9 Juli 2012

Sang Penyelamat


Alkisah, Maslamah bin Abdul Malik mengepung satu benteng dalam waktu yang cukup lama hingga orang-orang yang berada di dalamnya sangat kesusahan dan mereka berharap ada orang yang mau menyelamatkan mereka dari pengepungan itu tetapi tidak ada satu orang pun yang mau masuk ke dalam benteng mereka.

Lalu, tidak lama kemudian ada seorang laki-laki dari barisan pasukan yang mengepung mereka berniat menolong maka ia masuk ke dalam benteng dan berusaha mencari pintu keluar dan akhirnya Allah menyelamatkan mereka.


Beberapa lama kemudian, Maslamah memanggil-manggil sang juru selamat itu dan tidak ada seorang pun yang muncul.

Lalu ia berkata, "Aku sudah lama memanggil tetapi tidak ada seorangpun yang muncul."
Akhirnya, ada seorang laki-laki yang datang mendekat dan berkata kepada pengawal, "Aku ingin bertemu dengan pemimpin kalian."

Pengawal itu balas bertanya, "Apakah kamu sang juru selamat itu?"

Lelaki itu menjawab, "Aku ingin memberi tahu tentang orang itu itu"

Tidak lama kemudian, Maslamah datang lalu diberi tahu oleh pengawal tadi bahwa ada orang yang ingin bertemu dengannya, Maslamah mengizinkan lelaki itu bertemu. Setelah bertemu lelaki tadi yang pertama kai bicara, "Sang juru selamat mengajukan tiga syarat kepada anda. Pertama, anda jangan menjelekkan namanya di hadapan khalifah. Kedua, jangan menyuruh apapun kepadanya. Ketiga, jangan menanyai siap dia sebenarnya."

Maslamah kemudian bertanya, "Baik, memang siapa dia itu?"


Lelaki itu balas menjawab, "Aku adalah dia, lalu ia segera pergi." Maslamah sering tidak sholat dan ia hanya meminta, "Ya Allah jadikan aku bersama sang juru selamat itu".

Hikmah apa yang bisa kita ambil dari cerita di atas? Hendaklah kita menolong sesama kita tanpa pamrih apapun, jangan menolong karena ingin kita terkenal atau berharap mendapat imbalan.

Tidak ada komentar: