21 Maret 2012

Hanya Mencemaskanmu, Tak Lebih


Aku hanya ingin tetap menyayangimu, tak lebih. Jika memang aku menjadi beban untukmu, tak bias membuatmu merasa nyaman bahkan membuat hidupmu semakin berat, maafkan.

Saat ini, saat kau hendak menyendiri dan ‘tak ingin’ menerima pesan dariku, taka pa. semoga aku bias tetap memahamimu. Memahami segala apa yang kau rasa dan berusaha menguatkan diri agar kau bias menjalani seperti biasa, melewati setiap detail waktu seperti apa yang kau ingini. Dan jika saja aku mengganggumu, mohon tegurlah aku. Kaena saat semua terbawa emosi dan curiga, aku tak ingin semua berantakan dan berakibat fatal pada hubungan kita berdua.


Seperti yang kau katakana, bahwa aku selalu menjadi orang yang kedua atau bahkan terakhir dan sering terlambat saat kau butuhkan. Dan saat ini, aku terus berusaha untuk tahu seperti apa yang kau mau, dan apa yang sebenarnya yang kau inginkan dariku. Aku hanya mencemaskanmu dari diriku sendiri, dan aku selalu begitu jika terjadi hal tidak baik darimu, aku sangat bisa merasakannya.

Saat kau berkata baik-baik saja, aku tahu kau tak baik-baik saja. Jika tak bertanya kepadamu aku semakin cemas, dan jika aku bertanya kepadamu mungkin ada yang kau sembunyikan, namun aku tetap berterimakasih bahwa kau masih mau menjawabnya, meski kau jawab ‘baik-baik saja’ yang tak ku anggap baik-baik saja.

Baiklah, semoga beban dan tuntutan yang harus kau jalani dan kau hadapi saat ini, masa-masa ini bisa kau biasakan dan teratasi. Tuhan menyayangimu jika kau mendapat tuntutan dan beban ini, Allah sangat mencintaimu dan ingin terus mendengar keluh kesahmu pada Nya, dan setelah ini akau yakin Dia telah menyiapkan sesuatu yang istimewa buatmu.

Hanya ini saja yang ingin kusampaikan.
Izinkan aku terus menyayangimu dan terus bisa menikmati senyum teduhmu.
Aku hanya mencemaskanmu, saa ini.
Tak lebih.

Tidak ada komentar: