2 Mei 2012

MAKALAH : PEMBINAAN KURIKULUM DI SEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang

            Kurikulum suatu lembaga pendidikan tertentu pada dasarnya telah ada atau telah di persiapkan untuk dilaksanakan oleh para staf sekolah atau lembaga pendidikan, terutama guru sebagai pelaksana kurikulum. Demikian pula perangkat yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum seperti buku pelajaran, perlengkapan sekolah, panduan-panduan atau buku pedoman pelaksanaan kurikulum telah disusun bebarengan dengan penyusunan kurikulum.
Tugas pelaksana kurikulum tinggal mengoprasionalkannya berdasarkan ketentuan dan petunjukyang ada dalam kurikulum. Oleh sebab itu tugas guru dan pelaksana kurikulum lainnya tinggal membina pelaksanaan. Sehubungan dengan itu, timbul pertanyaan bagaimana cara melakukan pembinaan kurikulum. Maka, dalam makalah ini akan di bahas mengenai hakikat pembinaan kurikulum di sekolah.
 
B. Rumusan Masalah
Sesuai latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Apa hakikat pembinaan kurikulum di sekolah ?
2.    Apa saja ruang lingkup pembinaan kurikulum ?
3.    Bagaimana guru dan upaya pembinaan kurikulum ?
4.    Bagaimana peran kepala sekolah dalam pembinaan kurulum ?
C. Tujuan Penulisan
            Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan pembahasan dalam makalah adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui  hakikat pembinaan kurikulum di sekolah ?
2.    Untuk mengetahui ruang lingkup pembinaan kurikulum ?
3.    Untuk mengetahui bagaimana guru dan upaya pembinaan kurikulum ?
4.    Untuk mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam pembinaan kurulum ?

D. Metode Penulisan
            Adapun metode penulisan makalah yang digunakan adalah dengan cara study pustaka, yaitu mempelajari buku-buku yang kami jadikan referensi dalam pengumpulan informasi dan data yang ada kaitannya dengan masalah yang akan kami bahas serta pencarian informasi dengan melalui jalur internet .
E. Sistematika Penulisan
            Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penulisan
D.     Metode Penulisan
E.     Sistematika Penulisan
BAB II  PEMBAHASAN
1.    Hakikat pembinaan kurikulum di sekolah ?
2.    Rruang lingkup pembinaan kurikulum ?
3.    Guru dan upaya pembinaan kurikulum ?
4.    Peran kepala sekolah dalam pembinaan kurulum ?
BAB III  PENUTUP
A.     Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Pembinaan Kurikulum di Sekolah
Pembinaan kurikulum adalah upaya yang dilakukan oleh staf sekolah untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana mestinya. Staf sekolah yang dimaksud meliputi Kepala Sekolah, guru, tenaga bukan guru (pembimbing dan lain-lain). Sedangkan kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum potensial, yakni semua program pendidikan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan. Dengan demikian pembinaan kurikulum seperti yang di jelaskan diatas tidak lain mengusahakan kurikulum sesuai dengan program dan ketentuan yang telah ditetapkan (kurikulum potensial). Adapun kendala dalam melaksanakan kurikulum, misalnya kemampuan guru, terbatasnya fasilitas belajar, lemahnya pengelolaan sekolah, belum efektifnya bimbingan penyuluhan dan laim-lain.
Sejalan dengan makna pembinaan diatas maka tujuan pembinaan kurikulum adalah diperolehnya pelaksanaan kurikulum yang mantap, serta memperkecil atau meniadakan kesenjangan antara apa yang harus dilaksanakan dengan apa yang dapat dilaksanakan. Contohnya, menurut ketentuan yang digariskan dalam kurikulum satu semester sekurang-kurangnya terdiri atas 18 pertemuan tatap muka di kelas. Mengingat banyaknya hambatan, kenyataan hanya bisa dilakukan 12 pertemuan. Ini beratri ada kesenjangan 6 pertemuan. Kasun ini termasuk pelaksanaan kurikulum tidak mantap. Pembinaan harus dilakukan, yakni menambah pertemuan tatap muka sebanyak 6 kali lagi sebelum diberikan ujian. Apabila dipaksakan memberikan ujian padahal baru 12 pertemuan dan materi belum selesai mengakibatkan kualitas siwa menjadi turun atau rendah, sebab mereka tidak mencapai apa yang seharusnya dicapai.
Menjaga dan mempertahankan pelaksanaan kurikulum agar sesuai dengan tuntutan dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum potensial menjadi tugas dan tanggung jawab semua aparat pendidikan, seperti para pengawas, kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya. Namun demikian, upaya pembinaan kurikulum serta kepala sekolah dengan guru ada perbedaan yang sesuai dengan posisi, peranan dan tugasnya masing-masing, sekalipun dalam hal-hal tertentu ada yang bersamaan. Oleh karena itu, lingkup pembinaan kurikulum bagi para kepala sekolah dan bagi para guru harus diidentifikasi terlebih dahulu sebelum melakukan upaya pembinaan kurikulum.

B.  Ruang Lingkup Pembinaan Kurikulum
Ruang lingkup pembinaan kurikulum di lembaga pendidikan atau sekolah mencakup semua komponen kurikulum terutama yang mempengaruhi anak didik. Adanya peran dan posisi yang berbeda antara Kepala Sekolah den guru, maka ruang lingkup dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu pembinaan oleh Kepala Sekolah dan pembinaan oleh guru.
1. Lingkup Pembinaan oleh Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggung jawab pelaksanaan kurikulum di sekolah yang dipimpinnya. Selain itu Kepala Sekolah juga berperan sebagai koordinator pembinaan kurikulum.
Lingkup pembinaan yang menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah antara lain:
a.    Pencapaian  tujuan lembaga pendidikan/sekolah
Arah pembinaan tujuan lembaga pendidikan telah ada dalam kurikulum (apa yang seharusnya dicapai). Dengan melihat dan mengkaji hasil yang dicapai anak didik pada akhir tahun, dapat diketahui seberapa jauh pencapaian tujuan lembaga pendidikan/sekolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Berapa banyak siswa yang mengalami kegagalan belajar pada akhir tahun, misalnya tidak naik kelas, atau naik dengan pertimbangan, berapa banyak siswa yang dapat menamatkan sekolahnya, ke sekolah mana mereka melanjutkan, berapa banyak yang diterima di sekolah negeri dengan prestasi nilai tinggi, itu semua dapat dijadikan ukuran keberhasilan sekolah yang dipimpinnya. Sebagai pelengkap keberhasilan tujuan lembaga pendidikan/sekolah, dapat pula dilihat prestasi-prestasi lain yang ditunjukkan oleh sekolahnya, misalnya dalam kegiatan kesenian, olah raga, pramuka dan kegiatan lainnya.
b.    Efektifitas dan efesiensi starategi pelaksanaan kurikulum
Ada 4 aspek utama yang harus mendapat perhatian Kepala Sekolah dalam pelaksanaan kurikulum di sekolahnya, yaitu antara lain:
(1)  Efektifitas dan efesiensi proses belajar mengajar yang dilaksanakan guru
(2)  Efektifias dan efesiensi pelaksanaan bimbingan penyuluhan yang dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing/wali kelas, seperti penanganan kasus-kasus para siswa, bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan kesulitan pribadi, pelengkapan data pribadi siswa di sekolah, dan lain-lain.
(3)  Pelaksanaan administrasi kelas oleh para guru
(4)  Pelaksanaan penilaian, seperti penyusunan soal-soal, jadwal ulangan, dan lain sebagainya.   
c.    Efektifitas dan efesiensi penggunaan sarana kurikuler
Saran kurikuler mencakup sarana fisik, saran pengajaran, sarana ketenagaan. Fisik seperti ruang kelas, labolaturium, harus di upayakan optimal agar menunjang pelaksanaan kurikulum
d.    Menilai keberhasilan upaya pembinaan kurikulum, yang dilaksanakan staf
Kepala Sekolah sebagai pembina dan koordinator pembinaan kurikulum berkewajiban menilai keberhasilan pelaksanaan dan pembinaan kurikulum yang dilakukan oleh guru dan staf sekolahnya.
2. Lingkup Pembinaan Kurikulum oleh Para Guru
Ruang lingkup pembinaan yang dilakukan oleh guru, mencakup:
a.    Pembinaan proses belajar mengajar atau hasil belajar
Pembinaan proses belajar mengajar dilakukan oleh setiap guru. Aspek pembinaan mencakup penyusunan satuan pelajaran, pengadaan bahan-bahan pengajaran, strategi belajar mengajar, penilaian hasil belajar siswa, berdasarkan rambu-rambu yang ada dalam kurikulum potensial.
b.    Pelaksanaan bimbingan penyuluhan
Pembinan ini menjadai tugas dan tanggung jawab guru pembimbing. Aspek pembinaan menakup penyusunan program BP, pengumpulan berbagai informasi, pendataan pribadi siswa, pembinaan informasi dan orientasi, penempatan penyaluran dan bantuan kesulitan belajar. Kriteria keberhasilan pembinaan dilihat dari berkembangnya kemampuan siswa secara optimal dan kemampuan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapinya.
c.    Pembinaan administrasi sekolah
Sebagai pengajar, guru berkewajiban melaksanakan tugas-tugas administrasi terutama berkenaan dengan administrasi pengajaran dan penilaian, administrasi kesiswaan.
d.    Pembinaan pribadi
Pembinaan diri artinya upaya-upaya yang dilakukan guru itu sendiri dalam rangka meningkatkan kualitas tugas profesinya.

C. Guru dan Upaya Pembinaan Kurikulum
Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkan kualitas prose pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa. Aspek binaanya mencakup proses belajar mengajar termasuk penilaian hasil belajar, bimbingan dan penyuluhan, administrai guru dan pembinaan profesi profesional guru itu sendiri.
Beberapa upaya pembinaaan kurikulum yang bisa dilakukan oleh para guru di sekolah, anatara lain:
(1)  Pembinaan Proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar adalah operasionalisasi dari kurikulum, khususnya garis-garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi tertentu. Upaya yang dilakukan supaya pelaksanan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu yang ada dalam GBPP, adalah:
a.    Menelaah GBPP
Dalam GBPP dikemukakan tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan/sub pokok bahasan, bahasan pengajaran dari penyebaran pokok bahasan berdasarkan kelas/semester.
Telaahan Guru terhadap GBPP terutama untuk menetapkan:
1.    Berapa banyak pokok bahasan dalam satu semester sesuai dengan tujuan instruksionalnya
2.    Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan isi pokok bahasan yang ada dalam GBPP
3.    Jenis alat peraga dan saran belajar yang diperlukan guna mengajarkan pokok bahasan tersebut
4.    Pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahan pengajaran berdasarkan pokok bahasan tersebut
b.    Menyusun satuan pelajaran
Berdasarkan GBPP setiap guru sebaiknya menyusun satuan pelajaran untuk satu semester. Penyusunan satuan pelajaran secara menyeluruh untuk satu semester akan dapat menjamin kesinambungan tujuan, bahan kegiatan belajar dan penilaian.
c.    Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar
Sumber-sumber belajar dalam proses pengajaran terdiri atas manusia, bahan tertulis, media dan alat peraga, dan pengalaman belajar siswa itu sendiri. Pendayagunaan sumber-sumber belajar secara efektif dan efisien akan menunjang berhasilnya proses dan hasil belajar.
d.    Penilaian hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dan keberhasilan proses belajar mengajar. Hasil tersebut nampak dalam perubahan intelektual terutama mengenai pemahaman konsep, prnsip, hukum, dan lain sebagainya, serta sikap dan tingkah laku yang dinyatakan oleh para siswa setelah menempuh pengalaman belajarnya.
(b) Pembinaan bimbingan penyuluhan
Kegiatan bimbingan penyuluhan di sekolah ditangani oleh petugas bimbingan atau wali kelas yang ditunjuk, bahkan juga bisa oleh guru bidang studi yang ada di sekolah. Tujuannya adalah membantu siswa agar siswa dapat memecahkan masalahnya sendiri, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran secara optimal.
(c) Pembinaan administrasi guru
Ada tiga bidang kegiatan administrasi yang paling utama, yaitu administrasi pengajaran, peralatan dan kesiswaan. Kegiatan adminitrasi fungsinya untuk menunjang kelancaran dan ketertiban pelaksanaan kurikulum di sekolah.

D. Peranan Kepala Sekolah dalam Pembinaan Kurikulum
Peranan Kepala Sekolah dalam pembinaan kurikulum sangat menentukan keberhasilan penyelanggaraan pendidikan di sekolahnya. Bahkan dikatakan bertanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pendidikan dikatakan berjalan, apabila kurikulum potensial dilaksanakan d sekolah oleh semua staf, dan siswa yang terlibat didalamnya.
Dalam upaya pengembangan kurikulum ada sejumlah tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah. Tugas dan tanggung jawab itu antara lain:
1.    Pembinaan Ketenagaan
Prioritas pembinaan di berikan kepada para pelaksana kurikulum, yaitu tenaga guru, konselor, dan wali kelas. Upaya-upaya Kepala Sekolah dalam pembinaan antara lain:
a.    Mendorong dan memberi kesempatan kepada guru untuk menambah pengetahuan dan kemampuan profesionalnya
b.    Menyediakan sumber-sumber belajar bagi guru
c.    Menyelenggarakan diskusi bersama di kalangan para guru
d.    Mengundang para ahli untuk memberikan penjelasan dan pengarahan
2.    Pembinaan Kesiswaan
Pembinaan kesiswaan ditujukkan kepada pengembangan minat, bakat dan kreatifitas para siswa. Upaya yang dapat dilakukan, antara lain;
a.    Menyediakan sarana pengembangan kreatifitas
b.    Membentuk kelompok-kelompok studi siswa
c.    Menyediakan dan membentuk tim pembimbing siswa
d.    Menjalin kerjasama dengan pihak luar
e.    Menyelenggarakan ceramah berkala bagi para siswa
3.    Pembinaan sistem pengajaran
Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan yang dicapai para siswa. Prosedur yang di tempuh adalah  mencari dan mengembangkan model dan sistem pengajaran yang lebih produktif, efektif dan efisien dalam mengoptimalkan hasil belajar siswa.
4.    Pembinaan sarana instruksional
Tujuan utama saran instruksional di sekolah adalah efisiensi, efektivitas dan produktivitas belajar para siswa. Untuk itu Kepala Sekolah perlu melengkapi sarana instruksional, seperti perpustakaan sekolah, alat peraga, alat labolatorium, dan lain-lain. Pengadaan sarana instruksional dapat dilaksanakan dengan bekerjasama antara guru, siswa, staf sekolah, atau melalui usaha kerjasama dengan berbagai pihak yag relevan. Misalnya kejasama dan minta bantuan dari penerbit, penulis buku instansi, dan lainnya.
5.    Pembinaan lingkungan
Pembinaan lingkungan pendidikan bertujuan mengatur dan mengkondisikan lingkungan sekolah, agar dapat memberikan suasana belajar yang kondusif, menyenangkan, aman, terib, bersih, rapih, estetis dan mendukung kekayaan sumber balajar. Pembinaan lingkungan bisa dipadukan dengan pembinaan kesiswaan. Artinya pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah yang dilakukan oleh para siswa seiring dengan kegiatan pembinaan kesiswaan. Misalnya kegiatan kelompok studi lingkungan melaksanakan pembinaan lingkungan sekolah, kelompok studi kepramukaan diminta menata kebersihan ruangan, dan lain sebagainya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembinaan kurikulum adalah upaya yang dilakukan oleh staf sekolah untuk menjaga dan mempertahankan agar kurikulum tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Ruang lingkup pembinaan kurikulum dapat dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu:
1.    Lingkup Pembinaan oleh Kepala Sekolah
2.    Lingkup Pembinaan Kurikulum oleh Para Guru
Upaya pembinaan kurikulum yang bisa dilakukan oleh guru di sekolah:
1.    Pembinaan proses belajar mengajar
2.    Pembinaan bimbingan penyuluhan
3.    Pembinaan administrasi guru
Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah dalam upaya pembinaan kurikulum, yaitu:
1.    Pembinaan ketenagaan
2.    Pembinaan kesiswaan
3.    Pembinaan sistem pengajaran
4.    Pembinaan sarana instruksional
5.    Pembinaan lingkungan

B. Saran
Sebagai Kepala Sekolah, guru dan staf lainnya sebaiknya dalam merencanakan suatu pembelajaran agar peserta didiknya berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran, maka perlunya kerjasama yang kompak dalam menentukan perencanaan yang akan di sampaikan. Khususnya dalam kurikulum pendidikan, harus tetap terjaga supaya berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA


Sudjana, Nana. 1991. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: CV Sinar Baru.
Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar: