Memang
benar, tak ada kemenangan tanpa kelelahan. Tak ada bintang yang bersinar
kecuali mampu menyeruak dalam pekatnya malam. Tak dapat menemukan berlian
indah, kecuali di sepuh dan digilas terlebih dahulu. Dan tak bisa merasakan
kopi yang sedap, jika tak digiling, ditumbuk kemudian diseduh dengan air panas.
Ya,
inilah kehidupan yang kita jalani saat ini. Kehidupan dimana kita berdiri
dengan dua kaki, dimana kita hanyalah orang asing yang berteduh di sebuah pohon
rindang, setelah itu kita kembali ke kampung halaman. Kitalah pengembara zaman
yang selalu dihadang debu, panas terik dan fatamorgana tentu saja.
Lelah
dan letih adalah kawan bagi para pengembara zaman, kesulitan dan jalan yang
terjal ialah makanan bagi para pelintas waktu. Itulah kita. Hanya saja,
seringkali kita bosan dengan kelelahan itu. Hanya saja kita sering terkalahkan
oleh keletihan itu. Dan kitapun berhenti dalam waktu yang terus berdetak.
Mengakui
diri lemah bukan berarti harus berhenti saat tantangan berkecamuk, tapi saatnya
kita menengadahkan tangan untuk meminta kekuatan kepada Yang Maha Gagah.
Kelemahan diri adalah fithrah bagi kita, namun bukan untuk dijadikan alasan
berlena dan terjerembab dalam frustrasi, justru mestinya menyadarkan kita bahwa
ada kekuatan yang lebih dahsyat di luar jangkauan tangan kita, dialah Allah,
Yang Maha Memudahkan setiap kesulitan kita.
Kelemahan
dan kekurangan bukanlah menunjukan ketidak sempurnaan diri kita, tidaklah
menjadi justifikasi terhadap ketidak manusiaan kita sebagai manusia. Tapi,
sebaliknya, kelemahan dan kekurangan diri adalah sebagai bukti bahwa kita
adalah manusia yang sempurna, manusia yang terbuat dari tanah. Suatu ketika
tanah bisa gembur dan suatu waktu pula tanah dapat mengeras. Begitupun kita,
manusia, terkadang berada dalam kesesatan yang nyata dan terkadang pula hidup
dalam kesucian yang menata diri.
Semoga
Allah menyuburkan semangat dalam dada kita, hingga setiap kelelahan berlalu dan
setiap keletihan berhenti menguasai diri. Semoga Allah menelanjangi kita dari
kegundahan hati dan jegelisahan jiwa. Mebiarkan kita terlelap dalam selimut
damai Nya dan meninabobokan kita bersama Malaikat penjaga Nya.
Selamat
beristirahat kawa …
Esok
pasti lebih baik …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar