7 April 2011

PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM



BAB I
PENDAHULUAN

Hakekat dari pendidikan adalah memerangi kebodohan, karena itu sabda Rasulullah s.a.w "Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim". Hadits ini menisbatkan siapa yang dirinya Islam, maka wajib atasnya mencari ilmu pengetahuan (belajar) agar menjadi orang yang pandai sebagaimana firman Allah ’Azza Wajalla Artinya : ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al-’Alaq : 1-5).
Pada sisi lain, tanggung jawab lembaga pendidikan (Universitas, Institutt, Sekolah Tinggi, yang berlabel Islam) akan dipertanyakan konsekuensi logisnya, dalam arti sejauh mana urgensi, kiprah dan tanggung jawabnya dalam turut menjawab persoalan umat. Realisasi dari peran Perguruan Tinggi/Lembaga Pendidikan Islam dalam mempersiapkan generasi penerus yang pandai, cerdas, beriman, dan berakhlaq mulia yang dibahasakan dalam Al-Qur’an harus terus diupayakan secara berkesinambungan, yakni firman Allah Swt. Artinya : ”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Q. S. Ali Imran Ayat 110)
Pada masa kini dan masa yang akan datang kepemimpinan lembaga pendidikan Islam dituntut untuk memiliki kemampuan :
1)    Mengidentifikasi diri sebagai agen perubahan,
2)    Berani dan teguh,
3)    Memiliki kepercayaan kepada orang lain,
4)    Dapat berperan sebagai value-driven,
5)    Memiliki sikap pembelajar seumur hidup,
6)    Mempunyai kemampuan untuk menghadapi kompleksitas dan ketidak pastian, serta
7)    Visionaris.
Kepemimpinan degan karakteristik yang demikian juga diyakini akan kondusif bagi lembaga pendidikan Islam, sehingga spirit lembaga mampu berfungsi dalalam :
1)    Pengartikulasian suatu visi masa depan organisasi,
2)    Penyediaan suatu model yang tepat,
3)    Pemelihara penerimaan tujuan kelompok,
4)    Harapan terhadap kinerja yang tinggi,
5)    Pemberian dukungan individual, dan
6)    Stimulasi intelektual.
Spirit atau lembaga pendidikan Islam seperti itulah yang akan memiliki kemampuan mangatasi dan melampaui berbagai tantangan pendidikan di masa kini dan masa depan.

A.   Tantangan Umum Pendidikan di Indonesia
Dengan mencermati bebagai eprsoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita, serta yang dihadapi secara umum oleh bangsa Indonesia, diasadari atau tidak secara internal sistem pendidikan yang ada di Indonesia yang perlu segera ditemukan solusinya, diantara permasalahan tersebut yaitu :
  1. Rendahnya pemerataan kesempatan belajar disertaui dengan banyaknya peserta didik yang putus sekolah dan banyaknya lulusan yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
  2. Rendahnya mutu akademik terutama dalam penguasaan ilmu pengetahuan alam, matematika serta bahasa, terutama bahasa asing.
  3. Rendahnya efisiensi internal, terutama banyak murid yang melewati masa studi melampaui masa standar yang ditetapkan.
  4. Rendahnya efisiensi eksternal sistem pendidikan atau yang biasa disebut dengan relevansi pendidikan.
  5. Kecenderungan terjadinya penurunan akhlak pada diri peserta didik.
Berbagai problematika diatas yang merupakan sebuah tantangan yang perlu ada solusi yang tepat sehingga dapat keluar dari problem tersebut, dimana yang harus pertama kali dilakukan adalah mengetahu karakteristik-karakteristik dan tantangan-tantangan dimasa yang akan datang, sehingga dapat dibuat proyeksi mengenai sosok sumberdaya manusia yang dibutuhkan. Terutama pada era perkembangan komunikasi dan telekomunikasi di abad 21 ini, jadi perlu ada upaya yang disesuiakan dengan perkembangan zaman serta mampu menggunakan tekhnologi yang ada sebagai sebuah modal untuk kebangkitan dan kemajuan lembaga pendidikan Islam dimasa depan.

B.   Pendidikan Islam Sebagai Alternatif
Dari berbagai permasalahan yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia maka Islam hadir sebagai solusi alternantif yang menawarkan jalan atau metode supaya problem pendidikan ini bisa terslesaikan karena pendidikan Islam dipandang sebagai pendidikan yang paling ideal. Dalam pendidikan Islam menurut Hasim Amin didalamnya memuat konsep pendidikan yang integralistik, humanistik, pragmatis dan berakar budaya yang kuat.
Pendidikan integralistik mengandung komponen-komponen kehidupan yang meliputi; Tuhan manusia dan alam. Pendidikan humanistik memandanng manusia sebagai manusia, yakni ciptaan Tuhan yang memiliki fitrah dan potensi-potensi dan memiliki kesadaran untuk mengembangkan dan mengoptimalkan fitrah dan potensi yang dimilikinya.
Pendidikan pragmatik memandang manusia sebagai makhluk hidup yang membutuhkan sesuatu untuk kelangsungan dan mempertahankan hidupnya.
Model pendidikan yang berbasiskan pada paradigma Islam tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan generasi yang unggul dalam prestasi akan tetapi yang paling penting adalah membentuk generasi atu insan yang memiliki karakter yang kuat dan teguh serta akhlak mulia, karena tujuan pendidikan Islam tidak hanya sebatas pencapaian dan pemuasan untuk kebutuhan duniawi saja melainkna yang lebih luhur yakni untuk kehidupan di akhirat kelak.

C.   Tantangan-tantangan Lembaga Pendidikan Islam
Tantangan yang dihadapi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan ilmu pengetahuan da tekhnologi jelalah cukup besar, diantara problem yang dihadapi pendidikan Islam yaitu sebagai berikut :
1.    Problem yang berkaitan dengan dualisme ilmu. Dualisme antara ilmu-ilmu agama disatu sisi dan ilmu-ilmu sekuler disisi lain, yang pada awalnya terdapat pemisahan antara sistem pendidikan agama dengan sistem pendidikan umum.
2.    Problem yang terkait dengan kualifikasi guru dan tenaga pengajar di lingkungan pendidikan Islam yang masih didominasi dari lulusan institusi agama dan kurangnya dari insitusi umum atau yang lebih menekankan pada ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Selain problem yang disebutkan diatas, terdapat tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan Islam di Indonesia, yaitu pertama adalah tantangan yang berkembangan bersamaan dengan krisis yang dialami oleh manusia dan peradaban modern yang terjadi secara mondial. Yang kedua adalah tantangan yang lebih spesifik dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Dari berbagai tantangan diatas maka perlua ada upaya optimaslisasi lemabaga pendidikan Islam, dan merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah lembaga pendidikan Islam dibutuhkan figur pemimpin yang teguh, tangguh mampu memberikan motivasi, dan semangat kerja kepada bawahannya dengan senantiasa menampilkan citra positif yakni menjadi teladan bagi bawahannya.

D.   Signifikansi Pengembangan Strategi Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam
Proses pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan Islam secara filosofis merupakan pendidikan yang mengarah kepada dua harapan yakni keseimbangan antara dunia dan akhirat. Hal ini berarti Al-Qur’an dan Al-Hadits dijadikan sebagai pedoman pokok dalam pelaksanaan proses pendidikan pada setiap satuan lembaga pendidikan Islam. Karena pada dasarnya pendidikan Islam berlandaskan pada pembentukan akhlak mulia, senantiasa peka terhadap perkembangan masyarakat dan mampu memecahkan kebuntuan dari persoalan yang melilit bangsa ini.
Harapan tersebut sejalan dengan The International Commission on Education for Twenty- First Century (1996), yang merekomendasikan; education throughout is based on four pillars, learning to know, learning to do, learning to live together and learning to be. Rekomendasi tersebut berimplikasi kepada penyelenggaraan pendidikan diseluruh dunia terutama di Negara berkembang termasuk Indonesia.
Konsekuensi dari pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi kapasitas anak didik adalah adanya model sekolah yang mempunyai karakteristik;
(a)       Kepemimppinan pendidikan yang professional;
(b)       Fokus perkiraan pada masa depan;
(c)       Tes sebagai umpan balik berkesinambungan;
(d)       Iklim sekolah yang menyenangkan; dan
(e)       Pengembangan dasar keahlian.

Adapun beberapa faktor yang sebagai tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam meliputi hal-hal berikut :

a.     Manajemen
Beberapa tantangan dalam manajerial lembaga pendidikna Islam diantaranya ialah :
1)     Siswa yang masuk ke Madrasah mayoritas memiliki kekurangan finansial;
2)     Siswa yang masuk ke lembaga pendidikna Islam mayoritas kurang didukung oleh potensi akademik dibandingkan dengan sekolah umum;
3)     Terbatasnya tenaga kependidikan yang mempunyai kualifikasi dan relevansi keilmuan yang memadai; dan
4)     Terbatasnya dana pemerintah dan dana masyarakat guna menunjang mutu proses belajar menngajar.
Namun, dibalik kendala-kendala tersebut menyimpan potensi yang besar dan belum diberdayakan secara optimal, antara lain :
1)    Sikap rasional da nilai yang dianut masyarakat muslim sebagai pilar motivasi tegaknya pendidikan bercirikan khas Islam;
2)    Sikap gotong royong masyarakat muslim sebagai pilar tumbuhnya pendidikan khas islam.
3)    Rasa kebanggan memiliki nilai-nilai bagi masyarakat muslim sebagai pilar penyangga efek negatif ekspansi multikultural global.

b.     Kepemimpinan Lembaga Pendidikan Islam
Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan Islam tidak ada perbedaan dengan peran tugas pokok dan fungsi kepemimpinan pada lembaga pendidikan umum. Akan tetapi dari segi visi dan misi tentu manajerial pada lembaga pendidikan Islam harus lah terdapat sosok pemimpin yang mamu menghadapi tantangan yang kompleks dalam dunia global ini. Dari kondisi itu dapat diidentifikasi secara analisis empirik antara lain sebagai berikut :
1)     Krisis kepercayaan terhadap pimpinan yang merupakan salahsatu dasar dalam menurunnya komitmen anggota organisasi.
2)     Sistem rekruitmen dalam lembaga pendidikan Islam dipandang dari sudut pengembangan sumber daya manusia kependidikan masa kini, sudah kurang mendukung tuntutan pembaharuan.
3)     Terbatasnya otonomi kepemimpinan lembaga pendidikan Islam khususnya pada lingkup madrasah.
4)     Tereduksinya nilai-nilai pengawasan yang dilaksanakan oleh tingkat vertikal, baik terkait manajerial madrasah maupun pelayanan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru.
Dengan mencermati kondisi diatas, dapat diduga bahwa kinerja madrasah belum memuaskan dan belum sesuai dengan harapan masyarakat, dan tugas kita semua, yang masih memiliki kepdulian untuk memajukan peranan lembaga pendidikan Islam dan senantiasa mepertahankan eksistensi lembaga pendidikan Islam ditengah terpaan dan tantangan global. Salahsatu ki\unci pokok dari proses terbentuknya lembaga pendidikan Islam yang baik adalah dengan memiliki pemimpin yang berkarakter dan imajiner.

Tidak ada komentar: