11 November 2011

Makalah: Karakteristik Perkembangan Emosi


BAB I
PENDAHULUAN

Kehidupan seseorang pada umumnya penuh dorongan dan minat untuk mencapai / memuliki sesuatu. Seberapa banyak dorongan-dorongan dan minat-minat seseorang itu terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya.
Kehidupannya berlngsung mulus, di mana dorongan-dorongan dan keinginan / minatnya dapat terpenuhi / dapat berhasil dicapai, ia cenderung memiliki perkembangan emosi yang stabil dan dengan demikian dapat berhsil terpenuhi, baik hal itu di sebbkan kurangnya kemempuan untuk memenuhinya / karena kondisi lingkungan yang kurang menunjang, sangat dimungkinkan perkembangan emosionalnya mengalami gangguan.
Pada awal pertumbuhannya yang dibutuhkan seorang bayi adalah kebutuhan primer. Kebutuhan bayi masih amat sederhana, makan dan minum yang dibutuhkannya dapat dipenuhi dengan air susu ibu. Begitu pula kekebutuhan lainnya.
Kemampuan bereaksi secara emosional sudah ada sejak anak dilahirkan, namun perkembangan emosional berikutnya tidak berjalan dengan sendirinya, tetapi banyak dipengaruhi oleh peran pematangan dan proses belajar yang dilakukan.


BAB II
KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN EMOSI

A.    Pengertian Emosi
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda. Tetapi perbedaan antara keduanya tidak dapat dinyatakan dengan tegas.
Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secara kualitatif akan berkelanjutan.
Emosi adalah warna afektif yang kuat dan ditandai oleh perubahan-perubahan fisik. Pada saat terjadi emosi seringkali terjadi perubahan-perubahan  pada fisik, antara lain berupa:
-          Reaksi elektris pada kulit, meningkat bila terpesona.
-          Peredaran darah, bertambah cepat bila marah.
-          Denyut jantung, bertambah cepat bila terkejut.
-          Bernapaas, bernapas panjang bila kecewa.
-          Pupil mata, membesar bila marah.
-          Liur, mongering kalau takut atau tegang.
-          Bulu roma, berdiri bila takut.
-          Pencernaan, mencret-mencret kalau tegang.
-          Otot, ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang.
-          Komposisi darah, komposisi darah akan akan ikut berubah karena emosional yang menyebabkan kelenjar-kelenjar lebih aktif.

B.     Perkembangan Emosi
Emosi merupakan perpaduan dari beberapa perasaan yang mempunyai intensitas relative tinggi dan menimbulkan suatu gejolak suasana batin. Sepertinya perasaan, emosi juga membentuk suatu kontinum atau garis yang bergerak dari emosi positif sampai negative.
Minimal ada 4 ciri emosi, yaitu:
-          pengalaman emosional bersifat pribadi/subjektif, ada perbedaan pengalaman antara individu yang satu dengan lainnya.
-          Ada perubahan secar fisik (kalau marah jantung berdetak lebih cepat).
-          Diekspresikan dalam perilaku seperti takut, marah, sedih dan bahagia.
-          Sebagai motif, yaitu tenaga yang mendorong seseorang melakukan kegiatan, misalnya orang yang sedang marah mempunyai tenaga dan dorongan untuk memukul atau merusak barang.
Emosi anak seringkali berbeda dengan emosi remaja dan orang dewasa. Orang dewasa yang tidak memahami hal ini cenderung menganggap anak belum matang secar emosional.
Ciri khas penampilan atau ekspresi emosi anak antara lain berupa:
-          Reaksi emosinya kuat terhadap situasi yang sederhana / remeh maupun yang serius, namun dapat berubah dengan bertambahnya usia anak.
-          Seringkali tampak dalam bentuk ekspresi fisik dan gejala, misalnya perubahan roman muka, dan gerakan tubuh, dan ada juga anak yang menjadi gelisah, melamun, dan menggigit kuku.
-          Bersifat sementara, kalau sedih anak menangis tapi setelah itu cepat berhenti bila perhatiannya dialihkan.
-          Reaksi emosi mencerminkan individualitas anak, misalnya jika anak ketakutan ada yang menangis, menjerit, lari, dan bersembunyi di balik seseorang.

C.    Karakteristik Perkembangan Emosi
Secara tadisional masa remaja dianggap sebagai priode “badai dan tekanan”, suatu masa yang ditandai oleh ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.
Meningginya emosi terutama karena anak (laki-laki maupun perempuan) berada di bawah tekanan social dan mereka menghadapi kondisi baru, sedangkan selama masa kanak-kanak  ia kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan itu.
Tidak semua remaja menghadapi badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami ketidak setabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan social yang baru.
Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak. Jenis emosi yang secara normal dialami adalah sebagai berikut:
  1. Cinta / kasih sayang
Factor penting dalm kehidupan masa kanak-kanak dan remaja adalah kapasitasnya untuk mencintai orang lain dan kebutuhannya untuk mendapatkan cinta dari orang lain. Kemampuan untuk menerima cinta sama pentingnya dengan kemampuan untuk memberinya.
Kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta menjadi sangat penting, walaupun kebutuhan-kebutuhan akan perasaan itu disembunyikan secara rapi. Para remaja yang berontak secara terang-terangan, nakal, dan mempunyai sikap permusuhan besar kemungkinan disebabkan oleh kurangnya rasa cinta dan dicintai yang tidak disadari.
  1. Gembira
Perasaan gembira dari masa kanak-kanak dan remaja belum banyak diteliti. Perasaan gembira sedikit mendapat perhatian dari petugas peneliti dari pada perasaan marah dan takut atau tingkah laku problema lain yang memantulkan kesedihan.
Rasa gembira akan dialami apabila segala segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan para remaja akan mengalami kegembiraan jika ia diterima sebagai seorang sahabat atau bila ia jatuh cinta dan cintanya itu mendapat sambutan (diterima) oleh yang dicintai.
  1. Marah dan permusuhan
Sejak masa kanak-kanak, rasa marah telah dikaitkan dengan usaha untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai seorang pribadi yang mandiri. Rasa marah merupakan gejala yang penting di antara emosi-emosi yang memainkan peranan yang menonjol dalam perkembangan kepribadian.
Rasa marah juga penting dalam kehidupan, karena melalui rasa marahnya seseorang mempertajam tuntutannya sendiri dan pemilikan minat-minatnya sendiri.
Kondisi-kondisi dasar yang menyebabkan timbulnya rasa marah kurang lebih sama, tetapi ada beberapa perubahan sehubungan dengan pertambahan umumnya dan kondisi-kondisi tertentu yang menimbulkan rasa marak atau meningkatnyapenguasaan kendali emosional.
Dalam upaya memahami anak dan remaja, ada 4 faktor yang sangat penting sehubungan dengan rasa marah, yaitu:
-          Adanya kenyataan bahwa perasaan marah berhubungan dengan usaha manusia untuk memiliki dirinya dan menjadi dirinya sendiri.
-          Pertimbangan penting lainnya ialah ketika individu mencapai masa remaja, dia tidak hanya merupakan subjek kemarahan yang berkembangan dan kemudian menjadi surat, tetapi juga mempunyai sikap-sikap kemarahan yang tersisa dalam bebtuk permusuhan yang terjadi di masa lalu.
-          Seringkali perasaan marah sengaja disembunyikan dan seringkali tampak dalam bentuk yang samar-samar. Bahkan seni dan cinta mungkin dipakai sebagai alat kemarahan.
-          Kemarahan mungkin berbalik pada dirinya sendiri.
  1. Ketakutan dan kecemasan
Banyak ketakutan-ketakutan baru  muncul karena adanya kecemasan-kecemasan dan rasa berani yang bersamaan dengan pekembangan remaja itu sendiri.
Cirri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun, yaitu:
  1. Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
  2. Kadang bertingkah laku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri.
  3. Kondisi biologis yang tidak setabil mengakibatkan timbulnya kemarahan.
  4. cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan membenarkan pendapatnya sendiri yang disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri.


BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Emosi merupakan penggambaran suasana batin yang dinamis dan terbuka karena melibatkan ekspresi fisik.
2.      Perasaan menunjukan suasana batinyang lebih tenang dan tertutup karena tidak banyak melibatkan aspek fisik.
3.      Pola emosi masa remaja adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak.
4.      Emosi yang secara normal dialami oleh setiap manusia khususnya para remaja adalah: cinta kasih saying, gembira, kemarahan dan permusuhan, serta ketakutan dan kecemasan.


DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, 1991. Perkembangan anak. Erlangga, jakarta.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori, 2004, Psikologi Remaja (Perkembangan Peseta didik), Jakarta; PT. Bumi Aksara.
Inggridwati kurnia (2007) perkembangan pserta didik, jakarta: Depdiknas
Chaer, Abdul, 2004,  Psikolingustik Kajian Teoretik, Jakarta.
Henry Guntur Tarigan, 1986, Psikolingustik, Bandung; Angkasa.
Rineka Cipta.Davidof, Linda L, 1988, Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta;




Tidak ada komentar: