tawa bahagia disekitarku tak lagi menjadi hiburan yang menyenangkan akan tetapi seperti air diatas keladi, tertawa sejenak dan kembali terpekur dalam kegalauan yang sama, masih dalam perasaan semula, kegalauan yang melanda.

Rabbi …
Mungkin aku bersyukur dengan keadaanku saat ini
Mungkin aku kurang bersedekah
Mungkin aku tak lagi istiqamah
Mungkin aku tak lagi disiplin dalam tilawah
Mungkin aku terlelap dalam senyum semu
Dan mungkin aku terlena dengan nilkmat sesaat

Allah …
Aku hanya ingin jatuh dalam peluk Mu
Menikmati indah kasih Mu
Menyulam rindu dalam sajadah indah Mu
Merangkai cerita bahagia bersama Mu
Berteduh dalam pancaran damai Mu
Membersihkan kekeruhan hati dan jiwaku di telaga agung Mu

Allah …
Aku hanya ingin bersama Mu
Dan tetap bersama Mu
Meski apapun yang terjadi
Izinkanlah aku tetap bersama Mu
Hingga nafas terakhir ini Engkau tarik
Terbang menuju singgasana cinta Mu

Dan terakhir,
Biar kegalauanku menyendiri di ruang sempit.

Tidak ada komentar: