22 Juli 2012

Setitik Haru di Sahur Pertama Ramadhanku …



Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menganugerahkanku usia hingga dapat menikmati Ramadhan kali ini. Syukur terlantun tak henti, karebna tak semua orang bias bersantap sahur dengan tenang dan melaksanakn ibadah shaum dengan tenang pula.

Namun, dibalik semua kekhidmatan Ramadhan kali ini ada setitik haru menyeruak dalam hati. Ya, kesedihan yang tak dapat terpupuskan dari hati. Tahun ini, meski seperti tahun-tahun sebelumnya aku tak bias bersama keluarga tercinta.

Tahun ini, semua keluarga tercinta melaksanakan sahur di tempat yang berbeda dan berjauhan;

ü  Mamah dan Bapak sahur berdua di Garut,
ü  Aku sahur pertama di Kwarcab Pramuka Ciamis,
ü  Adik pertamaku, ‘Dede’ Yuda Nugraha adalah yang paling jauh dari seluruh keluarga. Dia harus melaksanakan sahurnya di negeri perantauan, Brunei Darussalam. Rencananya selama sebulan Ramadhan akan menjalani ibadahnya di negeri perantauan,
ü  Adik keduaku, Sony “Andri” Lestiana sahur di Sukajadi Bandung. Karena ia telah bekerja dan tinggal disana,
ü  Terakhir, si Bungsu ‘Ade’ Muhammad Amtsal Karim yang biasa dipanggil ‘Oki’ harus sahur di Pesantren Multazam, Padasuka Bandung.

Ya, kami sekeluarga berjauhan tempat dan waktu. Kami harus menjalani semuanya dengan kerinduan yang terpendam, dengan kesabaran yang terus bertahan dan dengan keharuan yang semakin mendalam.

Allah … Aku hanya minta pada Mu untuk menjaga seluruh keluargaku dimanapun mereka berada. Jadikan kami keluarga yang senantiasa dinaungi hidayah Mu, keluarga yang diliputi bahagi dari Mu, keluarga yang diselimuti harapan bersama Mu dan jauhkan kami dari yang Engkau murkai.

Dengan penuh harap, semoga Ramadhan kali ini –meski tak bersama keluarga tercinta- menyiratkan beribu hikmah dan berjuta berkah yang Engkau janjikan kepada hamba-hamba yang totalitas dalam beribadaha. Dan aku beserta keluargaku kelak, saling bergandeng tangan dapat berjalan di gerbang Mu, Ar-Rayan.

Allahumma Aammiin …

Tidak ada komentar: