3 Februari 2012

"Tak Ada Sekat"


Sejauh apapun kau melangkah, dan dimanapun engkau berada, sungguh ketika hati dan perasaan terpaut tak ada lagi jarak. Luasnya samudera bukanlah penghalang dan bentangan sahara bukanlah alasan untuk menjauh, karena mata hati akan senantiasa melihat meski dalam mimpi.

Meskipun kau jauh dari jasad ini, namun kau Nampak dekat. Teramat dekat. Karena aku masih bisa membayangkan saat kau berjalan, aku masih bisa menyaksikan saat kau tersenyum dan aku masih bisa memimpikan saat kau terkejut dengan manja.

Memang, ada sedikit kegilaan bagi yang dilanda virus merah jambu. Ada sejumput ketidak warasan bagi yang sedang dikulum rindu. Ada segenggam harapan yang berlebih saat orang dimabuk cinta. Dan itu adalah aku. Aku yang tengah mencintaimu dan aku yang terus dibayang-bayangi wajah teduhmu atau empuknya lesung pipimu.

Ah, biarlah aku disangka gila. Karena aku sangat menikmati kegilaan ini. Karena dari kegilaan yang kurasakan kini, aku belajar memahami tentang hati, aku banyak belajar tentang menghargai dengan tulus dan aku menyadari bahwa memang ada bidadari di bumi ini, dan aku berharap ia akan bersamaku hingga nanti, kelak bersama pahlawan-pahlawan kecilku yang gagah atau peri-peri kecilku yang cantik, yang akan menambah indah serta hangat kehidupanku.

Apapun yang terjadi, biarlah aku menikmati masa-masa ini. Masa yang sebenarnya taka sing bagiku, namun masih tetap terasa menyejukan. Aku hanya mampu melukiskan keindahanmu lewat tulisan, karena memang inilah keterbatasanku. Aku menyayangimu melalui catatan ini, agar nanti kau tahu, bahkan semua tahu bahwa aku menulis ini hanya untukmu.

Jika kau rela menanti, aku sangat bersyukur. Dan aku berkeyakinan bahwa penantianmu tidak akan lama, dan penantianmu tak akan berarti sia-sia. Apapun yang kau harapakan, aku berusaha untuk mewujudkannya.

Sekali lagi ingin aku katakan, ketika kecurigaan itu musnah. Ketika keraguan dalam dada ini hilang. Tak akan ada lagi sekat diantara kita, jika  pun ada, itu hanya selaput tipis dan sangat mudah untuk dibuka. Aku terus membayangkan saat-saat indah yang akan kita lewati bersama, terus mencium harumnya bunga-bunga yang akan kita petik dan terus saja menenggelamkan asa untuk bersamamu selamanya, semasa hidup.

Untukmu bidadariku,
Aku mencintaimu.

Tidak ada komentar: