Oleh : Didi Supriadie
PASCAWACANA
Membangun ketahan sekolah tentunya tidak berarti membuat barikade besi dan kawat berduri di depan sekolah, tetapi sekolah sebagai lembaga pendidikan, sebagai subtitusi orang tua, masyarakat, bahkan Negara dan bangsa; sejatinya harus memelihara dan menumbuh kembangkan sifat dasar, filosofi, visi, dan misi, tujuan dan peranfungsungsinya, sehingga kesakralan sekolah sebagai lembaga penddikan yang dipercaya dapat membantu menumbuhkembangkan potensi anak-anak bangsa sesuai potensinya dan sesuai dengan harapan orangtua, masyarakat serta Negara dan bangsa ini. Membangun ketahanan sekolah merupakan upaya yang komprehensip dan seimbang antara pendidkan mental intelektual, sosioemosional, ekonomikal, spiritual dan kultural; sehingga anak-anak bangsa ini tidak hanya dididik menjadi manusia yang pinter dan terampil tetapi juga dididik untuk menjadi manusia yang berbudi pekerti luhur, memiliki nilai moral, spiritual, berbudaya dan berkeadaban; sehingga anak-anak bangsa ini memiliki ketahanan logika, etika dan estetika.
Mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengutip beberapa ayat suci Al-Qur’an, yakni dari Surat Al Baqarah : 31, 32, dan 33. “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman : “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar” (QS. Al Baqarah :31). Kemudian ayat berikutnya : “Mereka menjawab : “ Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”(QS. Al Baqarah : 32). Selanjutnya : “Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini”. Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “ Bukankah sudah ku katakana kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan”. (QS. Al Baqarah : 33).
Itulah Keagungan, Kekuasaan Allah (Rabb) pemiliki alam semesta. Tidak ada keangkuhan dan kesombongan yang harus melekat pada diri kita, sebab ketika kita keluar dari ajaran-Nya; maka kita akan tergelincir dan merugi, seperti yang dikeluhkan Adam dan Hawa (baca: Firman Allah, dalam QS. Al A’raaf : 23) : “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”. Menutup tulisan ini, marilah kita berdoa dengan salah satu doa agung Nabi besar kita Muhammad Salallahu Alaihi wa Salam :
“Ya Allah dengan ilmu gaib-Mu dan kekuasaan-Mu atas makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau ketahuai hidup itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku selama kematian itu lebih baik bagiku. Aku mohon pada-Mu khasyyah (rasa takut) kepada-Mu dalam keadaan sunyi maupun terang-terangan, aku mohon kepada-Mu perkataan yang benar, baik di waktu marah atau waktu ridha, aku mohon kepada-Mu tujuan permohonan baik di waktu miskin atau kaya, aku mohon kepada-Mu kenikmatan yang tiada habisnya, aku mohon kepada-Mu kesayangan yang tiada terputus, aku mohon kepada-Mu kerelaan setelah (menerima) qadha’ (ketentuan-Mu), aku mohon kepada-Mu kemudahan hidup setelah kematian, aku mohon kepada-Mu kelezatan melihat Wajah-Mu, aku mohon kepada-Mu kerinduan bertemu dengan-Mu, dengan tanpa kesengsaraan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah hiasilah kami dengan hiasan iman, dan jadikanlah kami pemberi petunjuk orang-orang yang mendapat petunjuk”, Amin… Bandung, 04 April 2009
PUSTAKA RUJUKKAN
Al Qur’an
Al Hadits
Abdul Barr (2003), 25 Nabi dan Rasul Manusia Pilihan, Nur Insani, Jakarta.
Achmad Sunarto (2000), Pesan-Pesan Moral Umar Bin Khotob, RA., Setia Kawan, Jakarta.
Adi Tjahjono (2004), Stop Selamatkan Moral Bangsa, Citra Pendidikan Indonesia (CPI), Jakarta.
A. Malik Fajar (2004), Kumpulan Pidato Mendiknas, Depdiknas, Jakarta.
A, Suriyana Sudrajat (2001), Menimba Kearifan, Risalah Tasauf Kontemporer, Tryana Sjam’un Corp, Jakarta.
Aulia Reza Bastian (2002), Reformasi Pendidikan, Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta. Depdiknas, UURI No. 20 th. 2003, tentang : Sisdiknas, Jakarta.
Depdiknas, PPRI No 19 Th. 2005, tentang : Standar Nasional Pendidikan, Jakarta Depdiknas (2001), Manajeman Peningkatan Mutu Berbasis sekolah, Jakarta.
Depdiknas (2002), Manajemen Peningkatan Mutu berbasis sekolah, Buku 4 tentang Pedoman Tatakrama dan tata Tertib Kehidupan Sosial Sekolah Bagi SLTP, Jakarta.
Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (1991), Dampak Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terhadap Sistem Pendidikan (baca: dalam Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI, Grasindo, Jakarta.
H.A.R. Tilaar (2000), Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Rineka Cipta, Jakarta.
H.M. Ridwan Ibrahim Lubis (2003), Pembinaan Akhlaq Al-Quran Untuk Anak Remaja, Islamic Village, Tangerang.
Huraerah, Abu (2006), Kekerasan Terhadap Anak, Nuansa, Bandung.
Ibnu Qoyim Al-Jauziyyah (1998), Manajemen Kalbu Melumpuhkan Senjata Syetan, Darulfalah, Jakarta.
Ibtisam Abu-Duhou (2002), School Based Management, PT. Logos Wacana Ilmu, Jakarta.
Kindsvatter, Richard, at.al. (1996), Dynamics of Effective Teaching, Long Man Publishers USA.
M. Dawam Rahardjo (1997), Keluar dari Kemelut Nasional, PT. Inter Masa, Jakarta.
Palmer, Joy A. (ed) 2003, 50 Pemikir Pendidikandari Piaget sampai Masa Sekarang (Fifty Modern Thinkers on Education : from Piaget the present), Alih Bahasa : Farid Assifa, Jendela, Yogyakarta.
Linda dan Ricahad Gyre (1997), Mengajarkan Nilai-Nilai Kepada Anak (Alih Bahasa oleh : Alex Tri, K.W.), PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Salis, Edward , Alih Bahasa oleh Ahmad Ali Riyadi (2006), Total Quality Management in Education, IRCisoD, Yogyakarta.
Soedjatmoko (1991), Manusia dan Dunia yang Sedang Berubah (dalam : Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI), PT. Grasindo, Jakarta.
Soedijarto (2000), Pendidikan Nasional Sebagai Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara-Bangsa, CINAP, Syaukani (2002), Titik Temu Dalam Dunia Pendidikan, Nuansa Madani, Jakarta.
Tonny D. Widiastono (2004), Pendidikan Manusia Indonesia, Kompas, Jakarta.
Tri Dayakisni dan Salis Yuniardi (2004), Psikologi Lintas Budaya, UMM Press, Malang.
____________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar